Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Monyet Saki Berwajah Putih, Memiliki Sistem Kawin Fleksibel 

Monyet saki berwajah putih (commons.wikimedia.org/Hans Hillewaert)

Monyet saki berwajah putih merupakan spesies monyet yang dapat ditemukan di Brazil, Suriname, serta Venezuela. Monyet ini tersebar di seluruh hutan hujan dataran tinggi dan dataran rendah wilayah ini. Baik di habitat yang basah dan kering, hewan ini membutuhkan cukup banyak pohon penghasil buah.

Monyet saki berwajah putih biasanya dapat hidup sekitar 14 tahun ketika berada di alam liar. Namun, ketika berada di penangkaran, monyet ini dapat hidup hingga berusia 36 tahun. Mari mengenal monyet saki berwajah putih melalui fakta-fakta berikut, yuk!

1. Wajah jantan yang putih

Monyet saki berwajah putih (commons.wikimedia.org/Skyscraper)

Monyet saki berwajah putih jantan rambutnya berwarna hitam, kecuali bagian kepala yang berwarna putih atau kemerahan. Sedangkan monyet betina sebagian besar rambutnya berwarna cokelat hingga abu-abu kecokelatan, dengan bagian perut yang berwarna lebih pucat. Individu betina memiliki pola garis putih terang hingga merah pucat yang memanjang dari bagian mata hingga sudut mulut. Tubuh mereka memiliki panjang sekitar 30–42 cm, ditambah ekor dengan panjang yang sama. Berat tubuh monyet ini sekitar 2 kilogram.

2. Monyet herbivora

Monyet saki berwajah putih (commons.wikimedia.org/Fabian Horst)

Monyet saki berwajah putih merupakan herbivora pemakan buah dan biji-bijian. Hewan ini akan menghabiskan sebagian besar waktu makannya untuk memecahkan biji-bijian. Daun juga merupakan sumber makanan yang penting bagi mereka. Ketika musim kemarau dan tidak banyak tersedia buah, maka monyet ini akan memakan daun muda tanaman. Terkadang mereka juga memakan serangga dan bunga ketika buah langka. Dengan pola makan ini, asupan lemak mereka sangat tinggi, tetapi asupan protein cukup rendah.

3. Hidup dalam kelompok kecil

Monyet saki berwajah putih (commons.wikimedia.org/Udo Schröter)

Monyet saki berwajah putih hidup dalam kelompok kecil yang hanya terdiri dari 2–4 individu. Mereka paling aktif pada pagi dan sore hari. Sebanyak 9 jam waktu aktif mereka dihabiskan untuk bepergian. Anggota kelompok ini akan melakukan perjalanan sejauh 1–2 kilometer setiap harinya. Mutual grooming atau perilaku saling membersihkan tubuh merupakan kegiatan yang sangat penting bagi primata ini. Kegiatan ini dapat dilakukan oleh jantan dan betina, serta antara induk dengan bayinya.

4. Dapat mengeluarkan suara keras

Monyet saki berwajah putih (commons.wikimedia.org/Catatine)

Monyet saki berwajah putih dapat mengeluarkan suara vokal yang keras untuk menentukan wilayah kekuasaan. Suara ini dikeluarkan oleh duet jantan dan betina yang berpasangan. Duet ini juga dapat memperkuat ikatan pasangan dan percintaan mereka. Monyet ini akan menandai wilayah kekuasaan mereka dengan aroma. Individu jantan akan menggosokkan dada mereka ke pohon, yang biasanya merupakan pohon buah. Ketika buah dari pohon tersebut dimakan oleh betina, maka gairah betina dapat bangkit dan dapat merangsang perilaku reproduksi selama musim kawin.

5. Bagaimana sistem kawinnya?

Monyet saki berwajah putih (commons.wikimedia.org/Catatine)

Monyet saki yang berada di penangkaran biasanya memiliki sistem perkawinan monogami, atau satu jantan hanya kawin dengan satu betina, begitu pula sebaliknya. Namun, monyet yang berada di alam liar cenderung poligami, yaitu seekor jantan kawin dengan banyak betina. Tak jarang juga hewan ini menunjukkan perilaku kawin poliandri, yaitu seekor betina kawin dengan beberapa jantan. Sistem perkawinan poligami dan poliandri ini biasanya terjadi pada kelompok yang terdiri dari lebih 2 individu. Sistem perkawinan ini juga ditentukan oleh proporsi jantan dan betina dalam suatu kelompok.

6. Monyet muda membantu merawat bayi

Monyet saki berwajah putih (commons.wikimedia.org/Charles Miller)

Musim kawin monyet saki berwajah putih biasanya terjadi pada musim semi. Seekor bayi monyet akan lahir setelah 146–170 hari masa kehamilan. Anak-anak monyet yang berusia 1–2 tahun biasanya akan turut membantu merawat bayi monyet yang baru lahir. Bayi monyet ini akan mandiri pada usia 6 bulan, dan akan tetap bersama dengan kelompok kelahirannya hingga berusia sekitar 1 tahun. 

Monyet saki berperan sebagai penyebar biji dari tumbuhan yang dikonsumsinya. Peran ini sangat penting dan bermanfaat bagi ekosistem tempat monyet ini tinggal. Namun sangat disayangkan bahwa hidup monyet ini terancam oleh hilangnya habitat alami mereka akibat penggundulan hutan. Monyet ini juga diburu untuk diambil daging dan ekornya yang memiliki harga tinggi. Selain itu, mereka juga dijual sebagai hewan peliharaan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us