Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Karnivor Darat Terbesar di Dunia, Beruang Kutub Salah Satunya!

beruang kutub
beruang kutub (commons.wikimedia.org/Alexander Leisser)
Intinya sih...
  • Beruang kutub merupakan karnivor darat terbesar dan terkuat di dunia, dengan panjang mencapai 2.5 meter dan bobot maksimal 720 kilogram.
  • Beruang cokelat memiliki panjang hingga 2.8 meter dan bobot sekitar 600 kilogram, sering memakan ikan, mamalia kecil, dan bangkai hewan.
  • Beruang hitam amerika memiliki panjang maksimal 1.8 meter, bobot mencapai 270 kilogram, mampu berlari hingga kecepatan 48 km/jam, dan makanannya berupa mamalia kecil, serangga, ikan, serta material tanaman.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Karnivor merupakan penyebutan bagi hewan pemakan daging. Dalam hal ini, hewan karnivor hanya memakan daging, organ tubuh, dan terkadang juga memakan kulit dan tulang dari hewan lain. Karena kebiasaannya tersebut, hewan karnivor memiliki gigi tajam, rahang kuat, dan kekuatan gigitan yang besar. Hewan karnivor juga beragam dan beberapa spesies karnivor hidup di darat.

Biasanya karnivor yang hidup di darat memiliki ukuran yang cukup besar. Saking besarnya, mereka menjadi predator puncak yang ditakuti oleh mangsa-mangsanya dan terkadang juga bisa membahayakan nyawa manusia. Lebih lanjut, apa kamu sudah tahu hewan apa saja yang menjadi karnivor darat terbesar di dunia? Jika belum, maka simak artikel berikut dengan seksama.

1. Beruang kutub

beruang kutub
beruang kutub (commons.wikimedia.org/Alan Wilson)

Dilansir Britannica, Ursus maritimus atau beruang kutub merupakan karnivor darat terbesar dan terkuat di dunia. Pertama, panjangnya bisa mencapai 2.5 meter dan bobot maksimalnya ada di angka 720 kilogram. Hewan ini juga dilengkapi gigi yang tajam dan kekuatan gigitan super kuat. Alhasil, beruang kutub mampu mengoyak daging manusia hingga meremukan tulang dengan mudah.

Beruang kutub hanya bisa ditemukan di wilayah Arktik atau kutub utara. Di sana, ia menjadi predator puncak yang bisa memangsa ikan, kelinci, hingga singa laut. Beruang kutub memang terlihat berwarna putih, namun sebenarnya bulunya berwarna transparan. Jadi, saat musim panas bulunya bisa berubah menjadi cokelat. Ia memang berbahaya dan agresif, untungnya beruang kutub jarang menyerang manusia.

2. Beruang cokelat

beruang cokelat
beruang cokelat (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Laman NatureWorks menjelaskan kalau Ursus arctos atau beruang cokelat sering memakan ikan, mamalia kecil, hingga bangkai hewan. Gak cuma itu, di beberapa kesempatan hewan ini juga akan memakan material tanaman seperti buah beri. Ia juga berkerabat dekat dengan beruang kutub, jadi tidak mengherankan jika ukurannya sangat besar. Bedanya, beruang cokelat punya bulu berwarna cokelat.

Soal ukuran, beruang cokelat mampu tumbuh hingga sepanjang 2.8 meter. Namun, bobotnya sedikit lebih rendah dari beruang kutub, yaitu hanya sekitar 600 kilogram. Dalam hal ini, biasanya beruang jantan memiliki ukuran yang jauh lebih besar dari beruang betina. Sama seperti beruang kutub, beruang cokelat juga berbahaya. Andalkan cakar dan giginya, hewan ini mampu menghilangkan nyawa manusia.

3. Beruang hitam amerika

beruang hitam amerika
beruang hitam amerika (commons.wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)

Berbeda dari beruang kutub dan beruang cokelat, hewan dengan nama ilmiah Ursus americanus ini justru memiliki tubuh berwarna hitam. Lebih lanjut, laman Animalia menjelaskan kalau beruang hitam amerika punya panjang maksimal 1.8 meter dan bobotnya mencapai 270 kilogram. Walau besar, ia tetap gesit dan mampu berlari hingga mencapai kecepatan 48 km/jam.

Andalkan kecepatan setinggi itu, beruang yang bisa ditemukan di Kanada, Amerika Serikat, dan Meksiko ini mampu mengejar mangsa dengan mudah. Tercatat, makanannya sendiri berupa mamalia kecil, serangga, ikan, dan terkadang ia juga memakan bangkai dan material tanaman. Saat ini, populasi beruang ini juga melimpah, bahkan ia sering terlihat di hutan, kebun, atau di pinggir jalan.

4. Harimau

harimau
harimau (commons.wikimedia.org/Tisha Mukherjee)

Hewan dengan nama ilmiah Panthera tigris ini merupakan spesies kucing terbesar di dunia. Bayangkan saja, harimau mampu tumbuh hingga sepanjang 4 meter dan bobot maksimalnya ada di angka 300 kilogram. Lebih lanjut, Panthera tigris altaica atau harimau siberia merupakan subspesies harimau terbesar. Selain besar, harimau juga cepat, ganas, lincah, dan merupakan predator puncak di habitatnya.

Sayangnya, laman WWF menjelaskan kalau harimau merupakan satwa yang terancam punah. Saat ini, ia masuk ke kategori engdangered atau terancam. Tercatat, populasi harimau terus menurun, bahkan beberapa subspesies seperti Panthera tigris sondaica (harimau jawa) dan Panthera tigris balica (harimau bali) sudah lama punah. Di alam, ia terancam oleh kerusakan habitat dan perburuan liar.

5. Singa

singa
singa (commons.wikimedia.org/Diego Delso)

Raja Rimba dengan nama ilmiah Panthera leo ini merupakan salah satu predator paling ditakuti di habitatnya. Sebab, ia memiliki gigitan yang kuat, kecerdasan yang tinggi, dan kemampuan berburu yang sangat baik. Gak cuma itu, singa juga merupakan satu-satunya spesies kucing yang hidup berkelompok. Biasanya, satu kelompok dipimpin oleh satu singa dominan dan beranggotakan individu betina dan individu muda.

Dilansir iNaturalist, panjang singa bisa mencapai 3 meter dan bobotnya ada di angka 225 kilogram. Selain itu, singa jantan juga mudah dikenali dari kehadiran mane atau rambut lebat di sekitar kepalanya. Saat ini, singa hanya bisa ditemukan di dua daerah, yaitu Afrika dan India. Berbeda dari kucing besar lain yang hidup di hutan, singa sangat suka hidup di savana, area terbuka, dan semak-semak.

Selain ukuran besar, semua hewan tersebut juga dibekali dengan gigi yang tajam dan kemampuan berburu yang baik. Alhasil, mereka bisa berjaya dan mampu memangsa apapun. Di alam liar, mereka juga ditakuti dan tak ada yang berani mengganggunya. Sayangnya, perlahan tapi pasti manusia mulai mengusik kehidupan mereka. Perlahan, populasi mereka mulai merosot akibat aktivitas manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Achmad Fatkhur Rozi
EditorAchmad Fatkhur Rozi
Follow Us

Latest in Science

See More

5 Fakta Unik Singa Gunung, Ternyata Lebih Suka Hidup Menyendiri!

20 Okt 2025, 18:49 WIBScience