5 Fakta Langur Delacour, Primata Endemik Vietnam yang Terancam Punah

Langur delacour merupakan primata endemik dari Vietnam. Bernama latin Trachypithecus delacouri, spesies ini dikenal juga dengan lutung delacour. Namun, statusnya saat ini terancam kepunahan sebab populasinya yang semakin menurun.
Terlepas dari hal tersebut, primata ini mempunyai keunikan yang patut diketahui. Apa saja itu? Yuk, simak fakta menarik tentang langur delacour melalui informasi di bawah ini.
1. Karaketeristik

Langur delacour mempunyai ciri fisik berwarna hitam dan putih seperti panda. Tubuh bagian atas berwarna hitam dengan garis batas tajam menjadi putih. Warna ini tepat di atas pinggul hingga di atas lutut. Sementera, bagian bawahnya kembali berwarna hitam, termasuk ekornya.
Seperti jenis primata di Asia Tenggara, bulu mereka cukup tebal dengan ekor yang panjang sekitar 90 cm. Langur delacour mempunyai kumis putih di pipi yang lebih panjang dibandingkan jenis lainnya. Rambutnya memanjang dari dari belakang telinga hingga ke bawah leher.
Melansir dari Endangered Primate Rescue Centere, ukuran jantan sedikit lebih besar dari betina. Jantan mempunyai panjang tubuh 60 cm dengan berat sekitar 8,5 kg. Sementara, betina dengan ukuran panjang sama rerata memiliki berat 7,5 kg. Perbedaan menonjol berada di betina dengan mempunyai bercak pada kemaluannya yang khas berupa bulu putih dan kulit pucat.
2. Habitatnya berada di hutan karst kapur

Langur delacour merupakan hewan endemik Vietnam. Wilayah persebarannya terbatas dengan hanya dapat ditemukan di bagian utara-tengah negara tersebut. Populasinya terfragmentasi di beberapa provinsi saja sehingga keberadaannya dalam pantauan.
Primata ini hidup di hutan karst batu kapur dengan beragam tempat. Beberapa di antaranya bisa ditemukan di tempat berdaun lebar maupun semak belukar. Habitatnya ini berhubungan dengan kebiasaan konsumsinya yang merupakan pemakan dedaunan.
3. Jenis hewan diurnal yang mengonsumsi dedaunan

Langur delacour merupakan hewan diurnal yang aktif di siang hari. Namun, aktifnya mereka ini hanya untuk mencari makanan. Mereka lebih sering menghabiskan hari dengan tidur di gua-gua batu kapur atau di permukaan bebatuan yang kosong.
Spesies ini merupakan pemakan tumbuhan dengan dominan mengonsumsi dedaunan. Utamanya, mereka memakan daun dengan komposisi antara 60–80 persen dibandingkan lainnya. Sisanya, mereka terkadang memakan buah, bunga, hingga kulit kayu.
4. Hanya melahirkan satu anakan di setiap masa kehamilan

Salah satu penyebab berkurangnya populasi langur delocour adalah berkembang biak yang lama. Masa kehamilan mereka biasanya selama 170–200 hari. Betina hanya melahirkan satu anakan. Anakan ini lahir dengan fisik yang berbeda dibandingkan ketika dewasa.
Anakan terlahir berwarna oranye dengan mata terbuka dan lengan yang kuat. Bulunya mulai menghitam pada usia sekitar 4 bulan dan anakan disapih pada usia 19–21 bulan, ketika induknya siap untuk berkembang biak lagi pada masa kehamilan berikutnya.
Kematangan seksual pada betina terjadi ketika berusia 4 tahun. Sementara, jantan pada usia 5 tahun. Harapan hidup dari langur delacoure sekitar 20 tahun sejak kelahirannya.
5. Statusnya kritis terancam kepunahan

Langour delacour kini berstatus dilindungi oleh pemerintah Vietnam. Menurut data terakhir pada 2020, jumlahnya hanya sekitar 240–250 ekor. IUCN Red List mengkategorikan hewan ini ke dalam Critically Endangered atau terancam kepunahan.
Populasinya kini yang dapat dikontrol terdapat di Cagar Alam Van Long. Pemerintah Vietnam berkolaborasi dengan Departemen Perlindungan Huytan Ninh Binh dan penjaga hutan bersama komune-komune setempat. Mereka melakukan konservasi untuk menjaga populasinya.
Dengan statusnya yang terancam kepunahan saat ini, langour delacour menjadi perhatian serius. Habitat hidupnya yang tersegmentasi membuat populasinya dijaga agar tidak mengalami penurunan. Dari sederet fakta di atas, manakah yang paling menarik bagimu?