Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Spesies Hewan yang Mampu Bertahan Hidup di Dua Lingkungan Berbeda

Ikan mudskipper
Ikan mudskipper hidup di dua tempat (commons.wikimedia.org/DwiAgung)
Intinya sih...
  • Ikan Mudskipper dapat hidup di darat dan di air, beradaptasi dengan perilaku berkedip untuk menjaga matanya tetap lembab saat di daratan.
  • Katak Kayu Alaska tahan hidup di dua suhu ekstrem, memiliki kemampuan membekukan tubuh sendiri tanpa cedera selama musim dingin.
  • Burung Petrel Penyelam mampu menyelam hingga kedalaman 60 meter dan menjadi penerbang handal dalam menembus ombak di lautan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jika membahas tentang hewan yang dapat hidup di dua tempat, mungkin kamu akan secara spontan menyebutkan spesies dari kelas Amphibia, seperti katak. Akan tetapi, ternyata di belahan bumi ini ada beberapa spesies hewan lainnya yang juga dapat tinggal dalam dua kondisi lingkungan yang berbeda, lho.

Mulai dari spesies dari kelompok burung hingga ikan yang biasanya tinggal di dalam air, ternyata mereka dapat tetap hidup di tempat dengan kondisi lingkungan yang jauh berbeda. Bahkan, beberapa spesies dapat tetap hidup di kondisi yang ekstrem sekalipun. Lantas, siapa saja mereka dan bagaimana cara hewan-hewan ini beradaptasi untuk tetap hidup? Berikut 5 hewan luar biasa yang dapat hidup di dua lingkungan berbeda!

1. Ikan Mudskipper

Ikan mudskipper
Ikan mudskipper di daratan (pexels.com/Petr Ganaj)

Masyarakat Indonesia lebih mengenal ikan mudskipper dengan sebutan ikan tembakul atau ikan gelodok. Ikan ini merupakan spesies dari famili Oxudercinae. Mereka dapat ditemukan di rawa-rawa, hutan mangrove, atau sungai yang tersebar di wilayah tropis dan subtropis Afrika, Australia, dan Asia. Di Indonesia, ikan mudskipper salah satunya dapat ditemukan di hutan bakau Banyuwangi. Meskipun sejenis ikan yang umumnya hanya hidup di dalam air, seperti namanya, ikan mudskipper lebih suka tinggal di daerah berlumpur yang ada di wilayah daratan.

Adaptasi yang tak biasa dari ikan mudskipper ini didukung dengan perilaku berkedip untuk menjaga matanya tetap lembab saat menghabiskan waktu di daratan. Faktanya, mudskipper menjadi satu-satunya spesies ikan yang bisa berkedip, lho. Cara mudskipper menangkap oksigen melalui pernapasan kulit seperti amfibi dan juga melalui mulut serta tenggorokan yang penuh dengan kapiler. Dilansir Ocean Conservancy, beberapa spesies ikan mudskipper akan menggali liang di lumpur dan menyediakan kantong udara untuk digunakan jika kadar oksigen mereka turun saat berada di daratan. Liang ini juga digunakan mereka sebagai tempat persembunyian dari predator.

2. Katak Kayu Alaska

katak kayu alaska
ilustrasi katak kayu alaska (commons.wikimedia.org/Judygallagher)

Katak kayu alaska merupakan spesies yang dapat ditemukan di daerah bersuhu rendah Alaska. Tak seperti katak pada umumnya, spesies ini memiliki sistem metabolisme dan adaptasi yang berbeda saat mengalami suhu udara yang turun dengan drastis. Tak hanya dapat hidup di darat dan di air, jenis katak ini bahkan tahan hidup di dua suhu yang terbilang ekstrem. Dilansir The American Ceramic Society, setiap musim semi katak kayu akan beraktivitas seperti biasa disaat katak yang lain berhibernasi di perairan beku. Sebaliknya, katak kayu memiliki kemampuan unik untuk membekukan dan mencairkan dirinya sendiri sepenuhnya tanpa cedera di daratan selama musim dingin.

Saat es terbentuk di dalam tubuh katak kayu, kadar glukosanya mulai meningkat dan bercampur dengan urea yang tersimpan dalam darah katak yang digunakan untuk melindungi sel dan mencegah cairan intraseluler membeku. Bagian luar katak kayu kemudian dibekukan sementara sel-sel di dalamnya tetap utuh, memastikan katak dapat menghangatkan diri di musim semi tanpa kerusakan apa pun. Kemampuan membekukan tubuh oleh katak kayu alaska ini dapat bertahan sekitar tujuh hingga delapan bulan lamanya, lho.

3. Burung Petrel Penyelam

Pelecanoides garnotii
Pelecanoides garnotii (commons.wikimedia.org/Ed Dunens)

Burung petrel penyelam memiliki nama ilmiah Pelecanoides garnotii yang merupakan spesies burung laut dari famili Pelecanoididae. Burung unik ini banyak ditemukan mendiami kepulauan atau pulau-pulau yang ada di Samudra Hindia, Selandia Baru, dan daerah tenggara Australia. Burung ini tinggal di daratan, hanya saat mencari mangsa mereka akan menyelam ke lautan yang ada dekat dengan pulau tempat tinggal mereka.

Dilansir Animal Diversity, burung petrel penyelam biasa menggunakan sayapnya untuk mendorong diri ke bawah air dan berburu sebagian besar mangsanya di bawah air. Mereka dapat menyelam hingga kedalaman 60 meter menggunakan kaki mereka sebagai alat kendali dan sayap yang kuat sebagai dayung. Tak hanya memiliki kemampuan renang yang hebat, spesies ini juga penerbang yang handal dalam menembus ombak di lautan.

4. Siput Amfibi

katak amfibi
ilustrasi katak amfibi (pixabay.com/Kathy Büscher)

Siput termasuk dalam kelas Gastropoda yang memiliki tubuh lunak. Sebagian besar spesies moluska ditemukan di lautan, tetapi beberapa beradaptasi untuk hidup di air tawar dan beberapa dapat hidup di daratan kering. Sama halnya dengan beberapa spesies siput yang dapat tinggal di dua lingkungan berbeda karena kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang bervariasi. Contohnya, siput air tawar yang bersifat amfibi dan dapat hidup di daratan dan dalam air.

Dilansir Virginia Cooperative Extension, siput amfibi dapat hidup di sungai dengan kedalaman lebih dari 40 kaki, asalkan airnya cukup bersih untuk memungkinkan cahaya masuk hingga kedalaman tersebut. Sedangkan untuk kehidupan di daratan, siput dapat hidup di luar air sampai kering, mereka dapat bernapas selama tetap basah dan lembab.

5. Kura-kura Semi Akuatik

Razorback musk turtle
Razorback musk turtle (commons.wikimedia.org/Peter Paplanus)

Kura-kura semi akuatik merupakan sebutan untuk jenis kura-kura yang menghabiskan sebagian besar waktunya di dalam dan di luar air, termasuk berjemur di darat. Mereka bukan hanya penghuni air, tetapi juga memerlukan waktu di darat untuk berjemur dan beraktivitas. Contohnya, ada kura-kura Brazil dan Razorback Musk Turtle.

Perawatannya yang cukup mudah membuat kura-kura semi akuatik dapat dijadikan sebagai hewan peliharaan, lho. Habitat kesukaan kura-kura semi akuatik meliputi rawa-rawa alami dan rawa sungai, serta dapat hidup di kolam dan parit drainase. Kemampuan untuk tinggal di dua tempat didukung dengan paru-parunya yang memungkinkan bernapas di udara, kaki berselaput yang memudahkan berenang, cangkang pelindung, serta perilaku yang disesuaikan antara habitat air dan darat.

Itu dia, kelima spesies hewan dengan kemampuan bertahan hidup di dua lingkungan berbeda. Hewan-hewan tersebut menunjukkan betapa luar biasanya adaptasi makhluk hidup dalam menghadapi tantangan alam. Dari ikan mudskipper yang lincah melompat di darat hingga kura-kura semi akuatik yang dapat berpindah antara air dan darat, semuanya membuktikan bahwa batas habitat bukanlah penghalang, tetapi peluang untuk berkembang. Tentu, keunikan ini semakin memperkaya keragaman hayati dan menjadi pengingat bagi kita manusia untuk tetap menjaga keseimbangan ekosistem demi keberadaan mereka tetap lestari.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

6 Zona Terlarang di Bumi Untuk Dikunjungi, Demi Jaga Ilmu dan Kehidupan!

04 Sep 2025, 12:09 WIBScience