Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Leaf Sheep, Siput Laut Mirip Domba yang Bisa Berfotosintesis!

Leaf Sheep
Ilustrasi leaf sheep (Costasiella kuroshimae) (commons.wikimedia.org/alif_abdulrahman)
Intinya sih...
  • Leaf sheep adalah spesies siput laut sacoglossa yang mirip domba, tapi sekecil butiran beras.
  • Mereka hidup di perairan dangkal terumbu karang dan bisa berfotosintesis dengan mencuri kloroplas dari alga yang mereka makan.
  • Leaf sheep adalah hermafrodit, membantu menjaga keseimbangan ekosistem laut, dan rentan terhadap ancaman seperti pemusnahan terumbu karang.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernahkah kamu membayangkan ada domba di lautan? Mungkin pertanyaan ini terdengar aneh, tapi makhluk itu benar-benar ada! Namanya adalah leaf sheep, alias “domba laut”.

Leaf sheep, disebut juga "domba laut" atau "domba daun". Nama ini diberikan karena penampilannya menyerupai domba dengan tubuh yang ditutupi "daun-daun" hijau. Meskipun begitu, mereka tidak sebesar domba seperti yang kita lihat pada umumnya, melainkan bertubuh mungil dan menggemaskan!

Lantas, seperti apa sih, leaf sheep itu? Nah, biar gak penasaran, artikel berikut akan mengajakmu berkenalan dengan hewan mungil yang satu ini. Don't miss it!

1. Mirip domba, tapi sekecil butiran beras!

Leaf Sheep
Ilustrasi penampilan leaf sheep yang mirip domba (commons.wikimedia.org/Christian Gloor)

Leaf sheep atau yang dikenal dengan nama ilmiah Costasiella kuroshimae adalah spesies siput laut sacoglossa, yang sering disebut "siput laut penghisap getah". Mereka adalah moluska gastropoda opisthobranch laut tanpa cangkang, yang termasuk dalam famili Costasiellidae. Uniknya, penampilan mereka mirip sekali dengan domba, tapi versi mini!

Bagaimana tidak? Ukuran tubuhnya sangat kecil, hanya sekitar 5-10 mm, kira-kira sekecil butiran beras. Wajahnya berwarna putih, dengan sepasang bola mata berwarna hitam yang juga sangat kecil. Terdapat dua rhinophore (struktur mirip antena) di atas kepalanya, yang berfungsi sebagai organ sensorik untuk mendeteksi bahan kimia di dalam air dan membantu mereka menemukan makanan. Sementara, "daun-daun" yang menyerupai bulu domba pada punggungnya, disebut cerata. Corak dan warna tubuhnya bisa berbeda-beda, tergantung spesies dan wilayah, mulai dari hijau cerah, merah muda, hingga keputihan.

2. Hidup di perairan dangkal terumbu karang

Leaf Sheep
Ilustrasi leaf sheep di atas alga Avrainvillea (commons.wikimedia.org/prilfish)

Leaf sheep pertama kali ditemukan pada tahun 1993 di perairan dekat Pulau Kuroshima, Jepang. Namun, habitat mereka tidak terbatas di sana. Mereka juga telah ditemukan di berbagai wilayah lain, termasuk Indonesia, Filipina, Papua Nugini, dan Australia. Di Indonesia, leaf sheep dapat ditemukan di Bali, khususnya di Amed dan Tulamben, meskipun ukurannya sangat kecil, sehingga membutuhkan lensa makro untuk melihatnya dengan jelas.

Mereka hidup di daerah tropis, hingga lintang sedang bagian timur Samudra Hindia dan bagian barat Samudra Pasifik. Tepatnya, di perairan dangkal terumbu karang, yang terdapat banyak sinar matahari. Mereka sangat bergantung dengan alga jenis Avrainvillea, yang menjadi sumber makanan utama.

3. Bisa berfotosintesis!

Leaf Sheep
Ilustrasi leaf sheep, yang mampu berfotosintesis (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Salah satu kemampuan paling luar biasa dari domba laut ini adalah melakukan fotosintesis, seperti halnya tumbuhan. Namun, mereka tidak bisa menghasilkan kloroplas (tempat terjadinya fotosintesis) sendiri, melainkan "mencuri"nya dari alga yang mereka makan. Kemampuan unik ini disebut kleptoplasty.

Kloroplas yang diserap kemudian disimpan di dalam cerata dan digunakan untuk menghasilkan energi dari sinar matahari. Meskipun kemampuan ini tidak sepenuhnya mencukupi kebutuhan nutrisi, tetapi hal ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup lebih lama tanpa harus terus-menerus mencari makan. Kloroplas juga kaya akan klorofil yang memberikan pigmen warna hijau cerah sebagai bentuk kamuflase.

4. Spesies hermafrodit

Leaf Sheep
Ilustrasi leaf sheep sebagai spesies hermafrodit (commons.wikimedia.org/alif_abdulrahman)

Dilansir EarthSky, seperti kebanyakan jenis siput laut tidak bercangkang (nudibranch) lainnya, leaf sheep adalah hermafrodit, di mana setiap individu memiliki organ reproduksi jantan dan betina. Keadaan ini sangat menguntungkan, karena mereka tidak perlu mencari pasangan dengan jenis kelamin tertentu. Setiap leaf sheep yang mereka jumpai bisa menjadi pasangan potensial.

Saat bereproduksi, dua individu akan bertemu dan menukar gamet (sel kelamin) satu sama lain. Proses pembuahan terjadi di dalam tubuh. Setelah itu, leaf sheep dapat menghasilkan telur sekitar 2.000-4.000 butir, yang akan menetas dalam waktu empat hari.

5. Membantu menjaga keseimbangan ekosistem

Leaf Sheep
Ilustrasi leaf sheep (Costasiella kuroshimae) (commons.wikimedia.org/Rickard Zerpe)

Ukuran tubuhnya memang sangat kecil, tetapi leaf sheep memiliki peran yang cukup penting dalam ekosistem laut, terutama di terumbu karang. Dengan memakan alga, mereka membantu menjaga keseimbangan ekosistem, mencegah pertumbuhan alga yang berlebihan, yang dapat menutupi dan merusak terumbu karang. Karena sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan, mereka juga menjadi indikator kesehatan ekosistem.

Meskipun tidak terdaftar sebagai spesies yang terancam punah, tetapi populasi mereka di alam liar sangat rentan terhadap ancaman, seperti pemusnahan terumbu karang, polusi, dan perubahan iklim. Oleh karena itu, upaya konservasi habitat pesisir dan terumbu karang sangat penting untuk memastikan kelestarian domba laut ini.

Kisah leaf sheep bukan hanya tentang seekor siput laut yang menggemaskan, tetapi juga pengingat akan keajaiban evolusi. Kemampuannya yang luar biasa menunjukkan betapa cerdasnya ia dalam beradaptasi. Dengan melindungi terumbu karang dan menjaga kebersihan laut, kita juga berperan langsung dalam menjaga kesinambungan spesies-spesies unik lautan, termasuk leaf sheep.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Burung dengan Telur Terbesar, 20 Kali Lebih Besar dari Telur Ayam!

03 Sep 2025, 20:09 WIBScience