5 Fakta Unik Bunga Neelakurinji, Hanya Mekar 12 Tahun Sekali!

Neelakurinji atau kurinji termasuk dalam Strobilanthes, yang merupakan genus dari sekitar 350 spesies tanaman berbunga. Banyak spesies Strobilanthes memiliki periode mekar yang berbeda. Misalnya, ada yang mekar setelah empat, delapan, 10, 12 atau bahkan 16 tahun. Tetapi, pertumbuhan sebagian besar dari mereka tidak merata dan hampir tidak terlihat.

Mekarnya neelakurinji, yang memiliki nama ilmiah Strobilanthes kunthiana, sulit untuk dilewatkan karena bunga ini mekar secara massal dan tumbuh di kawasan lindung. Begitu mekar, neelakurinji akan langsung menyelimuti perbukitan dan memberikan nuansa biru yang kemudian berubah menjadi ungu menjelang akhir musim. Mekarnya neelakurinji biasanya dimulai pada bulan Agustus dan berlangsung hingga Oktober, yang terjadi setiap 12 tahun sekali.

Melihat mekarnya neelakurinji memang merupakan momen yang sangat menarik. Namun, yang lebih menarik lagi bagi banyak orang adalah madu yang berasal dari bunga neelakurinji, yang disebut kurinjithen.

Pembungaan massal bunga neelakurinji menarik peningkatan lebah untuk penyerbukan, yang pada akhirnya mengarah pada terbentuknya madu langka ini. Madu yang dikumpulkan lebah dari bunga neelakurinji memiliki rasa yang sangat manis, bergizi, dan memiliki nilai obat yang tinggi.

Madu paling langka ini bisa bertahan lebih dari 15 tahun. Madu ini biasanya dipanen oleh suku asli Paliyan dan mereka menyebutnya 'emas cair' karena nilainya. Madu ini juga tidak seperti madu pasaran karena memiliki warna yang transparan dan berwarna agak kehijauan kekuningan.

Bunga neelakurinji biasanya memenuhi Perbukitan Nilgiri, Bababudangiri, Kapulaga, Palani, dan Anamalai. Namun, ada kalanya bunga ini ada di seluruh Pegunungan Chandra Drona Hill di Chikkamagaluru, Karnataka dan Datta Peeta.

Selain itu, Ootacumend adalah rumah bagi 33 varietas bunga kurinji dan populer disebut Blue Mountain karena bunga kurinji yang menutupi lanskap. Selain Ootacumend, orang dapat melihat bunga biru cerah dalam kemegahannya di Coonoor, Lamb’s Rock, dan Kothagiri.

Neelakurinji adalah tumbuhan monokarpik. Artinya, setiap semak berkembang biak satu kali setelah berbunga dan kemudian mati, dan membutuhkan waktu tertentu agar benih baru mekar.

Pembungaan massal setiap 12 tahun ini berguna untuk memastikan kelangsungan hidup tanaman. Sebab, banyaknya benih membuat predator tidak dapat memakan semuanya. Fakta ini juga memberikan kesempatan terbaik bagi bunga untuk dilihat dan dipelajari.

Ada kisah di mana warga lokal dan wisatawan harus gigit jari karena penantian mereka selama 12 tahun untuk menyaksikan langsung bunga neelakurinji ternyata sia-sia. Pada bulan Agustus tahun 2018 yang juga merupakan momen mekarnya neelakurinji, Kerala dilanda banjir yang menewaskan dari 483 orang, puluhan ribu dievakuasi, dan lebih dari 10.000 km jalan rusak.

Bunga-bunga neelakurinji membutuhkan setidaknya 10 hari sinar matahari terus menerus untuk mekar, dan curah hujan yang tiada henti melanda negara bagian India tersebut membuat bunga ini tidak dapat mekar selama satu bulan. Bunga neelakurinji baru mekar bulan September, namun tidak ada wisatawan yang melihat karena banyak wisatawan yang terlanjur membatalkan kunjungannya ke sini. Terlebih, di beberapa tempat, banyak semak neelakurinji yang tersapu hujan sehingga mengurangi keindahan pemandangan.

Jadi, tertarik menyaksikan langsung bunga yang mekar 12 tahun sekali ini? Jika tertarik, kamu bisa ke India tahun 2030 karena jadwal mekar bunga neelakurinji selanjutnya adalah tahun 2030.