Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Unik Viper Bambu Cina, Efek Gigitannya Bertahan Selama 24 Jam!

Viper bambu cina (commons.wikimedia.org/Evan Pickett)
Intinya sih...
  • Gigitan ular viper bambu cina sangat berbahaya dan bisa mencapai efektivitas bisanya hingga 80 persen
  • Bisa yang dimiliki ular ini dapat menyebabkan bengkak, kerusakan jaringan, pembusukan, kematian, dan rasa sakit yang luar biasa
  • Viper bambu cina memiliki kemampuan kamuflase luar biasa dengan tubuh berwarna hijau dan kebiasaan hidup di pepohonan

Membahas ular tentunya tak lengkap jika tidak membahas ular viper yang sangat terkenal akan kepala segitiga dan bisanya yang mematikan. Di dunia ini ada banyak spesies ular viper yang tersebar di berbagai belahan dunia mulai dari Asia, Eropa, sampai Amerika. Tiap spesies juga memiliki ciri fisik, warna, corak, kebiasaan, dan ukuran yang berbeda. Nah, diantara banyaknya ular viper, Trimeresurus stejnegeri atau viper bambu cina jadi salah satu yang menarik untuk dibahas.

Seperti namanya, viper bambu cina bisa ditemukan di daratan Cina dan sekitarnya. Namun ia tidak hidup di daerah gurun melainkan lebih suka tinggal di hutan dan daerah dengan vegetasi rapat. Layaknya viper lain, bisa ular ini juga cukup kuat sampai-sampai mampu melumpuhkan manusia dewasa. Namun tak hanya kekuatan bisa dan habitatnya, ular berwarna hijau ini juga punya beberapa fakta unik yang jarang diketahui, lho.

1. Punya bisa jenis hemotoksin yang sangat kuat

Viper bambu cina (commons.wikimedia.org/LiCheng Shih)

Viper bambu cina merupakan ular viper dan termasuk ular berbisa tinggi yang berbahaya. Laman Clinical Toxinology Resources menjelaskan kalau gigitan ular ini sangat berbahaya dan efektifitas bisanya bisa mencapai 80 persen. Angka tersebut merupakan angka yang tinggi dan membuat ular ini jadi sangat mematikan, jadi jangan sekali-sekali kamu mengganggunya. Secara umum bisa yang dimiliki ular ini merupakan bisa berjenis hemotoksin dengan beberapa kandungan lain, seperti procoagulant, anticoagulant, dan haemorrhagin.

Karena kandungan-kandungan tersebut gigitan ular ini mampu menyebabkan bengkak, kerusakan jaringan, pembusukan, kematian, dan rasa sakit yang luar biasa. Saking sakitnya beberapa orang mendeskripsikan kalau rasa sakitnya setara dengan rasa sakit saat terkena besi panas di kulit. Namun hal yang paling mengerikan adalah rasa sakit akibat gigitan ular ini bisa bertahan selama 24 jam. Oleh karena itu penanganan secara medis harus dilakukan supaya korban bisa selamat.

2. Panjang maksimalnya hanya sekitar 90 cm

Viper bambu cina (commons.wikimedia.org/LiCheng Shih)

Dilansir Snakes of Taiwan, viper bambu cina merupakan ular yang tidak terlalu besar karena panjangnya hanya sekitar 90 cm. Hal ini tidak mengherankan karena ular viper memang bukan jenis ular yang terkenal akan ukurannya. Namun walau punya tubuh yang kecil nyatanya hewan berwarna hijau ini punya kemampuan kamuflase yang luar biasa. Viper bambu cina mengandalkan tiga hal saat berkamuflase, yaitu warnanya, ukurannya, dan ketenangannya saat berada di pepohonan.

Sebagai viper arboreal hewan ini punya tubuh berwarna hijau, ekor berwarna merah, dan kepala segitiga khas viper. Nah, warna hijau inilah yang membantunya bersembunyi dan menyatu dengan daun atau batang pohon. Tak hanya itu, dengan tubuhnya yang ramping dan kecil ia juga bisa menyelinap dan mengendap-endap di dahan dan ranting pohon. Terakhir, reptil ini termasuk reptil yang pasif, alhasil ia bisa berdiam selama berjam-jam di pohon tanpa diketahui manusia atau predator.

3. Bisa hidup di daerah dengan ketinggian 2,000 meter di atas permukaan laut

Viper bambu cina (commons.wikimedia.org/LiCheng Shih)

Laman Hong Kong Snake ID menjelaskan kalau viper bambu cina sangat menyukai tempat terbuka dan daerah lembab. Karenanya, reptil ini sangat mudah ditemukan di pinggir sungai, di pinggir jalan, bahkan di sekitar pemukiman manusia. Biasanya ia akan bertengger di pohon bambu, rerumputan, atau di pohon yang tidak terlalu tinggi. Habitat tersebut sangat cocok bagi hewan ini karena menyediakan makanan yang berlimpah dan tempat persembunyian yang sempurna.

Tak hanya itu, jika berbicara mengenai tempat tinggal hewan ini bisa hidup di berbagai daerah mulai dari pinggir pantai, dataran rendah, sampai dataran tinggi dengan ketinggian 2,000 mdpl. Hal ini terbilang unik dan membuktikan bahwa viper bambu cina punya ketahanan yang kuat dan kemampuan adaptasi yang sangat baik. Ia dengan mudah bisa beradaptasi di dataran rendah yang panas, daerah pemukiman yang padat akan aktivitas manusia, dan dataran tinggi yang dingin serta ditumbuhi banyak tumbuhan.

4. Punya dua subspesies dengan penyebaran yang berbeda

Viper bambu cina (commons.wikimedia.org/Yung-Lun Lin)

Dilansir The Reptile Database, viper bambu cina dibagi menjadi dua subspesies, yaitu Trimeresurus stejnegeri stejnegeri dan Trimeresurus stejnegeri chenbihuii. Jika berbicara habitat, keduanya hidup di habitat yang sama. Namun jika melihat wilayah penyebarannya, keduanya punya wilayah penyebaran yang berbeda. T. s. stejnegeri bisa ditemukan di Cina, Vietnam, India, Laos, Myanmar, dan Thailand. Sementara itu T. s. chenbihuii punya penyebaran yang lebih sempit karena hanya menghuni Provinsi Hainan di Cina. Perbedaan penyebaran ini merupakan hal yang normal dan bisa terjadi karena perbedaan ketersediaan makanan, perbedaan habitat, dan perbedaan jalan evolusi.

5. Nama spesiesnya diambil dari nama seorang herpetolog Amerika

Viper bambu cina (commons.wikimedia.org/王朝威)

Dilansir iNaturalist, nama spesies dari ular ini, yaitu stejnegeri diambil dari nama seorang herpetolog dan zoolog asal Amerika, yaitu Leonhard Stejneger. Stejneger sendiri merupakan seorang herpetolog berkebangsaan Amerika yang lahir di Norwegia. Ia termasuk salah satu herpetolog yang cukup tersohor di negaranya dan sudah bekerja selama 60 tahun di Smithsonian Institution.

Stejneger sendiri lahir pada 30 Oktober 1851 di Bergen, Norwegia dan meninggal pada tahun 1943. Sebagai seorang herpetolog dan zoolog ia berhasil menyumbang berbagai penemuan bagi ilmu pengetahuan. Beberapa sumbangsihnya di dunia sains adalah pendeskripsian spesies burung bernama Lanius bairdi dan penulisan beberapa buku di bidang sains. Nah, karena sumbangsih dan jasa-jasa tersebut akhirnya namanya diabadikan sebagai nama spesies dari viper bambu cina.

Viper bambu hijau memang bukan ular berukuran besar atau ular yang punya lilitan kuat. Namun walau tidak memiliki dua hal tersebut ia dibekali satu hal lain, yaitu bisa mematikan yang sanggup melumpuhkan orang dewasa sekalipun. Kemampuan kamuflasenya juga luar biasa sehingga hewan ini sangat sulit ditemukan. Selain itu, ternyata nama spesies ular ini punya makna tersendiri karena diambil dari nama seorang herpetolog. Penamaan tersebut sangat penting karena merupakan sebuah penghormaatan kepada seseorang yang berjasa besar terhadap ilmu pengetahuan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arzha Ali Rahmat
EditorArzha Ali Rahmat
Follow Us