Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Kunang-kunang Timur, Tubuhnya Mengandung Steroid

Kunang-kunang Timur
kunang-kunang timur (commons.wikimedia.org/Katja Schulz)
Intinya sih...
  • Bisa memancarkan cahaya dari tubuhnya
    • Cahaya diproduksi oleh enzim luciferase
    • Dewasa dan larva bisa memproduksi cahaya
    • Populasinya terancam oleh polusi cahaya
    • Bisa ditemukan di wilayah Amerika Utara
      • Penyebaran terpusat di timur Kanada dan AS
      • Berbagai tipe habitat menjadi tempat tinggalnya
      • Populasinya terus menurun dan kemungkinan sudah punah
      • Punya kandungan steroid di dalam tubuh
        • Miliki
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah melihat cahaya kecil beterbangan di langit malam? Tenang, cahaya tersebut bukan makhluk halus, melainkan serangga berukuran kecil bernama kunang-kunang. Lebih lanjut, kunang-kunang sering ditemukan di hutan, kebun, dataran tinggi, area lembap, dan pedesaan yang masih asri. Kunang-kunang juga punya banyak spesies dan salah satunya adalah Photinus pyralis atau kunang-kunang timur.

Kelihatannya, kunang-kunang timur mirip dengan spesies lain. Namun, jika diperhatikan dengan seksama ia memiliki segudang keunikan, lho. Contohnya, penyebaran kunang-kunang timur terbatas pada wilayah Amerika Utara. Kemudian, ia memiliki kandungan steroid yang berfungsi sebagai penghalau predator. Apa kamu penasaran dengan hewan tersebut? Maka dari itu, mari simak pembahasan berikut.

1. Bisa memancarkan cahaya dari tubuhnya

Kunang-kunang Timur
kunang-kunang timur (commons.wikimedia.org/Katja Schulz)

Sama seperti spesies kunang-kunang lain, kunang-kunang timur juga bisa memproduksi cahaya dari tubuhnya. Dalam hal ini, cahaya tersebut akan keluar dari bagian belakang abdomennya. Artikel di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences menjelaskan kalau cahaya tersebut diproduksi oleh enzim bernama luciferase yang bisa ditemukan di dalam sel tubuh serangga ini.

Enzim luciferase membutuhkan oksigen, luciferin, dan adenosine triphosphate agar bisa menghasilkan cahaya. Uniknya, individu dewasa dan larva sama-sama bisa memproduksi cahaya, lho. Bedanya, cahaya yang diproduksi individu dewasa jauh lebih terang. Sementara itu, cahaya yang diproduksi oleh larva cenderung redup. Terakhir, larva dan individu dewasa mengeluarkan cahaya dari organ yang berbeda.

2. Bisa ditemukan di wilayah Amerika Utara

Kunang-kunang Timur
kunang-kunang timur (commons.wikimedia.org/Katja Schulz)

Laman NatureServe menjelaskan kalau kunang-kunang timur bisa ditemukan di wilayah Amerika Utara. Dalam hal ini, wilayah penyebarannya terpusat di area timur Kanada dan Amerika Serikat. Selain itu, ia juga bisa ditemukan di area tengah dan barat Amerika Serikat. Namun, populasinya di kedua daerah tersebut terus menurun dan kemungkinan sudah punah.

Lebih lanjut, serangga ini bisa hidup di berbagai tipe habitat. Pertama, ia bisa ditemukan di daerah tropis atau daerah dengan suhu dingin. Padang rumput, sabana, semak-semak, hutan, kebun, taman, hingga area pemukiman jadi habitatnya. Nah, selama suatu daerah memiliki kelembaban yang tinggi dan sumber air yang berlimpah maka daerah tersebut bisa ditinggali hewan ini.

3. Populasinya terancam oleh polusi cahaya

Kunang-kunang Timur
kunang-kunang timur (inaturalist.org/tjf7600)

Sebenarnya, kunang-kunang timur bukan termasuk hewan yang terancam punah. Dilansir IUCN Red List, kunang-kunang timur masuk ke kategori least concern yang artinya ia tidak berisiko punah dalam waktu dekat. Sayangnya, populasi hewan ini terus menurun dan hal tersebut sangat mengkhawatirkan. Secara spesifik, ada lima faktor yang sangat mengancam populasinya, yaitu polusi cahaya, penggunaan pestisida, perubahan iklim, kerusakan habitat, dan industrialisasi. Maka dari itu, upaya konservasi serius harus segera digayangkan.

4. Punya kandungan steroid di dalam tubuh

Kunang-kunang Timur
kunang-kunang timur (commons.wikimedia.org/Katja Schulz)

Kunang-kunang timur memang merupakan hewan kecil dengan panjang maksimal 1,9 centimeter. Namun, bukan berarti serangga ini tidak bisa mempertahankan diri dari predator. Laman iNaturalist menjelaskan kalau kunang-kunang timur memiliki kandungan steroid di dalam tubuhnya. Spesifiknya, jenis steorid yang ia miliki bernama lucibufagins.

Saat merasa terancam, steroid tersebut bisa membuat hewan ini memiliki rasa yang tidak enak. Jadi, predator seperti burung, kadal, atau kelelawar akan memuntahkan hewan ini karena rasa tersebut. Uniknya, gak semua spesies Photinus memiliki steroid. Alhasil, spesies Photinus lain sering memangsa kunang-kunang ini demi mendapatkan kandungan steroid tersebut.

5. Merupakan spesies polyandrous

Kunang-kunang Timur
kunang-kunang timur (inaturalist.org/Steven Bodzin)

Sejatinya, kunang-kunang timur merupakan spesies polyandrous yang bisa kawin dengan banyak pasangan dalam satu masa reproduksi. Nah, kebiasaan tersebut membuat presentase kehamilan menjadi lebih tinggi. Saat musim kawin, hewan ini akan menyalakan "lampu"nya dalam upaya menarik perhatian pasangan. Setelah kawin, individu betina bisa memproduksi hingga 500 butir telur. Dikutip Animal Diversity Web, musimnya berlangsung pada musim panas hingga musim gugur.

Ternyata, kemampuan memancarkan cahaya bukan satu-satunya hal unik yang dimiliki kunang-kunang timur. Sebaliknya, ia bisa melakukan hal lain yang tidak bisa dilakukan oleh serangga lain. Hal tersebut membuktikan kalau serangga berukuran kecil tak bisa kamu remehkan. Sebaliknya, serangga merupakan hewan eksotis yang bisa bersaing dengan hewan lain.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us