5 Kisah Perjuangan Induk Hewan ini Bikin Kamu Makin Sayang Sama Ibu

Gajah mungkin menjadi salah satu hewan terbesar di bumi saat ini. Namun bobot mereka yang besar ternyata juga sebanding dengan rasa sayang mereka pada anak-anaknya. Seekor gajah betina mengandung selama 22 bulan atau hampir dua tahun lamanya sebelum melahirkan anak-anaknya ke dunia. Ketika lahir, anak-anak gajah ini buta sehingga mereka sangat tergantung dengan induknya.

Meski tidak selama gajah, ibu kamu juga mengandung dalam waktu yang sangat lama. Seorang ibu mengandung selama 9 bulan, memastikan kamu aman dalam perutnya tanpa kekurangan apa pun bahkan sebelum kamu lahir ke dunia.

Ikan salmon hidup di lautan luas. Namun ketika akan melahirkan, para induk salmon ini akan bermigrasi ke perairan yang lebih hangat seperti danau untuk menetaskan telurnya. Meski kedengarannya sepele, nyatanya apa yang dilakukan induk salmon ini tidaklah mudah.

Untuk bisa ke danau, para salmon harus menempuh jarak yang sangat jauh dan berenang melawan arus sepanjang perjalanan. Tidak jarang salmon-salmon ini mati karena kelelahan atau berakhir menjadi santapan beruang di daerah yang dangkal. Para induk salmon ini mungkin tahu perjalanannya tidak akan mudah, namun mereka tetap memutuskan pergi tanpa peduli pada apa pun yang akan terjadi.

Hal yang sama juga dilakukan oleh ibumu, semua ibu tahu mengandung bayi bukanlah sesuatu yang mudah. Selama 9 bulan, mereka membawamu kemana-mana di dalam perutnya meski kamu semakin berat setiap harinya. Melelahkan tentu saja, tapi mereka tahu bahwa pengorbanan ini akan terbayar ketika melihatmu berhasil terlahir ke dunia dengan selamat.

Orang utan adalah induk yang cerdas dan mandiri karena selama masa kehamilan mereka melakukan semua hal sendiri. Induk orangutan menghabiskan hampir sepanjang hidup diatas pohon untuk membangun sarang, membuat rumah terbaik bagi anak-anaknya. Ketika sang anak lahir, mereka menyusui bayinya selama 6-7 tahun lamanya. Bukan hanya itu, orang utan juga mengajari anaknya semua hal tentang hutan.

Perjuangan seorang ibu tidak berhenti ketika anaknya lahir. Ibu menyusui kamu selama beberapa bulan bahkan sampai kamu berusia 1 tahun lebih. Ibu juga mengajarkan kamu semua hal yang dia ketahui tentang kehidupan agar kelak kamu bisa memiliki hidup lebih baik darinya.

Ketika akan bertelur, induk gurita akan pergi ke dasar lautan. Lalu apakah perjuangannya berhenti sampai di sini? Jawabannya tidak. Selama 4,5 bulan sebelum telur menetas, para induk akan menjaga telur tersebut. Yang mengejutkan adalah, demi bisa menjaga anaknya, para induk gurita tidak akan makan apa pun selama berbulan-bulan sehingga tubuh mereka menjadi semakin lemah setiap harinya.

Meski dalam keadaan lemah, hal itu tidak membuat gurita lengah. Mereka akan mengusir setiap predator yang datang untuk memangsa telurnya. Induk gurita biasanya hanya bertelur sekali seumur hidup, ini karena kebanyakan mereka akan mati setelah telurnya menetas.

Kebalikan dengan gurita, ibu kamu akan mengkonsumsi banyak makanan sehat agar kamu bisa tumbuh dengan baik diperutnya. Namun sama dengan gurita, ibu kamu pun rela mengorbankan apa pun agar kamu bisa tetap aman, nyaman, dan terlahir dengan selamat

Kamu mungkin tidak pernah mendengar kutu laut. Meski ukurannya kecil, namun siapa sangka jika kutu laut memiliki rasa kasih sayang yang ribuan kali lipat lebih besar dari ukuran tubuhnya. Seekor kutu laut betina harus berjuang sendiri selama proses kehamilannya. Namun yang miris adalah ketika melahirkan para bayi ini akan menggigiti perut induknya untuk bisa keluar.

Proses kelahiranmu memang tidak semengerikan seperti kutu laut. Namun tetap saja, proses kelahiran akan tetap terasa sangat menyakitkan bagi seorag ibu. Selain itu sama seperti induk kutu laut yang rela mati demi anaknya, apakah kamu sadar bahwa ibu kamu juga rela menukarkan nyawanya agar kamu bisa melihat dunia?