5 Fakta Sains tentang Nostalgia, Kenapa Banyak Orang Melakukannya?

Dalam KBBI, kata "nostalgia" diartikan sebagai kerinduan terhadap sesuatu yang saat ini sudah sangat jarang atau bahkan tidak ada. Nah, berkaitan akan hal ini, rupanya banyak orang di dunia ini suka bernostalgia, lho. Entah itu diakui atau tidak, alam bawah sadar manusia memang suka mengingat masa lampau, terutama hal yang indah dan berkesan.
Kira-kira kenapa, sih ada banyak orang di dunia ini yang suka dengan nostalgia? Apa gunanya bernostalgia itu? Ini lima penjelasan sederhana dari sains tentang nostalgia dan kenapa ada banyak orang suka bernostalgia. Yuk, disimak!
1. Dengan nostalgia, seseorang bisa merasa bahagia

Ada banyak orang yang mengatakan bahwa bahagia itu sederhana. Mungkin perkataan tersebut ada benarnya. Pasalnya, dengan bernostalgia, seseorang bisa merasa bahagia. Sebuah artikel ilmiah berjudul The Brain and Nostalgia yang diterbitkan dalam Neurology Live menyatakan bahwa nostalgia merupakan salah satu sarana pemicu kenyamanan dan perasaan bahagia.
Nostalgia terbukti bisa menjadi antidepresan alami dan membuat otak bekerja pada ritme yang tenang. Menurut studi, nostalgia bisa merangsang beberapa bagian otak, yakni area frontal, limbik, paralimbik, dan otak tengah. Bagian-bagian otak tadi merupakan organ kecil pada otak yang mengatur emosi dan perasaan pada manusia.
Namun, bukan hanya perasaan bahagia yang bisa muncul akibat nostalgia. Beberapa orang bisa merasakan sedih bercampur haru. Hal ini bisa terjadi karena orang yang mudah bernostalgia, biasanya mereka memiliki ikatan emosional yang kuat akan sesuatu hal. Jadi, bagi sains, nostalgia itu penting asalkan tidak berlebihan dan jangan sampai mengganggu kehidupan di masa yang sekarang.
2. Nostalgia bisa menyehatkan tubuh

Healthline dalam lamannya mencatat bahwa nostalgia juga berkorelasi dengan kesehatan mental dan fisik. Menurut ilmuwan dan pakar kesehatan, dengan mengingat dan mengenang masa kanak-kanak, misalnya, maka hal tersebut bisa membuat pikiran seseorang menjadi lebih tenang dan tubuh akan menghasilkan hormon-hormon bahagia.
Oh ya, dengan nostalgia, seseorang bisa melakukan hal-hal yang menyehatkan. Misalnya, orang berusia 50 tahun bisa saja mengenang masa-masa kecilnya yang diisi dengan bersepeda dan jalan kaki. Nah, di saat ini, ia bisa menerapkan kehidupan sehatnya dengan bersepeda dan berjalan kaki karena ia ingin bernostalgia akan hal itu.
Orang-orang yang lanjut usia dan memiliki teman-teman dekat biasanya juga dinilai lebih sehat secara mental dan fisik. Mereka bisa berkumpul bersama dan saling mengenang masa-masa muda mereka. Aktif secara sosial seperti ini terbukti bisa menurunkan stres dan risiko depresi pada orang yang berusia lanjut.
3. Objek yang digunakan untuk bernostalgia biasanya memiliki arti dan sejarah yang sangat dalam

Ada banyak objek yang bisa dijadikan alat atau sarana nostalgia. Objek-objek tersebut adalah musik, film, kuliner, foto, tempat, dan lain sebagainya. Nah, pastinya kamu sering juga melakukan nostalgia, bukan? Faktanya, ada banyak orang yang suka dengan musik-musik zaman dulu atau apa pun itu yang merangsang rasa rindu mereka.
Kenapa objek-objek nostalgia tersebut bisa menjadi hal yang sangat disukai banyak orang? Karena ada nilai sejarah dan kenangan yang sangat dalam yang ada pada objek nostalgia tersebut. Hal ini wajar, mengingat manusia memiliki memori yang sanggup mengenang sesuatu dengan detail tentang masa lalunya.
Prinsipnya, semakin bertambah usia seseorang, maka memorinya tentang masa lalu juga akan semakin dalam. Nah, memori yang ada di otak manusia ini yang menentukan sedalam apa seseorang bisa bernostalgia pada sesuatu. Itu sebabnya, jangan heran jika kamu melihat banyak orang yang suka mengingat masa lalu, entah itu masa lalu yang indah maupun yang menyedihkan.
4. Nostalgia bisa memberikan harapan akan hidup lebih baik di masa depan

Nostalgia rupanya bisa meningkatkan optimisme. Laman Science Daily mengulas mengenai studi akan hal ini, di mana nostalgia sangat berkaitan erat dengan rasa optimis seseorang akan masa depannya. Penelitian ini juga dimuat ke dalam sebuah jurnal yang diterbitkan dalam Personality and Social Psychology Bulletin pada 2013 lalu.
Dr. Tim Wildschut--salah satu ilmuwan yang melakukan penelitian tersebut--mengungkap bahwa nostalgia mampu menciptakan kenyamanan psikologis. Seorang yang melamun dan membayangkan masa lalunya bisa menciptakan optimisme hidup untuk masa depannya, meskipun hal ini tidak mutlak dilakukan oleh semua orang.
Dalam sains, sebuah cerita atau narasi yang dibangun berdasarkan kenangan masa lalu, sanggup menggugah kinerja otak dan kesadaran manusia menjadi lebih baik. Akan tetapi, perlu digarisbawahi bahwa tidak semua kenangan bisa berdampak positif. Beberapa kenangan buruk justru akan membuat trauma dan membuat seseorang menjadi pesimis.
5. Nostalgia merupakan salah satu kunci kelangsungan hidup manusia

Seperti dicatat dalam laman Popular Science, nostalgia dalam dosis yang tepat bisa menjaga keberlangsungan kehidupan manusia. Zaman dulu, ada sebuah gagasan medis abad 17 yang diungkapkan oleh Dr. Johannes Hofer mengenai nostalgia yang dianggapnya sebagai hal yang tidak bagus bagi kesehatan.
Namun, penelitian terbaru justru mengungkap bahwa nostalgia pada taraf tertentu bisa membantu manusia untuk menjalani kehidupannya dengan lebih baik. Tapi, pendapat Hofer juga tidak semuanya salah. Pasalnya, beberapa kenangan akan memori yang buruk justru bisa mengganggu kualitas hidup seseorang.
Bahkan, menurut studi, didapatkan fakta bahwa kecemasan bisa diredakan dengan kenangan-kenangan yang indah di masa lalu. Jadi, nostalgia tetaplah penting. Hanya saja, harus diketahui seberapa banyak porsi dari nostalgia itu dan tentu saja jenis kenangannya. Kenangan yang baik akan membangun, sedangkan kenangan buruk akan mengakibatkan trauma.
Nah, bagaimana? Sudah tahu mengenai fakta-fakta dan kegunaan dari nostalgia, bukan? Nostalgia itu jelas sangat dibutuhkan untuk menumbuhkan sikap optimis, asalkan kita tidak terjebak di masa lalu.