5 Fakta Monyet Diana, Punya Panggilan Khusus untuk Predator Berbeda

Monyet diana atau diana monkey merupakan spesies monyet dunia lama yang menghuni kanopi hutan tinggi. Mereka berada dalam famili Cercopithecidae dan memiliki nama ilmiah Cercopithecus diana. Panjang tubuhnya mencapai 40--55 sentimeter dan beratnya 4--7 kilogram. Warna bulunya hitam atau abu-abu tua, tenggorokannya putih, alisnya berbentuk bulan sabit dan punya jenggot.
Monyet diana punya ketiak berwarna putih dan ada juga garis putih di pahanya. Bagian belakang paha dan punggung bawahnya berwarna kastanye. Setelah tahu cirinya, tidak ada salahnya untuk mengetahui kehidupan sehari-harinya di alam liar. Berikut fakta dan penjelasannya.
1. Wilayah penyebaran monyet diana

Penyebaran monyet diana berada di kawasan hutan Upper Guinea di Afrika Barat. Membentang dari pesisir tenggara Guinea hingga Sierra Leone, Liberia dan bagian selatan Pantai Gading di sebelah barat Sungai Sassandra. Mereka menghuni hutan lembap dataran rendah primer dan sekunder, hutan tepi sungai dan galeri. Net Primate Concervancy menginformasikan bahwa monyet diana ditemukan di ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut di Pegunungan Loma.
2. Hidup dalam kelompok

Spesies monyet ini lebih aktif di siang hari dan banyak menghabiskan waktunya di atas pepohonan. Sangat jarang turun ke permukaan tanah. Mereka hidup dalam kelompok yang terdiri hingga 20 anggota, ada satu jantan, beberapa betina dan anak-anaknya. Monyet diana tidur di bagian paling atas pepohonan saat malam hari dan tidak membuat sarang.
3. Monyet diana cukup toleran tapi bisa jadi agresif

Meskipun monyet diana sebenarnya cukup toleran terhadap primata lainnya, tapi mereka bisa jadi agresif. Khususnya saat melindungi wilayah dan tidak akan toleran terhadap kelompok pesaing dari spesiesnya sendiri. Pertemuan langsung jarang terjadi, tapi jika dua kelompok bertemu, betina dan anak-anaknya terlibat dalam perkelahian. Sementara jantan melakukan gerakan seperti melompat diiringi suara keras untuk mengintimidasi satu sama lain.
4. Bagaimana cara berkomunikasinya?

Berdasarkan informasi dari Animal Diversity, monyet diana memiliki cara komunikasi yang sangat kompleks, sama seperti primata lainnya. Mereka menggunakan banyak vokalisasi, gerakan kepala dan ekspresi wajah. Monyet diana juga melakukan social grooming yang tidak hanya membantu menghilangkan kotoran dan parasit, tapi juga memperkuat ikatan sosial antar anggota kelompok.
Monyet diana mengeluarkan panggilan khusus untuk predator yang berbeda. Hal tersebut memungkinkannya mempersiapkan strategi pertahanan yang sesuai. Misalnya, jika pemangsanya adalah simpanse, mereka cenderung diam tidak bergerak dan berusaha menyembunyikan dirinya sebaik mungkin. Monyet diana menyuarakan panggilan jarak jauh agar kelompok lain tidak melintasi batas.
5. Sistem perkawinan monyet diana

Sistem perkawinan monyet diana adalah poligini, jantan kawin dengan lebih dari satu betina. Jika betina dalam kondisi baik, mereka melahirkan satu anak setiap tahunnya. Masa kehamilannya berlangsung selama 5 bulan. Anaknya mencapai dewasa reproduktif pada usia 3 tahun. Anak betina tetap berada dalam kelompok yang sama dengan induk betina, tapi jantan akan meninggalkan kelompok kelahirannya sesaat sebelum mencapai dewasa reproduktif, dilansir Animalia.
Monyet diana ternyata cukup toleran terhadap primata lainnya, tapi tidak pada kelompok lain dari spesiesnya sendiri. Mereka biasanya memakan buah-buahan dan serangga, melengkapinya dengan bunga, dedaunan muda serta invertebrata. Oh iya, perlu kamu tahu bahwa primata ini dinamai Diana karena rambut putih berbentuk bulan sabit di alisnya. Dikatakan mirip dengan milik dewi romawi, Diana yang sering dikaitkan dengan bulan.
Saat ini, monyet diana diklasifikasikan sebagai Vulnerable oleh IUCN dan tren populasinya mengalami penurunan. Ancaman utamanya adalah perusakan habitat dan banyak diburu untuk diambil dagingnya.