Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Fakta Unik dan Menarik Ekor Kadal, Kegunaannya Sangat Beragam!

Kadal (commons.wikimedia.org/Marshal Hedin)
Kadal (commons.wikimedia.org/Marshal Hedin)

Manusia memang tidak memiliki ekor, namun hewan lain tak sedikit yang memiliki struktur panjang di bagian belakang tubuh tersebut. Bahkan tak hanya satu jenis, tercatat ada banyak sekali jenis hewan yang memiliki ekor mulai dari ikan, reptil, ular, mamalia, invertebrata, sampai burung. Ekor-ekor yang mereka miliki juga punya bentuk yang berbeda, warna yang bervariasi, dan kegunaan yang berbeda.

Kadal jadi salah satu hewan berekor yang paling mudah ditemui dan dikenali. Tubuhnya yang bersisik, giginya yang tajam, dan warnanya yang beragam sangat mencolok dan siapapun pasti mengenal hewan ini. Tak hanya itu, secara khusus ekor kadal juga sangat berbeda dari hewan lain, entah dari ukurannya, bentuknya, warnanya, sampai fungsinya. Jika dibandingkan dengan hewan lain seperti burung, ikan, atau kera ekor kadal sangat berbeda. Untuk itu kali ini kita akan membahas fakta unik dan menarik tentang ekor kadal yang mungkin belum kamu ketahui.

1. Ekor kadal dapat digunakan untuk mencengkeram benda

Kadal arboreal sering menggunakan ekornya untuk mencengkeram dahan pohon (commons.wikimedia.org/Hemaka Pathiranage)
Kadal arboreal sering menggunakan ekornya untuk mencengkeram dahan pohon (commons.wikimedia.org/Hemaka Pathiranage)

Walau punya ukuran yang jauh lebih kecil dan bentuk ekor yang berbeda, namun beberapa kadal mampu menggunakan ekornya untuk mecengkeram batang atau dahan pohon seperti monyet. Kemampuan tersebut dapat dilakukan karena kadal memiliki ekor prehensile, yaitu tipe ekor yang panjang, fleksibel, kuat, dan mampu mengikat benda. Tentunya kemampuan ini sangat berguna dan dapat membantu kadal untuk memanjat pohon-pohon tinggi. Diantara banyaknya kadal, salah satu spesies yang memiliki kemampuan ini adalah Corucia zebrata, jelas Maryland Zoo.

2. Tiap kadal punya bentuk ekor yang berbeda

Kadal terestrial dan arboreal punya bentuk ekor yang berbeda (commons.wikimedia.org/Daniel Schwen)
Kadal terestrial dan arboreal punya bentuk ekor yang berbeda (commons.wikimedia.org/Daniel Schwen)

Di dunia ini ada berbagai spesies kadal, karena hal tersebut tentunya tiap spesies punya bentuk ekor yang bervariasi, jelas berbagai sumber. Perbedaan bentuk tersebut merupakan hal yang lumrah dan biasanya dipicu oleh beberapa faktor, seperti ukuran, kebiasaan, makanan, dan lingkungan. Ada kadal yang punya ekor panjang, ada kadal yang ekornya pipih ke samping, ada kadal yang ekornya pipih ke bawah, ada kadal yang punya ekor berduri, bahkan ada kadal yang ekornya membulat dan gemuk.

Sebagai contoh, Varanus salvator atau biawak air asia punya ekor panjang, ramping, dan pipih ke samping seperti ekor buaya. Di lain sisi, spesies cecak terbang punya ekor yang tidak terlalu panjang dan berbentuk datar. Tak hanya itu, Varanus acanthurus atau biawak berekor duri justru punya ekor yang sangat panjang dan ditumbuhi duri-duri tajam. Bahkan ada juga kadal dengan ekor pendek, gemuk, dan membulat seperti leopard gecko yang sering dipelihara oleh pecinta reptil.

3. Beberapa jenis kadal mampu memutuskan dan meregenerasi ekornya

Beberapa jenis kadal bisa melakukan autotomi (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)
Beberapa jenis kadal bisa melakukan autotomi (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Dilansir ScienceDirect, beberapa spesies kadal memiliki kemampuan autotomi, yaitu kemampuan memutuskan bagian tubuhnya. Dalam hal ini, kadal akan memutuskan bagian ekornya dalam upaya untuk melarikan diri dari predator. Tapi jangan khawatir, setelah beberapa minggu ekornya akan tumbuh kembali dan kadal tidak akan mengalami kecacatan atau luka yang parah.

Tercatat spesies kadal yang mampu melalukan autotomi biasanya merupakan kadal berukuran kecil, seperti cecak, tokek, kadal rumput, atau kadal pohon. Kemampuan ini juga tak sering digunakan dan hanya digunakan pada keadaan terdesak. Hal ini terjadi karena kadal sebenarnya tak mau kehilangan ekornya. Saat ekor putus tubuh kadal menjadi kurang seimbang dan kebutuhan gizinya akan bertambah karena harus meregenerasi ekor yang putus. Alhasil kadal lebih sering kabur saat bertemu predator, reptil ini hanya akan memutuskan ekor saat terpojok atau saat predator berhasil menangkapnya.

4. Ekor kadal bisa digunakan untuk menyerang predator dan pengganggu

Beberapa kadal bisa menggunakan ekornya sebagai pecut (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)
Beberapa kadal bisa menggunakan ekornya sebagai pecut (commons.wikimedia.org/Charles J. Sharp)

Selain dapat diputus dan beregenerasi ekor kadal juga bisa digunakan sebagai senjata. Hal ini khususnya dapat terlihat pada kadal berukuran besar yang punya ekor panjang dan otot yang kuat. Secara khusus ada dua kadal yang terkenal dengan serangan ekornya, yaitu biawak dan iguana. Mekanisme penyerangannya juga sederhana, yaitu dengan mengayunkan ekor seperti pecut.

Dengan begitu predator atau pengganggu akan kehilangan keseimbangan dan akhirnya jatuh, terang Bora Bora Wildlife Park. Bahkan tak hanya itu, jika ekornya besar dan kuat iguana dan biawak juga mampu melukai manusia dengan ekornya. Tak jarang kulit manusia dewasa sampai sobek dan harus dijahit akibat dari pecutan dua kadal tersebut. Oleh karena itu kamu harus mewaspadainya dan jangan sekali-kali mengganggu biawak dan iguana. Bahkan tak hanya kadal liar, pada beberapa kasus kadal peliharaan juga tak segan-segan menyerang pemiliknya jika merasa tidak nyaman.

5. Kadal bisa berdiri menggunakan ekornya

Biawak bisa berdiri menggunakan ekornya (commons.wikimedia.org/Manelka Jayasundara)
Biawak bisa berdiri menggunakan ekornya (commons.wikimedia.org/Manelka Jayasundara)

Secara spesifik kemampuan berdiri hanya dimiliki oleh satu jenis kadal, yaitu monitor lizard atau biawak. Cara berdirinya juga terbilang unik di mana biawak akan berdiri dengan kaki belakang dan menggunakan ekornya sebagai tumpuan supaya seimbang. Dilansir Hideaways Africa, biawak menggunakan kemampuan berdiri tersebut untuk mengawasi lingkungan sekitar.

Namun dalam beberapa kesempatan kadal ini juga menggunakan kemampuan berdirinya untuk bertarung dengan sesama spesiesnya. Biawak yang bisa berdiri juga tak terbatas pada biawak berukuran kecil. Biawak raksasa seperti biawak air asia sampai komodo juga bisa berdiri, lho. Namun biasanya kemampuan berdiri ini dimiliki oleh biawak dengan badan gemuk. Biawak-biawak yang kurus dan biawak arboreal berukuran kecil cenderung tidak memilikinya. Kemungkinan mereka memang tidak membutuhkan kemampuan ini untuk bertahan hidup.

6. Kadal menggunakan ekornya untuk menyeimbangkan tubuh

Ekor kadal digunakan untuk menyeimbangkan tubuh (commons.wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)
Ekor kadal digunakan untuk menyeimbangkan tubuh (commons.wikimedia.org/Thomas Fuhrmann)

Laman Independent menjelaskan kalau salah satu fungsi utama ekor kadal adalah untuk menyeimbangkan tubuh. Dengan ekornya kadal bisa memanjat, berenang, berlari, dan berjalan dengan stabil dan seimbang. Oleh karena itu jika ekornya putus atau bermasalah maka gerakan kadal akan menjadi kaku dan tidak jelas. Namun hal ini tak hanya berlaku pada kadal. Sejatinya semua hewan yang memiliki ekor seperti ikan, burung, kuda, tupai, kucing, rubah, anjing, ular, monyet, dan harimau juga menggunakan ekornya untuk menyeimbangkan tubuh.

Sekilas ekor kadal terlihat tidak menarik karena hanya memanjang dan tidak memiliki sesuatu yang unik. Namun hal tersebut sangat keliru karena bagian tubuh tersebut justru punya banyak keunikan dan kegunaan. Dengan ekornya yang panjang kadal bisa berlari dengan seimbang. Ekor yang kuat juga bisa digunakan untuk memecut predator dan mencengkeram dahan pohon. Tak hanya itu, kadal juga bisa memutuskan dan meregenerasi ekornya, lho.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us