Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Spesies Makaka Endemik Indonesia, Apakah Mereka Terancam Punah?

Spesies Makaka
monyet darre (commons.wikimedia.org/Fachreza25)
Intinya sih...
  • Monyet dige hanya bisa ditemukan di Pulau Sulawesi, berwarna hitam, dan hidup dalam kelompok yang beranggotakan hingga 15 individu.
  • Monyet darre merupakan salah satu dari tujuh spesies makaka yang menghuni Pulau Sulawesi, tidak berbahaya, dan interaksi sosialnya cukup kompleks.
  • Yaki merupakan spesies berukuran besar, dominan di habitatnya, dan bisa dijumpai di beberapa daerah seperti Pulau Sulawesi, Talise, dan Bacan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Penyebutan makaka merujuk pada monyet yang berasal dari genus Macaca. Lebih lanjut, makaka sendiri merupakan monyet dunia lama yang masuk ke dalam famili Cercopithecidae. Makaka dicirikan dari beberapa hal, seperti kebiasaannya hidup berkelompok, ekornya yang panjang, dan gerakannya yang lincah. Penyebaran makaka juga luas, bahkan monyet ini bisa ditemukan di Indonesia.

Gak cuma itu, beberapa spesies makaka juga termasuk spesies endemik Indonesia. Jadi, mereka gak bisa ditemukan di daerah lain dan hanya hidup di Nusantara. Contohnya, ada monyet darre dan monyet dige yang berwarna hitam. Tak cuma itu, ada juga monyet gorontalo yang hanya ditemukan di Sulawesi. Nah, mari kita bahas beberapa spesies makaka endemik Indonesia agar wawasanmu makin luas.

1. Monyet dige

Spesies Makaka
monyet dige (inaturalist.org/pfaucher)

Dilansir New England Primate Conervacy, Macaca hecki atau monyet dige hanya bisa ditemukan di Pulau Sulawesi. Nonyet berwarna hitam ini juga menunjukan dimorfisme seksual di mana individu jantan lebih besar dari individu betina. Secara spesifik, panjang individu jantan mencapai 66 centimeter dan bobotnya 11.2 kilogram. Di sisi lain, individu betina punya berat 6.8 kilogram dan panjang 60 centimeter.

Monyet dige merupakan hewan sosial yang hidup dalam kelompok yang beranggotakan hingga 15 individu. Wilayah jelajahnya juga luas, bahkan mencapai 100 hektar. Sejatinya, monyet dige sangat ahli memanjat pohon, namun ia lebih suka berkelana di daratan atau di lantai hutan. Pasalnya, lantai hutan menyediakan berbagai makanan kesukaannya, seperti bunga, serangga, moluksa, dan umbi-umbian.

2. Monyet darre

Spesies Makaka
monyet darre (commons.wikimedia.org/dhfischer)

Macaca maura atau monyet darre merupakan salah satu dari tujuh spesies makaka yang menghuni Pulau Sulawesi. Dilansir Animalia, monyet ini bisa ditemukan di wilayah Sulawesi Selatan. Seperti spesies makaka lain, habitatnya mencakup hutan, pepohonan, dataran tinggi, dan terkadang juga dapat ditemukan di area pemukiman. Untungnya, ia tidak berbahaya, tidak agresif, dan takut dengan manusia.

Di alam liar, kegiatan monyet darre tak jauh dari berkelana, mencari makanan, beristirahat, dan berinteraksi dengan sesamanya. Nah, interaksi sosial hewan ini juga cukup kompleks. Terkadang, ia akan bermain dengan sesamanya. Kemudian, hewan ini juga bisa mencari makanan bersama anggota kelompok lain. Terakhir, ia juga bisa marah, mengganggu, dan bertenggar dengan sesamanya.

3. Yaki

Spesies Makaka
yaki (commons.wikimedia.org/Mark Bolnik)

Laman Animal Diversity Web menjelaskan kalau Macaca nigra atau yaki merupakan spesies berukuran besar. Bayangkan saja, panjangnya mencapai 57 centimeter dan bobot maksimalnya ada di angka 18 kilogram. Karena hal tersebut, ia menjadi spesies makaka yang dominan di habitatnya. Soal penyebaran, yaki bisa dijumpai di beberapa daerah, seperti Pulau Sulawesi, Talise, dan Bacan.

Ia memang hidup di hutan hujan tropis yang lembap dan ditumbuhi pepohonan lebat, namun 60 persen kesehariannya dilakukan di atas tanah. Biasanya, ia hanya naik ke pohon saat hendak beristirahat, mengejar mangsa, atau kabur dari predator. Sebenarnya, predator hewan ini tak terlalu banyak. Walau begitu, ia harus waspada terhadap beberapa hewan seperti ular sanca, buaya, dan burung elang.

4. Monyet gorontalo

Spesies Makaka
monyet gorontalo (inaturalist.org/Royle Safaris)

Dikutip iNaturalist, Macaca nigrescens atau monyet gorontalo masuk ke kategori vulnerable atau rentan. Artinya, ia memiliki risiko kepunahan yang cukup tinggi dalam waktu dekat. Sayangnya, walau termasuk hewan yang terancam punah primata ini tidak dimasukan ke daftar hewan yang dilindungi oleh pemerintah. Gak cuma itu, sebenernya juga gak banyak yang diketahui tentang hewan asal Pulau Sulawesi ini. Oleh sebab itu, penelitian dan observasi mendalam harus dilakukan agar hewan berwarna hitam ini makin dikenal oleh banyak orang.

5. Bokoi

Spesies Makaka
bokoi (commons.wikimedia.org/Sakurai Midori)

Berbeda dari spesies lain di daftar ini yang berwarna hitam, Macaca pagensis atau bokoi justru memiliki tubuh berwarna cokelat kemerahan. Gak cuma itu, laman Ecologyasia juga menjelaskan kalau hewan sepanjang 53 centimeter ini bisa ditemukan di Kepulauan Mentawai. Di habitat aslinya, ia sering memanjat pohon, hidup berkelompok, dan mencari makanan berupa buah-buahan dan hewan kecil.

Ia merupakan hewan yang sangat terancam dan masuk ke kategori critically endangered. Penyebarannya sempit, populasinya terus merosot, dan hewan ini sangat terancam oleh aktivitas manusia dan pembangunan kebun sawit. Untungnya, bokoi merupakan salah satu satwa yang dilindungi oleh pemerintah. Jadi, ia gak boleh sembarangan dibunuh, diburu, ditangkap, atau diperdagangkan.

Setelah diulik, ternyata kebanyakan spesies makaka endemik Nusantara bisa ditemukan di Pulau Sulawesi. Mereka merupakan hewan yang aktif, cerdas, dan beberapa spesies merupakan hewan terancam punah. Karenanya, sebagai masyarakat Indonesia, kita harus hidup berdampingan dan menjaga kehidupan mereka. Nyatanya, makaka juga ingin hidup tenang tanpa gangguan dari manusia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us

Latest in Science

See More

Uang Terbuat dari Apa? Beda Negara, Beda Bahan

06 Des 2025, 21:04 WIBScience