5 Fakta Unik Fenomena Jamais Vu, Kebalikannya Deja Vu

Apakah kamu merasa pernah pergi ke suatu tempat yang jelas-jelas sudah pernah kalian datangi, tapi kemudian kamu merasa itu adalah pertama kalinya kamu datang ke tempat tersebut dan merasa asing dengan lingkungannya? Jika pernah, itu berarti kalian pernah mengalami jamais vu.
Untuk kalian yang menebak bahwa jamais vu berasal dari bahasa Perancis, maka selamat, kalian benar! Jamais vu sendiri berarti "tidak pernah melihat" dan sering dianggap sebagai kebalikan dari deja vu yang berarti "sudah pernah melihat".
Berikut adalah 5 fakta menarik fenomena ini. Yuk, kita bahas!
1. Jamais vu vs. vuja de, mana yang benar?

Jamais vu merujuk pada istilah teknis psikologis yang mendeskripsikan fenomena dimana seseorang merasa sesuatu yang sebenarnya familiar sebagai sesuatu yang asing atau baru (Spector, 2011).
Fenomena jamais vu ini juga sebenarnya tenar dengan nama "vuja de". Vuja de sendiri merupakan permainan kata dari deja vu yang pertama kali dicetuskan oleh komedian asal USA, George Carlin. Kemudian, Robert Sutton (Sutton, 2002), mengadopsi istilah ini dalam penelitiannya, dan kemudian kata Vuja de ini kembali digunakan dan didiskusikan lagi oleh Adam Grant dalam bukunya yang berjudul Originals (Grant, 2016).
Karena kedua istilah pada dasarnya memiliki makna yang sama, kalian bisa menggunakan keduanya dalam percakapan atau dalam penulisan. Jadi, kalian pilih yang mana?
2. Dijadikan judul lagu
Mendengar kata jamais vu, mungkin akan membuatmu, terutama bila kamu termasuk bagian dari ARMY, teringat judul lagu grup BTS yang memiliki judul yang sama, bukan?
Lagu yang dikeluarkan dalam album Map of The Soul: Persona ini membuat fenomena jamais vu makin dikenal banyak orang sehingga makin banyak orang yang teredukasi mengenai fenomena neurologis ini.
3. Jamais vu cukup sering dialami

Meskipun tidak sebanyak fenomena deja vu, ada cukup banyak orang yang mengalami fenomena jamais vu ini. Menurut hasil penelitian Alan S. Brown dan Elizabeth J. Marsh dalam Psychology of Learning and Motivation (2010), ada fenomena yang lebih umum dialami masyarakat terkait jamais vu, yaitu fenomena kebutaan kata. Survey pada Southern Methodist University menunjukkan bahwa 60% mahasiswa mengalami keadaan dimana kata yang familiar mendadak terlihat asing.
4. Penyebab jamais vu

Pada umumnya, jamais vu dapat disebabkan oleh kelelahan otak. Namun, menurut dr. Eunike Kiki M. Sitompul ketika menjawab pertanyaan di situs alodokter.com, ada kalanya juga fenomena ini disebabkan oleh amnesia atau hilang ingatan, kejang epilepsi (gangguan sistem saraf karna pola aktivitas listrik otak yang abnormal), atau afasia (gangguan komunikasi karna kerusakan pada otak).
Eits, tapi wajib diingat, ya, jangan sembarangan mendiagnosa dirimu sendiri! Bila merasa khawatir, kunjungilah dokter dan sampaikan keluhanmu!
5. Eksperimen jamais vu

Dr. Chris Moulin yang berasal dari Universitas Leeds menguji fenomena jamais vu dengan meminta relawan menuliskan kata "door" 30 kali dalam 60 detik. Kemudian, pada bulan Juli 2006 di Konferensi Internasional ke-4 di Sydney, beliau mengungumkan hasil eksperimennya, yaitu 68% relawan menunjukkan tanda-tanda jamais vu seperti menganggap "door" adalah kata yang tidak benar- benar ada.
Jadi bagaimana, apakah kalian pernah mengalami jamais vu ini?