Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Pemahaman Salah tentang Serigala yang Wajib Kamu Tahu

Pixabay/colfelly
Pixabay/colfelly

Sering tidak, sih, melihat gambar atau foto di mana serigala melolong pada malam hari ke arah bulan purnama? Apakah serigala sungguhan hanya melolong pada malam hari?

Ternyata itu hanya mitos. Simak, yuk, penjelasannya! Berikut lima pemahaman salah tentang serigala.

1. Hierarki Alfa dan Beta pada kawanan serigala

Pixabay/Jimoody8
Pixabay/Jimoody8

Mungkin kamu pernah mendengar hierarki kaku di kawanan serigala, yang mana Alfa adalah pemimpin atau serigala dominan, sementara Beta dan Omega adalah anak buah yang tunduk. Ini tidak sepenuhnya benar.

Kawanan serigala lebih cocok dideksripsikan sebagai suatu bentuk keluarga. Istilah Alfa sebagai pemimpin keluarga merupakan jantan maupun betina yang memiliki anak-anak sebagai anggota kawanan. Satu kawanan bisa terdiri dari dua sampai tiga keluarga. Rata-rata tiap keluarga terdiri dari 5-11 ekor, dan kawanan paling besar bisa mencapai 42 ekor.

Kawanan jarang merekrut serigala lain, terkecuali untuk menggantikan posisi pejantan atau betina Alfa dalam kawanan yang telah mati atau tidak bisa berkembang biak.

2. Serigala bisa dipelihara manusia layaknya anjing

longroom.com
longroom.com

Selain dilarang oleh hukum, memelihara serigala murni dapat berbahaya bagi manusia.

Penangkaran My Pack of Wolves pada situsnya menjelaskan bahwa meskipun serigala dan anjing memiliki DNA yang nyaris sama, serigala tidak direkomendasikan untuk dipelihara oleh orang awam. Perilaku serigala tidak dapat diprediksi karena sifat liarnya, sementara anjing telah lama hidup bersisian dengan manusia.

Bahkan wolfdog, hasil persilangan anjing dan serigala liar, tetap memiliki kebutuhan yang berbeda dari anjing biasa. 

3. Serigala melolong hanya pada malam hari atau saat bulan purnama

Pixabay/skeeze
Pixabay/skeeze

Faktanya, serigala melolong untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Fasilitas penelitian dan pendidikan Wolf Park menyebutkan pada situsnya bahwa kawanan serigala melolong untuk mempertahankan wilayah dan mengumpulkan anggota kawanan.

Lolongan biasa dimulai oleh satu anggota kawanan, kemudian ditanggapi anggota-anggota lainnya sehingga membentuk semacam paduan suara. Mereka juga akan menanggapi lolongan dari kawanan lain, tapi biasanya memberikan respon lolongan yang berbeda.

Serigala memang lebih sering melolong pada malam hari karena merupakan jam aktif mereka, tapi bukan berarti mereka tidak melolong di waktu lainnya.

4. Serigala sering menyerang manusia

Pixabay/MRCat
Pixabay/MRCat

Serigala memang berbahaya bagi manusia, tetapi frekuensi serangan serigala terbilang jarang. Ini disebabkan karena serigala hidup jauh dari manusia dan memiliki kecenderungan kuat untuk menghindari manusia.

Serigala akan menyerang bila merasa terancam, kelaparan, terdorong oleh sifat agresif, dan untuk bertahan diri. Usaha manusia untuk mendisiplinkan atau menjinakkan serigala juga dapat berakibat fatal.

5. Serigala membunuh untuk bersenang-senang

Pixabay/noahherrera
Pixabay/noahherrera

Organisasi Wolf Matters pada situsnya menegaskan bahwa serigala, layaknya karnivora liar lainnya, membunuh untuk bertahan hidup.

Demi bisa makan di hari-hari esok, kebanyakan karnivora kadang akan membunuh lebih dari yang bisa mereka makan dan meninggalkan sisanya begitu saja. Mereka akan meninggalkannya untuk dimakan nanti, atau dimakan oleh hewan pemakan bangkai.

Pemahaman keliru ini bisa datang dari kecenderungan serigala yang tidak akan makan atau kembali pada bangkai yang telah disentuh manusia. Mereka lebih memilih untuk berburu lagi.

Nah, itu tadi pemahaman keliru tentang serigala yang sayangnya masih dipercaya kebanyakan orang.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us