5 Hewan Laut di Taman Nasional Wakatobi, Dua Spesies Terancam Punah

- Taman Nasional Wakatobi terletak di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara dengan luas sekitar 1,3 juta hektar.
- Ikan pogo-pogo mengalami peningkatan populasi di perairan Wakatobi karena keberhasilan konservasi alam oleh masyarakat setempat.
- Dugong, ikan napoleon, dan penyu sisik terancam punah sehingga dilindungi oleh Taman Nasional Wakatobi.
Taman Nasional Wakatobi terletak d Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara dengan luas sekitar 1,3 juta hektar. Masyarakat setempat saat itu sudah menilai bahwa keindahan alam Wakatobi sangat menakjubkan karena memiliki biota laut sangat beragam sehingga layak untuk menjadi Taman Nasional Wakatobi.
Berbicara tentang laut, Taman Nasional Wakatobi memiliki puluhan gugusan terumbu karang. Tentu, hewan-hewan juga beranekaragam di sana misalnya banyak jenis ikan, makhluk laut dan juga burung. Dari sekian banyak biota laut, saya rangkuman lima spesies dengan segudang informasi menarik. Simak ya.
1. Ikan pogo-pogo

Ikan ini berbentuk belah ketupat, memiliki rahang atas tidak menonjol, tubuhnya bersisik besar yang berwarna hijau dan abu-abu tua dilengkapi sirip kuning atau hijau. Rahang bawahnya bercorak abu-abu tua atau ungu dan ada tanda gelap di atas mulut terlihat seperti kumis. Ketika terancam pada malam hari, ikan akan menjepit dirinya ke dalam celah kerang dan mendirikan sirip punggungnya.
Pada 2013, ikan pogo-pogo mengalami peningkatan populasi di perairan Wakatobi. Bertambahnya populasi pogo-pogo karena keberhasilan masyarakat Wakatobi melakukan konservasi alam di kawasan Taman Nasional Wakatobi. Persebaran pogo-pogo meliputi Indonesia, Malaysia, Thailand, Fiji, Australia hingga Maladewa dan Laut Merah.
2.Kepiting kenari

Tersebar di banyak tempat Indonesia: Kalimantan, Maluku dan Sulawesi termasuk Taman Nasional Wakatobi. Di luar Indonesia, kepiting kenari terlihat di pulau-pulau kawasan Samudra Hindia dan Pasifik bagian tengah tinggal di dekat pantai. Kepiting kenari menggunakan kakinya untuk memanjat pohon palem dan cakar yang kuat dapat memecahkan kelapa.
Kepiting kenari memiliki rentang panjang 36 inci dan berat lebih dari 5 pon. Kepiting kenari mengandalkan penciuman yang kuat untuk melakukan perburuan mangsa di malam hari untuk memakan buah-buahan, kacang-kacangan dan hewan kecil. Uniknya, kepiting kenari juga pernah mengambil barang-barang manusia mulai dari panci, botol, sepatu bot bahkan minuman alkohol.
3.Penyu sisik

Berdasarkan laporan Ksdae menlhk, dalam rangka memperingati Hari Keanekaragaman Hayati Dunia 2019 pada 22 Mei, Balai Taman Nasional Wakatobi melakukan pelepasliaran banyak spesies penyu, salah satunya 40 spesies penyu sisik. Tentu, tujuannya adalah untuk menjaga populasi penyu sisik agar tidak terancam punah di ekosistem Taman Nasional Wakatobi.
Tak hanya di Indonesia, penyu sisik menghuni perairan tropis dan sub-tropis di semua lautan seluruh dunia. Ia mendapatkan namanya dari mulutnya menyerupai elang. Penyu sisik memiliki cangkang berbintik-bintik dengan kombinasi warna kuning, oranye, merah, hitam dan coklat. Penyu sisik memakan bulu babi, karang, moluska, ubur-ubur, ikan kecil dan krustasea.
4.Dugong

Mongabay mengatakan, ada dugong betina yang terperangkap di terumbu karang Taman Nasional Wakatobi diselamatkan oleh nelayan Bajo dari ancaman perburuan liar untuk dikonsumsi pada 2024. Kemudian. Balai Taman Nasional Walatobi melepasliarkan dugong ke perairan Wakatobi agar hidup bersama kawanan duguong lainnya.
Dugong atau sapi laut memiliki tubuh ramping dengan bentuk bulat, berbulu dan punya sirip seperti dayung. Dugong biasanya berwarna abu-abu dan coklat dan dapat tumbuh hingga panjang 3 meter serta berat sekitar 400 kg. Dugong adalah sumber makanan bagi Hiu dan paus pembunuh. Dugong berenang di perairan hangat di Samudra Hindia dan Pasifik.
5.Ikan napoleon

Ikan napoleon adalah jenis ikan karang dari famili labridae berukuran besar mencapai 3 m dan berat 190 kg. Ciri khas ikan ini memiliki guratan-guratan berwarna krem yang saling tumpang tindih pada hidung dan pipinya, badannya berwarna hijau dan di tubuh atasnya seluruhnya berwarna coklat. Cara makan sang ikan adalah membongkar karang mati untuk mencari siput dan cacing.
Di Indonesia, populasi ikan napoleon yang berada di Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara semakin berkurang akibat maraknya aktivitas penangkapan liar. Selain itu, berkurangnya ikan napoleon menurunkan minat wisatawan bawah laut menyebabkan menurunnya perekonomian daerah pada sektor pariwisata di Wakatobi.
Disimpulkan bahwa beberapa hewan laut telah dilindungi oleh pihak Taman Nasional Wakatobi. Nah, bagaimana status konservasi semua hewan secara global? Dugong berstatus rentan, ikan napoleon dan penyu sisik keduanya terancam punah. Sementara ikan pogo-pogo dan kepiting kenari kategorinya aman. Jadi, mari lestarikan tiga hewan yang tidak aman karena bisa kita temui di Indonesia.