5 Sarang yang Dibangun dengan Telaten, Bahkan Menginspirasi Manusia

- Burung penenun membangun sarang kolonial yang rumit dan kokoh dengan perilaku gotong royong.
- Rumah rayap memiliki sistem ventilasi alami yang menginspirasi arsitek dalam merancang bangunan sejuk tanpa pendingin udara mekanis.
- Sarang lebah madu, burung murai oven, dan semut pemotong daun juga menunjukkan keajaiban insting dan kerja keras mereka dalam membangun tempat tinggal.
Sama halnya dengan manusia, beberapa hewan juga membangun tempat tinggal mereka, tak hanya sebagai tempat berlindung tetapi juga sebagai tempat bertelur, melahirkan, dan merawat anaknya. Rumah hewan yang seperti ini biasa disebut dengan ‘sarang’. Bentuk dan bahan sarang sangat beragam, ada yang menggunakan anyaman rumput, tumpukan tanah, hingga struktur kompleks yang menyerupai bangunan arsitektur alami yang menawan.
Setiap sarang tercipta dari kerja sama, kesabaran, dan ketelatenan para hewan, lho. Dari burung penenun hingga serangga sosial, berikut lima sarang unik yang dibangun oleh para hewan yang menunjukkan betapa menakjubkan insting dan kerja keras mereka di alam bebas, bahkan sampai menjadi inspirasi bagi dunia arsitektur.
1. Weaver bird

Weaver bird (Ploceidae) atau yang lebih dikenal dengan nama lokal burung anyar-anyar merupakan kelompok burung penenun. Mereka hidup secara berkelompok di area persawahan, rawa, padang rumput, dan hutan dengan membangun sarang bersama-sama (kolonial). Mereka membangun sarang dengan membuat anyaman dari rumput dan ranting kecil.
Sarang-sarang milik koloni burung penenun tampak rumit dan berbentuk seperti keranjang digantung pada pohon-pohon yang terisolasi agar terhindar dari predator. Dalam membangun sarang yang unik, burung penenun akan menunjukkan perilaku gotong royong sampai tiap-tiap sarang dapat menggantung dengan baik dan kokoh. Dilansir Bird Watching, burung penenun adalah burung yang telaten dalam mengumpulkan bahan-bahan hingga ratusan kali dan proses membangunnya yang dapat memakan waktu berminggu-minggu lamanya.
2. Rayap

Apakah kamu pernah melihat rumah rayap? Bangunan ini berupa gundukan tanah yang tingginya bisa mencapai 8 meter. Bagi rayap, rumah tersebut bukan sekadar tempat tinggal, melainkan pusat kehidupan koloni. Sarang yang dibangun oleh para rayap dapat dihuni oleh ribuan hingga jutaan individu dengan peran berbeda. Dari ratu yang bertugas bereproduksi, pekerja yang membangun dan merawat sarang, hingga prajurit yang melindungi koloni. Semuanya bergantung pada struktur sarang yang luar biasa ini.
Menariknya, gundukan tanah rayap dilengkapi dengan sistem ventilasi alami yang rumit. Saluran udara di dalamnya berfungsi menjaga suhu dan kelembapan tetap stabil sehingga koloni bisa hidup nyaman meskipun kondisi di luar sangat panas atau kering. Dilansir World Economic Forum, keahlian para rayap dalam membangun konstruksi gundukan yang dapat meningkatkan sirkulasi udara alami menginspirasi arsitek dan insinyur dalam merancang bangunan yang tetap sejuk dalam suhu tinggi tanpa memasang pendingin udara mekanis.
3. Ovenbird

Ovenbird adalah kelompok burung dari famili Furnariidae yang tinggal di daerah zona pasang surut berbatu hingga hutan gugur, gurun, dan daerah pegunungan tinggi. Sebelum memasuki masa kawin di musim semi dan musim panas, spesies burung ini akan membangun sarang sebagai tempat berkembang biak.
Dilansir Animal Diversity, sarang burung murai oven terdiri dari tiga struktur, yaitu sarang lumpur adobe, sarang berlubang, dan sarang kubah. Sarang-sarang ini terbuat dari lumpur, material tanaman, dan kotoran hewan, serta biasanya dilapisi rumput. Waktu yang digunakan untuk membangun sarang kurang lebih dua minggu hingga tiga bulan dengan berat dapat mencapai lima kilogram. Sarang ini biasanya terletak di tumbuhan berduri atau tergantung di dahan pohon dengan ketinggian sekitar dua meter agar jauh dari jangkauan predator.
4. Lebah madu

Sarang lebah madu dikenal sebagai desain paling efisien kuat, hemat ruang, dan hemat energi yang ada di alam. Dibangun dengan kerja sama tim oleh semua lebah sosial dan soliter, sarang ini menggunakan beragam material yang menakjubkan. Pada umumnya, ada lima jenis sarang yang dibangun oleh lebah madu, di antaranya : sarang di tanah, sarang di kayu dan empulur, arsitek, sarang di rongga, dan penyewa.
Dilansir Museum of The Earth, lebih dari 70% lebah membangun sarang di rongga atas atau bawah tanah. Beberapa lebah madu juga membangun sarang di tempat terbuka, seperti di lubang pohon yang dekat dengan sumber makanan. Dalam satu koloni, para lebah pekerja dapat menghasilkan ribuan sel heksagonal yang identik dalam membangun sarang menggunakan lilin yang keluar dari tubuh mereka.
5. Leafcutter Ants

Sama halnya dengan serangga sosial lainnya, semut pemotong daun juga membangun sarang bersama-sama dalam sebuah koloni yang dipimpin oleh ratu semut. Mereka membuat jaringan ruang bawah tanah berisi beberapa ruangan terpisah yang luas dengan kebun jamur yang dibudidaya sebagai sumber makanan. Salah satu jenis jamur yang dibudidayakan dalam sarang mereka adalah jenis Leucoagaricus gongylophorus.
Semut pemotong daun juga membagi-bagi tugas dalam satu koloni sarang. Semut pekerja yang ukurannya lebih kecil bertugas merawat anak-anak dan bercocok tanam di kebun, sementara semut pekerja yang lebih besar mencari daun dan memelihara sarang. Faktanya, sarang semut pemotong daun dapat menghasilkan karbon dioksida dalam jumlah ribuan kali lebih banyak dibandingkan tanah di sekitarnya.
Itu dia 5 sarang unik yang dibangun oleh para hewan dengan kerja keras dan ketelatenan mereka. Keberadaan sarang yang tak hanya sebagai tempat tinggal, tetapi juga menjadi bukti insting bertahan hidup dan adaptasi evolusi mereka yang bahkan menginspirasi bagi struktur bangunan yang dihuni manusia.