Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Upacara dan Ritual Peralihan di Berbagai Budaya 

tradisi sunat (commons.wikimedia.org/wiki/Library of Congress)
tradisi sunat (commons.wikimedia.org/wiki/Library of Congress)
Intinya sih...
  • Bar Mitzvah dan Bat Mitzvah menandai kedewasaan anggota komunitas Yahudi
  • Seijin Shiki di Jepang memperingati usia 20 tahun sebagai warga negara yang bertanggung jawab
  • Sunat dalam Islam dan Afrika serta Quinceañera di Amerika Latin adalah upacara peralihan menuju kedewasaan

Seperti yang kita selalu pelajari bahwa setiap budaya di dunia memiliki cara unik untuk menandai peristiwa atau waktu transisi penting dalam kehidupan seseorang, seperti kelahiran, kedewasaan, pernikahan, dan kematian. Upacara dan ritual peralihan ini tidak hanya berfungsi sebagai simbol sosial tetapi juga mengandung nilai-nilai spiritual, historis, dan bahkan mistis.

Banyak di antara ritual ini yang terdokumentasi dalam manuskrip kuno, artefak bersejarah, atau bahkan masih dilakukan hingga saat ini. Berikut adalah beberapa contoh upacara peralihan dari berbagai budaya beserta bukti sejarah yang memperkuat keberadaannya. Kita pelajari bersama, yuk!

1. Bar Mitzvah dan Bat Mitzvah, peralihan menuju kedewasaan dalam tradisi Yahudi

Bar Mitzvah (commons.wikimedia.org/wiki/Peter van der Sluijs)
Bar Mitzvah (commons.wikimedia.org/wiki/Peter van der Sluijs)

Dalam budaya Yahudi, anak laki-laki yang menginjak usia 13 tahun akan menjalani Bar Mitzvah, sementara anak perempuan menjalani Bat Mitzvah pada usia 12 tahun. Ritual ini menandai peralihan dari masa kanak-kanak menuju tanggung jawab sebagai anggota komunitas Yahudi yang dewasa.

Upacara ini biasanya dilakukan di sinagoga dengan membaca bagian dari Taurat, yang memerlukan latihan bertahun-tahun sebelumnya. Salah satu manuskrip tertua yang mencatat ritual ini adalah Mishnah, sebuah teks hukum Yahudi dari abad ke-3 Masehi. Selain itu, beberapa gulungan Taurat yang berusia ribuan tahun juga menjadi bukti kuat keberlangsungan tradisi ini.

2. Seijin Shiki, upacara kedewasaan di Jepang

Seijin Shiki (commons.wikimedia.org/wiki/Kyle Hasegawa)
Seijin Shiki (commons.wikimedia.org/wiki/Kyle Hasegawa)

Di Jepang, Seijin Shiki atau Coming of Age Day dirayakan setiap hari Senin kedua di bulan Januari. Upacara ini ditujukan bagi mereka yang telah mencapai usia 20 tahun, yang menandakan bahwa mereka telah menjadi warga negara yang bertanggung jawab.

Para peserta mengenakan pakaian tradisional seperti kimono untuk perempuan, dan hakama untuk laki-laki, lalu menghadiri upacara di balai kota setempat. Jejak sejarah upacara ini dapat ditemukan dalam dokumen kuno Jepang seperti "Nihon Shoki," sebuah kronik sejarah Jepang yang ditulis pada abad ke-8.

3. Sunat dalam tradisi Islam dan Afrika

tradisi sunat (commons.wikimedia.org/wiki/Library of Congress)
tradisi sunat (commons.wikimedia.org/wiki/Library of Congress)

Di banyak budaya Muslim dan Afrika, sunat atau khitan adalah bagian penting dari peralihan menuju kedewasaan. Dalam Islam, khitan dianggap sebagai fitrah dan dianjurkan dalam berbagai hadits Nabi Muhammad. Manuskrip Islam abad pertengahan seperti "Kitab al-Tibb" karya Ibnu Sina menyebutkan pentingnya sunat dalam aspek kesehatan dan spiritual.

Di beberapa suku Afrika seperti Suku Xhosa di Afrika Selatan, sunat bukan sekadar prosedur medis, tetapi juga bagian dari ritual peralihan menuju kedewasaan. Para remaja laki-laki menjalani isolasi selama beberapa minggu di alam terbuka sebelum kembali ke komunitas sebagai pria dewasa.

4. Quinceanera, perayaan kedewasaan di Amerika Latin

Quinceañera (commons.wikimedia.org/wiki/Eneas De Troya from Mexico City, México)
Quinceañera (commons.wikimedia.org/wiki/Eneas De Troya from Mexico City, México)

Quinceañera adalah upacara yang menandai peralihan seorang gadis menjadi wanita dewasa di Amerika Latin. Perayaan ini dilakukan saat seorang gadis menginjak usia 15 tahun.

Upacara ini dimulai dengan misa di gereja, lalu dilanjutkan dengan pesta besar yang dihadiri keluarga dan teman. Tradisi ini memiliki akar dari budaya Spanyol dan adat suku Aztec yang percaya bahwa usia 15 tahun adalah tanda seorang perempuan siap untuk mengambil tanggung jawab dalam komunitasnya. Artefak dan lukisan dari zaman kolonial menunjukkan bahwa tradisi ini sudah berlangsung selama ratusan tahun.

5. Rumspringa, kebebasan sementara dalam Komunitas Amish

Rumspringa (commons.wikimedia.org/wiki/Pasteur)
Rumspringa (commons.wikimedia.org/wiki/Pasteur)

Komunitas Amish, yang berasal dari Eropa pada abad ke-17 dan kemudian bermigrasi ke Amerika Serikat, memiliki banyak aturan ketat yang mengatur kehidupan sehari-hari mereka. Rumspringa menjadi salah satu aspek unik yang memungkinkan individu merasakan kebebasan sebelum membuat keputusan akhir tentang keanggotaan dalam komunitas. Manuskrip dan catatan sejarah yang mendokumentasikan Rumspringa dapat ditemukan dalam berbagai teks agama dan sosial tentang komunitas Amish, seperti "The Amish: A People of Preservation" oleh Joseph F. Donnermeyer.

Rumspringa adalah masa di mana remaja Amish diizinkan untuk menjelajahi dunia luar sebelum mereka memutuskan untuk kembali dan dibaptis dalam komunitas mereka. Selama periode ini, mereka dapat mencoba gaya hidup modern yang sebelumnya dilarang dalam komunitas Amish.

Setiap budaya memiliki cara unik dalam menandai perubahan hidup seseorang. Upacara peralihan ini bukan hanya sekadar tradisi turun-temurun, tetapi juga mencerminkan nilai-nilai fundamental yang dianut oleh masyarakat. Dari naskah kuno hingga artefak yang bertahan berabad-abad, bukti tentang ritual-ritual ini memperlihatkan betapa pentingnya peralihan dalam kehidupan manusia.

Apakah di daerahmu ada ritual peralihan yang menarik untuk dibahas? Yuk, bagikan cerita dan pengalamanmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us