Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Salamander Raksasa China, Amfibi Raksasa Terancam Punah!

Salamander raksasa china
Salamander raksasa china (commons.wikimedia.org/Micromesistius)
Intinya sih...
  • Habitat salamander raksasa china: ditemukan di barat daya, tengah dan selatan China serta Taiwan, hidup di aliran sungai besar, perbukitan, hutan, dan dataran tinggi.
  • Ciri fisiknya si salamander: panjang rata-rata 1 m, berat 11 kg, tubuh kekar dan pipih, kulit bertekstur kasar berwarna coklat tua, hijau dan hitam.
  • Salamander yang karnivora: memiliki penglihatan buruk, mengandalkan nodus sensorik untuk berburu mangsa seperti tikus air, kepiting, ikan, katak, cacing, udang karang bahkan kanibal.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Salamander raksasa china kemungkinan memiliki masa hidup terpanjang di antara semua amfiibi di dunia mencapai 60 tahun bahkan 72 tahun. Salamander raksasa china adalah salah satu salamander raksasa selain salamander raksasa jepang dan salamander hellbender amerika.

Salamander raksasa china termasuk famili cryptobranchidae adalah keturunan dari kelompok salamander purba hidup sekitar 170 juta tahun lalu di periode Jurassic. Senada dengan itu, salamander raksasa china diagungkan dalam budaya China selama ribuan tahun. Amfibi ini bersuara seperti tangisan bayi.

Suhu air menentukan bagaimana laju pertumbuhan salamander raksasa china. Jika airnya hangat, membuat salamander tumbuh lebih cepat dibandingkan air dingin. Sayangnya hewan dengan banyak kelebihan ini terancam punah di habitat aslinya sendiri. Simak seperti apa amfibi raksasa tersebut ya.

1. Habitat salamander raksasa china

Salamander raksasa china
Salamander raksasa china (commons.wikimedia.org/Namiac)

Seperti namanya, salamander raksasa china ditemukan di barat daya, tengah dan selatan China serta Taiwan (meskipun itu hasil introduksi). Salamander ini berkembang biak di aliran sungai besar, perbukitan dan hutan. Mereka juga biasa hidup di dataran tinggi hingga 1500 m di atas permukaan laut.

2. Ciri fisiknya si salamander

Salamander raksasa china
Salamander raksasa china (commons.wikimedia.org/KENPEI)

Panjang rata-rata salamander adalah 1 m dan beratnya 11 kg, tubuhnya kekar dan pipih dengan tungkai yang pendek. Sirip punggungnya membentang hingga ekornya, kepalanya datar dan memiliki dua mata kecil, bulat dan tanpa kelopak mata. Ekornya lebih dari setengah panjang tubuhnya.

Warna kulit bertekstur kasar, berpori dan berlendir berwarna coklat tua, hijau dan hitam. Jari-jari kakinya pendek dan berselaput. Salamander ini tak punya insang saat dewasa, melainkan bernapas melalui kulit. Mereka memiliki lipatan kecil yang meningkatkan penyerapan oksigen.

3. Salamander yang karnivora

Salamander raksasa china
Salamander raksasa china (commons.wikimedia.org/Thomas Quine)

Dalam hal berburu, salamander raksasa china memiliki penglihatan sangat buruk bahkan hampir buta. Jadi, salamander mengandalkan nodus sensorik melapisi tubuh dalamnya untuk berburu mangsa. Nodus sensorik sangat sensitif terhadap gerakan di dalam air biasanya itu mangsa.

Salamander raksasa china adalah tipe penunggu mangsa datang ke wilayahnya. Ketika mangsa datang, salamander akan menyerangnya dengan teknik hisap. List mangsa: tikus air, kepiting, berbagai invertebrata, ikan, katak, cacing, siput, udang karang bahkan salamander raksasa china sendiri alias kanibal.

4. Perilaku khas salamander raksasa china

Salamander raksasa china
Salamander raksasa china (commons.wikimedia.org/Petr Hamerník)

Salamander raksasa china mengeluarkan seperti tangisan bayi manusia. Dalam bahasa Mandarin disebut wawayu artinya 'bayi ikan'. Itulah adalah salah satu jenis komunikasi sang salamander. Jenis komunikasi lain seperti gonggongan, desisan, siulan dan teriakan.

Salamander raksasa china dikenal sangat teritorial sehingga ketika ada salamander lain, ia akan mempertahankannya dengan melawan. Ini berlaku baik untuk jantan maupun betina. Perkelahian sesama salamander tak terelakkan hingga menyebabkan cedera. Perilaku teritorial ini meningkat selama musim kawin.

5. Terancam punah karena berbagai ancaman

Salamander raksasa china
Salamander raksasa china (commons.wikimedia.org/Petr Hamerník)

Dilansir animals.sandiegozoo, salamander raksasa china stabil populasinya selama ribuan bahkan jutaan tahun. Pada abad 20, salamander raksasa china mulai terancam secara drastis hingga akhirnya berstatus 'terancam punah' oleh IUCN.

Intinya salamander ini terancam akibat penangkapan berlebihan untuk dikonsumsi oleh manusia, hilangnya habitat dan polusi air. Pada dekade 1970an, salamander raksasa china diburu secara masif untuk jadi bahan untuk pembuatan obat tradisional.

Salamander raksasa china sudah biasanya dijual dengan harga lebih dari 1.500 dolar per ekor. Salamander raksasa china telah menjadi makanan lezat di kalangan orang kaya di China.

Salamander raksasa china adalah predator puncak, namun hanya ada satu predator alaminya yakni sesamanya. Jika terlihat tubuh salamander raksasa china melebar, itu berarti berisi salamander di dalamnya akibat kanibalisme. Sayang sekali amfibi seunik ini berada diambang kepunahan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Jarak Tintir, Tanaman Beracun yang Bisa Dijadikan Obat

20 Okt 2025, 22:38 WIBScience