Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Hewan yang Bisa Saja Punah di Tahun 2025 Ini, Ada Badak Sumatra

Badak Sumatra (dok. worldwildlife.org)
Badak Sumatra (dok. worldwildlife.org)
Intinya sih...
  • Vaquita adalah spesies lumba-lumba kecil yang tinggal di Teluk California, Meksiko. Populasinya kurang dari 10 ekor karena nelayan ilegal.
  • Badak Sumatra hanya bisa ditemukan di Indonesia, jumlahnya kurang dari 50 ekor karena perburuan liar dan kerusakan habitat.
  • Amur leopard hidup di Rusia dan Tiongkok, populasi mereka kurang dari 200 ekor karena perburuan dan konflik dengan manusia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah ngebayangin dunia tanpa badak, lumba-lumba, atau bahkan kura-kura raksasa? Kedengarannya sih kayak nonton film fiksi ilmiah gitu, ya, tapi kenyataannya cukup bikin merinding. Karena beberapa hewan langka di dunia saat ini sedang berada di ujung tanduk dan jika kita gak hati-hati, bisa-bisa mereka benar-benar punah dalam waktu dekat.

Punahnya spesies bukan cuma soal kehilangan satu jenis hewan saja, tapi juga bisa berdampak besar ke ekosistem dan keseimbangan alam. Dari laut Meksiko sampai hutan Sumatra, ada banyak satwa langka yang sedang berjuang untuk bertahan hidup. Nah, apa saja hewan yang bisa saja punah di tahun 2025 ini? Simak artikelnya sampai tuntas, yuk!

1. Vaquita

Vaquita (dok. wildfor.life)
Vaquita (dok. wildfor.life)

Vaquita adalah spesies lumba-lumba kecil yang cuma bisa ditemukan di Teluk California, Meksiko. Ukurannya cukup mungil, dengan panjang sekitar 1,5 meter yang bahkan lebih kecil dari manusia dewasa. Sayangnya, hewan imut ini jadi mamalia laut paling langka di dunia. Diperkirakan, populasi vaquita saat ini tinggal kurang dari 10 ekor. Mengutip dari porpoise.org, penyebab utama langkanya vaquita adalah nelayan ilegal yang sering kali secara gak sengaja menjebak dan membunuh vaquita saat mereka mencari makan.

Yang bikin sedih, upaya konservasi sejauh ini belum terlalu berhasil menyelamatkan mereka. Meski pemerintah Meksiko dan aktivitas lingkungan sudah mencoba berbagai cara, populasi vaquita tetap menurun drastis. Kalau gak ada perubahan besar dalam waktu dekat, vaquita bisa benar-benar menghilang dari laut lepas, bahkan di tahun 2025 ini! Serem banget, gak, sih?

2. Sumatran Rhinoceros

Badak Sumatra (dok. worldwildlife.org)
Badak Sumatra (dok. worldwildlife.org)

Salah satu spesies badak paling langka di dunia adalah Badak Sumatra yang berada di Indonesia. Mereka ini punya ukuran badan paling kecil dibanding kerabat lainnya. Tapi jangan salah, meski kecil, mereka punya ciri khas unik berupa dua cula dan tubuh yang ditutupi rambut halus. Saat ini, hewan ini hanya bisa ditemukan di Indonesia, khususnya di Sumatra dan sedikit di Kalimantan. Mengutip dari Mongabay, jumlah mereka saat ini kurang dari 50 ekor.

Penyebabnya tuh kombinasi antara perburuan liar dan kerusakan habitat. Hutan-hutan tempat mereka tinggal makin tinggal makin menyempit karena alih fungsi lahan dan penebangan liar. Selain itu, karena jumlahnya yang terlalu sedikit, badak Sumatra juga kesulitan menemukan pasangan untuk berkembang biak. Kalau kondisi ini terus berlanjut tanpa aksi serius, bisa-bisa kita kehilangan spesies langka ini selamanya dalam beberapa tahun ke depan. Sedih banget, ya?

3. Amur Leopard

Amur Leopard (dok. worldwildlife.org)
Amur Leopard (dok. worldwildlife.org)

Kalau biasanya leopard dikenal hidup di padang savana Afrika, Amur leopard ini justru tinggal di tempat yang jauh lebih dingin. Mereka hidup di perbatasan Rusia dan Tiongkok. Bulu mereka tebal dan berbintik indah, bikin mereka tuh terlihat elegan sekaligus tangguh. Sayangnya, keindahan itu juga yang jadi kutukan bagi mereka. Banyak amur leopard diburu karena bulunya yang dianggap berharga. Akibatnya, jumlah mereka terus menurun drastis.

Mengutip dari World Wide Fund for Nature, populasi amur leopard di alam liar diperkirakan kurang dari 200 ekor. Meskipun sempat ada sedikit peningkatan berkat program konservasi, mereka tetap masuk daftar hewan paling terancam punah di dunia. Habitat mereka yang makin menyusut, ditambah ancaman perburuan dan konflik dengan manusia, bikin masa depan mereka masih belum jelas. Tanpa perlindungan serius, bisa jadi amur leopard tinggal cerita dalam buku sejarah alam doang.

4. Cross River Gorilla

Cross River Gorilla (dok. worldwildlife.org)
Cross River Gorilla (dok. worldwildlife.org)

Cross River gorilla adalah kerabat dekat dari gorila dataran rendah, tapi jauh lebih langka dan sulit ditemukan. Mereka tinggal di wilayah terpencil di perbatasan Nigeria dan Kamerun, di daerah pegunungan yang sulit dijangkau manusia. Mengutip dari World Wide Fund for Nature, populasi mereka diperkirakan kurang dari 300 ekor di alam liar.

Sifat mereka yang sangat pemalu dan tinggal di tempat terpencil, mereka jadi salah satu primata paling misterius di dunia. Spesies ini tuh menghadapi ancaman serius dari hilangnya hutan akibat perburuan liar dan pembangunan. Walau ada kawasan konservasi yang coba melindungi mereka, populasinya tetap rentan banget. Jika habitat mereka terus diganggu dan jumlahnya tidak bertambah, ada kemungkinan besar spesies ini bakal punah dalam waktu dekat. Bahaya banget, nih!

5. Saola

Saola (dok. worldwildlife.org)
Saola (dok. worldwildlife.org)

Hewan langka ini tuh sering dijuluki sebagai “unicorn Asia” karena saking langkanya dan misterius. Saola pertama kali ditemukan oleh ilmuwan pada tahun 1992 di pegunungan Annamite yang membentang antara Laos dan Vietnam. Sejak saat itu, penampakan saola di alam liar bisa dihitung dengan jari. Bahkan, menurut World Wide Fund for Nature, jumlah mereka di alam liar sangat kurang dari angka 100 ekor.

Masalahnya tuh mereka juga menghadapi ancaman serius di alam. Mereka terancam oleh jerat pemburu yang dipasang untuk hewan lain, serta rusaknya habitat karena aktivitas manusia. Karena belum ada yang berhasil memelihara atau mengembangbiakkan saola di penangkaran, keberadaan mereka benar-benar bergantung pada alam liar. Jika tak segera diselamatkan, saola bisa punah secara diam-diam, bahkan sebelum dunia sempat benar-benar mengenal makhluk lucu ini!

6. Eastern Lowland Gorilla

Eastern Lowland Gorilla (dok. commons.wikimedia.org)
Eastern Lowland Gorilla (dok. commons.wikimedia.org)

Hewan bernama lengkap Eastern lowland gorilla alias gorila Grauer ini adalah subspesies gorila terbesar di dunia. Mereka tinggal di hutan tropis timur Republik Demokratik Kongo. Sayangnya, ukuran tubuh mereka yang besar tidak membuat mereka aman dari ancaman. Justru sebaliknya, populasi mereka telah turun drastis dalam beberapa dekade terakhir, terutama akibat konflik bersenjata, perburuan, dan aktivitas penambangan ilegal.

Mengutip dari World Wide Fund for Nature, populasi mereka telah menyusut lebih dari 50 persen hanya dalam waktu 20 tahun terakhir. Mereka juga kesulitan bertahan karena habitat mereka rusak atau berubah fungsi. Meskipun ada upaya konservasi yang berjalan, kondisi politik dan keamanan di wilayah tempat mereka tinggal sering jadi penghalang.

7. Yangtze Giant Softshell Turtle

Yangtze Giant Softshell Turtle (dok. commons.wikimedia.org)
Yangtze Giant Softshell Turtle (dok. commons.wikimedia.org)

Kura-kura ini bukan sembarang kura-kura saja, Yangtze giant softshell turtle adalah salah satu spesies kura-kura air tawar terbesar di dunia, sekaligus yang paling langka. Mereka hidup di sungai-sungai besar di Tiongkok dan Vietnam, tapi sekarang hanya tersisa 2-3 ekor saja yang diketahui. Bahkan, satu-satunya betina yang sempat ditemukan beberapa tahun lalu meninggal sebelum berhasil berkembang biak. Situasinya benar-benar kritis!

Penyebab utama kepunahan mereka adalah polusi sungai, pembangunan bendungan, dan perburuan. Karena jumlahnya tinggal segelintir, upaya penyelamatan jadi super sulit. Bahkan mencari pasangan buat mereka tuh hampir mustahil. Kalau tidak ada keajaiban atau penemuan baru dalam waktu dekat, spesies ini bisa punah secara fungsional dalam waktu yang sangat dekat. Ngeri banget!

Melihat nasib ketujuh hewan di atas, kita jadi diingatkan bahwa kepunahan bukan cuma cerita sepele saja. Karena itu bisa jadi terjadi sekarang, bahkan di tahun ini! Bisa jadi, dengan meningkatkan kesadaran, mendukung upaya konservasi, dan mendorong perlindungan habitat, kita masih punya kesempatan untuk mencegah mereka benar-benar menghilang dari muka bumi. Kalau bisa sih, jangan sampai mereka benar-benar punah, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us