Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Cane Spider, Beracun tapi Tidak Berbahaya. Kok Bisa? 

cane spider (instagram.com/bluedreamadvantures)

Cane spider, yang juga dikenal sebagai laba-laba tebu, adalah spesies laba-laba besar yang hidup di wilayah tropis dan subtropis. Laba-laba ini memiliki tubuh yang ramping dan kaki yang panjang, yang dapat mencapai 15 cm. Tubuhnya berwarna cokelat atau abu-abu, dan dilengkapi pola yang membantunya berkamuflase di lingkungan sekitar. Meskipun penampilannya menakutkan, cane spider sebenarnya adalah pemangsa berbagai jenis serangga, termasuk hama yang dapat merusak tanaman.

Laba-laba dengan nama ilmiah Heteropoda venatoria ini tidak membuat jaring seperti yang dilakukan spesies lain. Sebaliknya, cane spider secara aktif berburu dengan menggunakan kecepatan dan ketangkasannya untuk menangkap mangsa. Disertai dengan sifatnya yang teritorial dan gigitan yang menyakitkan, namun, cane spider tidak berbahaya bagi manusia. Selengkapnya, mari kita telusuri lebih dalam fakta menarik cane spider berikut ini.

1. Asal dan distribusi

cane spider (instagram.com/masakatasuguira)

Cane spider, atau yang dikenal dengan nama ilmiah Heteropoda venatoria, berasal dari wilayah tropis. Mereka pertama kali muncul di Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik, lalu seiring berjalannya waktu, mereka berhasil memperluas jangkauannya.

Spesies laba-laba ini sangat menyukai iklim yang hangat dan lembap karena dapat berkembang biak dengan baik. Kemampuan adaptasi yang luar biasa ini memungkinkan cane spider untuk menjelajahi wilayah baru, dan kini mereka dapat ditemukan di Hawaii serta berbagai bagian Karibia.

Cane spider sering kali bersembunyi di sudut-sudut gelap di rumah atau kebun, di mana mereka bisa menyergap mangsa dengan mudah. Meskipun populasinya tersebar luas, melihat laba-laba ini bisa menjadi pengalaman yang langka bagi para pecinta satwa liar. Kehadiran mereka di suatu ekosistem menandakan bahwa lingkungan tersebut sehat, berkat peran mereka sebagai predator.

2. Karakteristik fisik

cane spider (instagram.com/shantuzzo)

Cane spider memiliki kaki yang panjangnya bisa mencapai 6 inci, dan ini membuatnya terlihat cukup menakutkan. Tubuhnya biasanya berwarna cokelat atau abu-abu dengan pola halus yang membantunya berkamuflase dengan lingkungan. Kamuflase ini sangat penting untuk berburu dan melindungi diri dari predator. Kaki mereka yang panjang dan ramping memberikan kemampuan untuk bergerak dengan cepat di berbagai permukaan, baik saat melarikan diri dari ancaman maupun saat mengejar mangsa.

Salah satu ciri khas cane spider adalah matanya besar yang terletak di bagian depan kepala. Ini memberikan penglihatan yang tajam, terutama pada malam hari. Dengan 8 mata yang tersusun dalam dua baris, mereka memiliki tampilan yang agak menakutkan. Walaupun, mereka sebenarnya adalah pemburu yang sangat terampil dalam kondisi lingkungan yang gelap. Karakteristik ini sangat penting bagi peran mereka dalam ekosistem sebagai predator nokturnal.

3. Pola makan dan perilaku

cane spider (instagram.com/killercavecow)

Cane spider biasanya memangsa berbagai serangga seperti jangkrik dan kecoak. Makanan mereka bisa berbeda-beda tergantung pada apa yang tersedia. Alih-alih menggunakan jaring, cane spider lebih mengandalkan teknik siluman untuk menangkap mangsanya. Mereka sering bersembunyi di celah atau di bawah daun, menunggu momen yang tepat untuk menyerang. Ketika merasakan gerakan di sekitarnya, mereka bergerak dengan sangat cepat.

Dalam hal perilaku, cane spider aktif di malam hari. Mereka lebih suka berburu dengan kondisi lingkungan yang dingin dan ketika banyak serangga berkeliaran. Ini menjadikan mereka predator yang sangat efisien di lingkungan tropis. Interaksi sosial di antara sesama cane spider sangat sedikit; mereka cenderung hidup menyendiri. Namun, pada musim kawin, pejantan mungkin lebih sering terlihat saat mencari betina, dengan melakukan ritual pacaran yang menunjukkan kelincahan dan kekuatan mereka.

4. Mitos tentang cane spider

cane spider (instagram.com/robwoodman)

Cane spider sering kali menimbulkan rasa takut sekaligus rasa penasaran. Banyak orang memiliki mitos tentang mereka yang menciptakan kesan misterius. Salah satu mitos yang umum adalah bahwa laba-laba ini memiliki bisa dan sangat agresif. Namun, sebenarnya, cane spider lebih suka melarikan diri daripada menyerang. Meskipun mereka memiliki taring yang bisa menggigit, racun mereka tidak berbahaya bagi manusia kecuali jika benar-benar merasa terancam.

Selain itu, ada kesalahpahaman mengenai ukuran tubuh cane spider. Banyak orang berpikir bahwa semua laba-laba ini berukuran besar dan selalu siap menyerang. Padahal, banyak spesies yang sebenarnya berukuran kecil dan tidak mencolok. Banyak orang juga percaya bahwa cane spider datang ke rumah dalam jumlah banyak. Sebenarnya, mereka hanya mencari makanan atau tempat berlindung, bukan untuk menguasai suatu tempat.

5. Cane spider sebagai hewan peliharaan

cane spider (instagram.com/bluedreamadvantures)

Cane spider memiliki penampilan yang menarik dan perilaku yang unik, sehingga menjadikannya sebagai hewan peliharaan yang menarik. Mereka dapat hidup dengan baik di terarium yang dirancang untuk meniru habitat aslinya, lengkap dengan tempat persembunyian dan kelembapan yang cukup.

Perawatan laba-laba ini lebih mudah dibandingkan dengan hewan peliharaan biasa. Makanan utama mereka adalah serangga, sehingga pemilik tidak kesulitan untuk menyediakan makanan, cukup dengan memberi mereka jangkrik atau ulat hongkong.

Saat menangani cane spider, pemilik harus berhati-hati. Meskipun mereka tidak bersifat agresif, ada kemungkinan akan menggigit jika mereka merasa terancam. Mengamati perilakunya dari jarak jauh bisa sangat menarik, terutama saat berburu. Dengan menciptakan lingkungan yang sesuai, pemilik dapat meningkatkan aktivitas dan kesehatan cane spider.

Cane spider adalah laba-laba besar yang berasal dari wilayah Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik dengan ekosistem tropis. Meskipun penampilannya menakutkan, mereka sebenarnya tidak berbahaya bagi manusia. Dengan kemampuan berburunya yang efektif dan sifat kamuflasenya yang baik, laba-laba ini membantu menjaga keseimbangan ekosistem dengan memangsa berbagai jenis serangga.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us