Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Van Dam’s Vanga, Ahli Berburu Serangga di Balik Kayu!

Van Dam's Vanga
Van Dam's Vanga (commons.wikimedia.org/Pobpob11)
Intinya sih...
  • Burung endemik Madagaskar, hanya ditemukan di tiga tempat di pulau tersebut
  • Paruh tebal dan warna bulu unik menjadi ciri khas Van Dam's Vanga
  • Ahli berburu serangga di balik kayu, peran penting dalam ekosistem hutan habitatnya
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Madagaskar dikenal sebagai rumah bagi banyak spesies unik yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia, mulai dari lemur yang karismatik hingga burung-burung dengan bentuk unik. Pulau besar di Samudra Hindia ini menjadi salah satu pusat keanekaragaman hayati paling luar biasa di planet ini.

Di sana hiduplah salah satu burung paling langka, ialah Van Dam’s Vanga (Xenopirostris damii). Mereka dikenal sebagai anggota keluarga vanga yang memiliki keunikan tersendiri. Sayangnya, kini burung ini mengalami beberapa ancaman yang cukup signifikan. Namun, di balik kisah sedih ini, ada beberapa hal unik yang wajib kita ketahui sebelum mereka benar-benar terancam oleh kepunahan. Berikut lima fakta menarik tentang Van Dam’s Vanga yang menyoroti keindahan sekaligus kerentanannya di alam liar!

1. Burung yang Hanya Dapat Ditemukan di Satu Tempat di Dunia

Van Dam's Vanga
Van Dam's Vanga (commons.wikimedia.org/Zieger M)

Van Dam's Vanga merupakan burung endemik asal Madagaskar, yang sudah tentu mereka hanya dapat ditemukan di Madagaskar dan tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Di sana, mereka dapat ditemukan di beberapa tempat, yaitu Ankarafantsika, Cagar Alam Khusus Analamera, dan Hutan Mariarano. Tempat-tempat yang disebutkan tadi merupakan tempat yang telah terkonfirmasi bahwa mereka benar-benar hidup di sana. Namun, kemungkinan besar mereka tidak hanya hidup di ketiga lokasi tersebut saja, diketahui masih banyak tempat yang memiliki kemungkinan mereka tinggal - akan tetapi ini memerlukan survei dan penelitian lebih lanjut.

2. Paruh Tebal yang Jadi Ciri Khas

Van Dam's Vanga
Van Dam's Vanga (commons.wikimedia.org/Pobpob11)

Warna bulunya di dominasi dengan putih, yang membentang di sekujur tubuhnya, kecuali pada sayap dan bulu dikepalanya. Sayapnya memiliki warna abu-abu dan sedikit bulu berwarna hitam. Pada kepala dan wajahnya ditutupi dengan bulu hitam yang berbentuk seperti kerudung. Namun, yang memakai 'kerudung' ini hanyalah jantan, betina hanya ditutupi bulu berwarna hitam di atas kepalanya saja yang berbentuk seperti topi. Dengan demikian, mereka menunjukkan sifat dimorfisme seksual yang cukup mencolok. Selain ciri khasnya yang memakai 'kerudung' dan juga 'topi', ciri khas lainnya pada burung ini adalah pada paruhnya yang sangat tebal. Paruh tebalnya ini sangat membatu mereka untuk bertahan hidup di habitatnya.

3. Sang Ahli Berburu Serangga di Balik Kayu

Van Dam's Vanga
Van Dam's Vanga (commons.wikimedia.org/Francesco Veronesi)

Paruh besarnya memiliki peran besar dalam mencari makanan untuk ia bertahan hidup di habitatnya. Mereka diketahui merupakan ahli berburu serangga atau invertebrata di kayu yang sudah mati dan rumpun daun. Dengan paruhnya yang besar dan keras, ia mampu mengorek kayu demi bisa mendapat makanan. Karena sebagian besar makanannya adalah serangga, maka kemungkinan besar mereka memiliki peran besar dalam ekosistem hutan habitatnya sebagai pengendali populasi serangga. Walaupun banyak yang mengira seperti burung pelatuk, yang memiliki kebiasaan mencari makan di kayu, mereka sama sekali tidak termasuk dalam famili burung pelatuk, melainkan mereka masuk dalam famili Vanga. Selain itu, keunikan lainnya dalam mencari makanan adalah mereka diketahui sering mencari makanan bersama dengan spesies lain. Mereka sering mencari makan bersama vanga lainnya, terutama spesies Rofous Vanga.

4. Salah Satu Burung Paling Langka di Madagaskar

Van Dam's Vanga
Van Dam's Vanga (commons.wikimedia.org/Pobpob11)

Mereka mendiami daerah di dataran rendah, di hutan gugur yang kering serta tidak terganggu (hutan primer), dan juga terdapat di Kawasan Burung Endemik Hutan Kering Malagasi Barat. Namun sayangnya, habitatnya kini telah mengalami degradasi yang cukup parah akibat pembukaan dan pembakaran lahan hutan, penebangan pohon untuk keperluan komersial, serta pengeksploitasian untuk arang dan kayu bakar. Habitatnya ini terus-menerus tergerus oleh pengalihan fungsi lahan hutan, sehingga wilayah jelajah mereka semakin sempit dan membuat populasi mereka menurun sangat drastis.

Kini mereka masuk dalam golongan spesies yang rentan atau Vulnerable oleh IUCN. Dikutip dari IUCN Red List of Threatened Species, populasinya kini hanya 2.800-7.000 individu saja, dan tren populasinya terus-menerus menurun. Namun perlu kita ketahui, bahwa dalam beberapa tahun terakhir mereka tergolong dalam spesies yang terancam punah atau Endangered oleh IUCN. Walaupun kini masuk dalam golongan spesies yang tidak lagi terancam punah, tetapi hal ini tidak dapat dipungkiri bahwa mereka masih dalam ancaman yang cukup signifikan akibat habitatnya yang hilang dan rusak.

5. Upaya Konservasi yang Cukup Bagus

Van Dam's Vanga
Van Dam's Vanga (commons.wikimedia.org/Zieger M)

Tindakan konservasi telah dilakukan hingga kini. Tindakan ini berupa pelestarian di kawasan yang dilindungi, seperti di Cagar Alam Analamera maupun Taman Nasional Ankarafantsika di Madagaskar. Penyelamatan ini terbilang cukup berhasil. Karena Pasalnya, dari beberapa tahun terakhir yang di mana mereka selalu berturut-turut terdaftar dalam kelompok spesies yang terancam punah dan kini telah tergolong dalam spesies yang rentan. Hal ini merupakan suatu peningkatan yang cukup baik, walaupun memang mereka masih hidup dalam habitat yang penuh dengan ancaman di alam liar.

Van Dam’s Vanga mungkin bukan burung yang terkenal secara global, tetapi kisah hidupnya mencerminkan realita yang dihadapi banyak spesies di dunia, yaitu terjebak antara keindahan dan kepunahan. Dari paruh tebalnya yang khas hingga perannya dalam ekosistem hutan, setiap aspek kehidupan burung ini mengajarkan kita pentingnya menjaga keseimbangan antara manusia dan alam. Selama masih ada hutan yang berdiri dan komitmen untuk melestarikan kehidupan liar, harapan bagi Van Dam’s Vanga belum sepenuhnya padam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

[QUIZ] Pilih Lukisan Berikut, Kami Bisa Tebak Kepribadianmu Alpha, Beta, atau Omega

24 Nov 2025, 19:05 WIBScience