6 Fakta Addax, Antelop Gurun yang Jumlah Populasinya Menurun

Addax merupakan spesies antelop endemik dari Gurun Sahara. Hewan ini merupakan satu-satunya anggota dari genus Addax dan masuk ke dalam famili Bovidae. Addax dapat beradaptasi di wilayah gurun karena mereka dapat hidup tanpa air untuk jangka waktu yang lama.
Hewan dengan nama latin Addax nasomaculatus ini dulu banyak ditemukan di wilayah Afrika Utara, tetapi hanya di beberapa bagian negara saja. Namun seiring berjalannya waktu, hewan ini punah secara regional di Aljazair, Mesir, Libya, serta Sudan, tetapi addax telah diperkenalkan kembali di Maroko dan Tunisia. Simak fakta lainnya mengenai hewan bernama addax ini, yuk!
1. Jantan dan betina bertanduk

Addax merupakan antelop dengan kaki pendek dan ramping serta ekor yang pendek pula. Warna rambutnya bervariasi tergantung pada musim. Ketika berada di musim panas, rambutnya berwarna putih atau cokelat pucat, sedangkan di musim dingin rambut addax akan berwarna abu-abu, krem, atau cokelat tua. Mereka memiliki pola putih di wajahnya yang menyerupai tanda ‘x’ di antara kedua matanya.
Baik individu jantan maupun betina dari addax memiliki tanduk. Mereka memiliki janggut yang tidak rata dan lubang hidung berwarna merah yang menonjol. Biasanya, individu betina addax berukuran lebih kecil dibandingkan dengan individu jantan.
2. Pemakan tumbuhan

Addax merupakan herbivora atau hewan pemakan tumbuhan. Mereka dapat bertahan hidup dengan memakan rumput gurun, semak belukar, serta sukulen. Addax memperoleh sebagian besar air yang dibutuhkan tubuhnya dari tumbuhan yang mereka makan. Mereka juga dapat meminum air dari embun pagi di dedaunan. Tubuh addax sangat efisien dalam menghemat air sehingga mereka mengeluarkan feses yang kering dan urine pekat.
3. Aktif di malam hari

Addax lebih aktif di malam hari, terutama ketika musim panas. Saat siang hari, addax akan mencari tempat berlindung bahkan menggali pasir untuk mereka tidur. Tempat ini juga dapat digunakan untuk menghindari panas matahari gurun serta berlindung dari badai pasir. Addax dapat melacak curah hujan sehingga terkadang mereka dapat pergi menuju ke wilayah dengan curah hujan yang agak tinggi. Hewan ini dikenal dengan kaki yang pendek dan tidak dapat berlari cepat, sehingga dapat menjadi mangsa predator yang lebih cepat.
4. Hidup dalam kawanan

Beberapa addax hidup bersama dalam kawanan yang terdiri dari 5–20 individu jantan dan betina. Kawanan tersebut biasanya akan tinggal di satu tempat. Jantan tertua yang dominan biasanya akan memimpin kawanan tersebut. Sekumpulan betina di dalam kawanan akan membentuk hierarki sosial, dengan individu betina tertua memiliki peringkat tertinggi. Namun beberapa addax hidup secara individual dan berjauhan satu dengan lainnya. Mereka tetap dapat mendeteksi dan menemukan satu sama lain walau dalam jarak yang berjauhan.
5. Musim kawin sepanjang tahun

Addax memiliki sistem perkawinan poligami, yaitu satu jantan dapat kawin dengan sejumlah betina yang ada di wilayahnya. Musim kawin dapat terjadi sepanjang tahun, dengan puncak kelahiran terjadi pada awal musim semi dan musim dingin. Periode kehamilan addax dapat berlangsung selama 257–264 hari, dan biasanya hanya melahirkan satu ekor anak saja.
6. Disembunyikan ketika baru lahir

Setelah dilahirkan, anak addax akan menyusui sebanyak 2–3 kali sehari pada induknya. Selama enam minggu pertama, anak addax akan disembunyikan oleh sang induk untuk melindunginya. Umumnya, induk addax akan menyapih anaknya setelah anak addax berusia 23–39 pekan. Setelahnya addax akan mulai hidup mandiri. Addax jantan akan mencapai usia matang kelamin ketika berumur 24 bulan, sedangkan individu betina akan mencapai usia matang kelamin pada musim panas tahun kedua atau ketika setelah mereka dilahirkan.
Para peneliti konservasi meyakini bahwa jumlah populasi addax di penangkaran lebih banyak dibandingkan di alam liar. Diperkirakan saat ini hanya tersisa sekitar 100–200 ekor addax yang tersisa di alam. Karena merupakan pelari yang lambat, addax menjadi sangat mudah diburu. Ditambah lagi adanya kekeringan yang menyebabkan populasi addax terus menurun. Akibat populasi yang terus menurun, addax masuk ke dalam kategori critically endangered atau sangat terancam punah berdasarkan IUCN Red List.