5 Fakta Unik Soal Sejarah Sushi yang Jarang Orang Tahu

- Sushi berasal dari Asia Tenggara sejak abad ke-2, bukan dari Jepang
- Sushi di Jepang dianggap makanan berharga dan memiliki manfaat kesehatan
- Perkembangan sushi dari fermentasi menjadi "sushi cepat" hingga menjadi populer di berbagai negara
Kalau ngomongin kuliner Jepang, sushi pasti langsung masuk daftar teratas. Tapi ternyata, sushi yang kita kenal sekarang punya perjalanan sejarah yang panjang, lho.
Dilansir dari The Collector, asal-usul sushi ternyata nggak sepenuhnya berawal dari Jepang. Ada banyak kisah menarik di balik makanan populer ini yang mungkin belum banyak diketahui orang.
Penasaran? Yuk, simak lima fakta seru soal sejarah sushi!
1. Asalnya Bukan dari Jepang, Tapi Asia Tenggara

Kalau sekarang sushi identik banget dengan Jepang, ternyata asal-usulnya justru datang dari Asia Tenggara sejak abad ke-2, lho.
Penduduk di sekitar Sungai Mekong, yang sekarang mencakup Thailand, Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja punya cara unik buat mengawetkan ikan air tawar.
Karena cuaca panas bikin makanan cepat basi, mereka mengawetkan ikan dengan beras dan garam agar tahan berbulan-bulan di iklim panas. Nasi yang terlalu asin biasanya dibuang, sementara ikannya dimakan.
Nah, tradisi ini menyebar ke Tiongkok, lalu masuk ke Jepang dengan nama nare-zushi alias sushi fermentasi.
2. Sushi Jadi Makanan Berharga di Jepang

Catatan resmi pertama tentang sushi di Jepang muncul pada periode Nara (710–794). Dalam Kode Yōrō atau seperangkat aturan pemerintahan di Jepang kuno, disebutkan bahwa sushi fermentasi dijadikan upeti untuk istana kekaisaran.
Jadi, sejak awal sushi sudah dianggap makanan berharga. Bahkan masyarakat biasa percaya sushi punya manfaat kesehatan, sampai-sampai ada kebiasaan merendamnya dalam air panas untuk dijadikan semacam teh obat.
3. Dari Fermentasi ke “Sushi Cepat”

Awalnya, sushi memang butuh waktu lama karena proses fermentasi. Tapi di periode Muromachi (1336–1573), orang Jepang mulai mempersingkat fermentasi, bahkan makan nasi bersama ikannya.
Saat masuk era Edo (1603–1867), mereka menemukan cara praktis dengan menambahkan cuka langsung ke nasi. Lahirlah gaya haya-zushi alias sushi cepat, yang bisa langsung dimakan tanpa menunggu berbulan-bulan.
Dari sini juga berkembang berbagai variasi, termasuk sushi kotak (hako-zushi) hingga sushi gulung.
4. Awal Sushi Modern

Sushi modern yang kita kenal sekarang, dengan potongan ikan segar di atas nasi baru muncul pada awal 1800-an.
Koki bernama Hanaya Yohei di Edo (sekarang Tokyo) memperkenalkan nigiri-zushi sebagai makanan praktis yang bisa dimakan cepat.
Dari yang awalnya dijual di kios pinggir jalan, sushi kemudian berkembang jadi restoran setelah Gempa Besar Kanto 1923 bikin harga tanah murah dan memungkinkan warung kecil beralih ke restoran dalam ruangan.
5. Sushi Jadi Populer di Berbagai Negara

Sushi mulai populer di Barat sejak awal 1900-an lewat imigran Jepang. Tapi, orang Amerika awalnya ogah makan ikan mentah dan nori yang warnanya hitam.
Untuk menyesuaikan, para koki di Amerika Utara menambahkan bahan-bahan yang lebih kebarat-baratan seperti alpukat dan krim keju.
Hal ini, yang membuat rekan-rekan mereka di Jepang kesal, justru melahirkan variasi sushi khas Barat seperti California roll.
Nah, itu dia sejarah sushi. Dari makanan fermentasi sederhana di Asia Tenggara, berubah jadi sajian elegan di restoran mewah.
Sekarang, sushi bukan cuma bagian dari budaya Jepang, tapi juga kuliner yang mendunia dan disukai banyak orang.