5 Fakta Unik Red Slender Loris, Primata Langka dari Sri Lanka

Red slender loris merupakan hewan endemik langka yang hanya dapat ditemukan di Sri Lanka. Dilansir dari laman Animalia.bio, penyebaran populasi dari primata unik ini, tersebar luas di sebuah pulau yang terletak di bagian selatan dari Sri Lanka. Mereka lebih suka mendiami daerah dataran rendah seperti hutan tropis yang banyak ditumbuhi pepohonan lebat.

Mereka termasuk ke dalam kelompok hewan omnivora yang memakan berbagai jenis tumbuhan serta hewan kecil lainnya seperti kadal, serangga, telur burung, buah dan beberapa jenis dedaunan.

Red slender loris merupakan hewan arboreal yang menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk berada di atas pohon. Primata ini lebih aktif beraktivitas pada malam hari dan pada siang hari dihabiskan untuk beristirahat dan tidur di cabang-cabang dan lubang yang terdapat di pohon. Red slender loris memiliki cara unik ketika berkomunikasi yaitu dengan cara meninggalkan tanda urin atau bau dari tubuhnya.

Di habitat aslinya, hewan ini hidup secara berkelompok dengan jumlah yang kecil. Red slender loris sering terlihat saling membantu membersihkan tubuh sesama mereka.

Dari segi penampilan, Red slender loris memiliki tubuh berukuran kecil dengan anggota badan yang terlihat kurus dan ramping. Dilansir dari laman Animalcorner, salah satu ciri khas yang paling menonjol dari mereka adalah matanya yang berukuran besar yang membuatnya memiliki penglihatan yang sangat baik. Selain itu, red slender loris tidak mempunyai ekor dan bentuk telinga bulat. Primata ini memiliki panjang antara 17 - 26 sentimeter dengan bobot tubuh maksimal seberat 350 gram.

Musim kawin dari red slender loris terjadi dua kali dalam setahun yang berlangsung pada bulan Mei dan Desember. Mereka menerapkan sistem perkawinan poligini dimana jantan dan betina sama-sama mempunyai banyak pasangan untuk berkembangbiak. Sedangkan red slender loris betina memiliki masa kehamilan selama 175 hari dan biasanya hanya dapat melahirkan satu ekor anak. Bayi yang baru lahir akan selalu menempel pada iduknya selama empat minggu. Mereka mencapai tingkat kematangan seksual saat berusia 10 hingga 18 bulan.

Populasi dari red slender loris di habitat aslinya saat ini sangatlah memprihatinkan bahkan di ambang kepunahan. Menurut data terakhir yang dirilis oleh IUCN, jumlah populasi dari red slender loris hanya tersisa sebanyak 2500 ekor dan jumlahnya setiap tahun semakin berkurang. Hal ini disebabkan, banyaknya perburuan yang dilakukan oleh manusia terhadap mereka untuk diambil bagian tubuhnya sebagai bahan obat tradisional. Di alam liar, red slender loris mampu bertahan hidup hingga usia 20 tahun.

Nah, itulah beberapa fakta menarik dari red slender loris yang memiliki ukuran mata yang besar. Diharapkan adanya kerjasama dengan penduduk lokal untuk menjaga populasi dari hewan ini di habitat aslinya agar tidak diburu.