Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Spesies Burung Asli Amerika Selatan yang Terancam Punah

foto hooded grebe (commons.m.wikimedia.org/Francisco Gonzales Taboas)

Amerika Selatan merupakan rumah bagi lebih dari 3400 spesies burung. Dengan ragam jenis burung lebih banyak dari Benua Asia maupun Afrika, Amerika Selatan kerap disebut sebagai "bird continent", dikutip dari Britannica.

Seperti halnya di kawasan lain, burung-burung di Amerika Selatan juga tak terlepas dari ancaman kepunahan. Ketujuh burung asli Amerika Selatan di bawah ini dikelompokkan sebagai Critically Endangered menurut IUCN Red List.

1. Blue-throated macaw

foto blue-throated macaw (commons.m.wikimedia.org/BlaM4c)

Blue-throated macaw (Ara glaucogularis) merupakan hewan endemik Bolivia. Burung berwarna biru turqoise ini menghuni kawasan hutan dan padang rumput tropis yang berada di rentang ketinggian 200 hingga 300 mdpl.

Dikenal sebagai hewan monogami, blue-throated macaw biasanya akan bertelur setahun sekali atau dua kali jika anakannya tidak berkembang. Selama kira-kira 26 hari, telur-telur blue-throated macaw akan disimpan di sarang yang ada di rongga batang pohon palem, dikutip dari Animal Diversity. 

Berdasarkan data dari IUCN, saat ini terdapat kurang dari 250 individu blue-throated macaw dengan tren pertumbuhan populasi yang stabil. Perburuan ilegal yang masif di masa lalu serta infeksi lalat botfly pada telurnya berkontribusi terhadap rendahnya jumlah populasi blue-throated macaw.

2. Blue-billed curassow

foto blue-billed curassow (commons.m.wikimedia.org/desertnaturalist)

Blue-billed curassow (Crax alberti) dapat mudah dikenali dari paruh birunya serta bulu tubuhnya yang didominasi warna hitam. Burung jenis ayam-ayaman ini hanya dapat ditemukan di kawasan hutan tropis Kolombia.

Buah-buahan, cacing dan serangga menjadi sumber makanan utama blue-billed curassow. Mereka juga punya kebiasaan memakan kerikil ataupun pasir untuk membantu kelancaran proses pencernaannya, dikutip dari Animalia.

Area hutan bagi habitat blue-billed curassow telah banyak terkonversi menjadi kawasan pemukiman, industri, perkebunan, hingga pertambangan. Ditambah dengan perburuan ilegal, populasi blue-billed curassow semakin mengalami penurunan dan berada di angka 1000 hingga 2500 individu.

3. Brazilian merganser

foto brazilian merganser (commons.m.wikimedia.org/Marcelo Barbosa)

Brazilian merganser (Mergus octosetaceus) menghuni daerah aliran sungai di kawasan pegunungan. Bukan hanya sekedar non-migratory species, brazilian merganser juga dikenal sebagai burung jenis bebek yang sangat menjaga wilayah teritorinya.

Warna abu-abu gelap mendominasi bulu tubuh brazilian merganser. Ukuran paruh dan jengger yang lebih kecil menjadi pembeda utama brazilian merganser betina dari jantan, dikutip dari Animalia.

Menurut data dari British Waterfowl Association, saat ini diperkirakan hanya terdapat 250 individu brazilian merganser. Brazilian merganser sangat bergantung pada kualitas habitat sungai sehingga air sungai yang tercemar limbah sangat mengancam kelestarian populasinya.

4. Orange-bellied antwern

foto orange-bellied antwern (commons.m.wikimedia.org/Marcelo Maux)

Orange-bellied antwern (Terenura sicki) memperlihatkan dimorfisme seksual di antara jantan dan betina. Jantan memiliki warna bulu atas abu-abu dengan putih di bagian bawahnya, serta betinanya terlihat berwarna cokelat tua di sisi atas dan oranye kecoklatan di sisi bawah, dikutip dari eBird.

Burung endemik asal Brazil ini dapat ditemukan di hutan tropis dataran rendah. Di habitatnya, orange-bellied antwern akan berburu hewan-hewan arthropoda kecil seperti kumbang dan kecoa.

Saat ini diperkirakan hanya terdapat kurang dari 250 individu orange-bellied antwern dengan tren pertumbuhan populasi yang terus menurun. Orange-bellied antwern, yang mencari makan diantara area kanopi, sangat terdampak terhadap alih fungsi hutan menjadi industri perkebunan dan peternakan.

5. White-bellied cinclodes

foto white-bellied cinclodes (commons.m.wikimedia.org/Dominic Sherony)

Diantara jenis lain di genusnya, white-bellied cinclodes (Cinclodes palliatus) menjadi spesies yang paling besar dan ekor terpanjang. Burung dengan bulu abu-abu kecokelatan di bagian atasnya ini merupakan salah satu hewan endemik Peru.

Meski tinggal di dataran tinggi, white-bellied cinclodes tidak bisa tinggal di sembarang wilayah. Burung pemakan cacing ini hanya bisa ditemukan di kawasan lahan basah dengan kandungan nutrisi tinggi serta terdapat area tebing batu di sekitarnya, dikutip dari Animalia.

Dari sisi ukuran populasinya, nasib white-bellied cinclodes tak berbeda jauh dari orange-bellied antwern. Habitatnya kian menipis setelah harus berbagi area dengan hewan-hewan ternak serta pencemaran limbah dari aktivitas pertambangan, dikutip dari IUCN.

6. Juan fernandez firecrown

foto juan fernandez firecrown (commons.m.wikimedia.org/Fraenerys)

Burung jenis hummingbird berikut ini hanya bisa ditemukan di Kepulauan Juan Fernandez, salah satu kawasan terluar dari Chile. Meski nektar adalah makanan utamanya, juan fernandez firecrown (Sephanoides fernandensis) juga berburu serangga terutama selama masa mengerami telur.

Dimorfisme seksual sangat terlihat pada perbedaan warna bulu jantan dan betinanya. Juan fernandez firecrown jantan memiliki keseluruhan warna bulu oranye terang sedangkan warna hijau tua mendominasi bulu bagian atas tubuh betina dan bulu bagian bawahnya yang berwarna putih, dikutip dari American Birds Conservancy.

Juan fernandez firecrown sangat terdampak dengan kehadiran spesies tumbuhan invasif jenis berry yang membuat ketersediaan mangsa serangganya menjadi semakin sedikit. Keberadaan hewan predator introduksi seperti kucing dan tikus turut mengancam populasi juan fernandez firecrown, dikutip dari IUCN.

7. Hooded grebe

foto hooded grebe (commons.m.wikimedia.org/Francisco Gonzales Taboas)

Hooded grebe (Podiceps gallardoi) memiliki ciri khas berupa bulu hitam-putihnya, mata berwarna merah, dan jambul merah kecokelatan. Burung air ini secara spesifik menghuni area danau terpencil di Patagonia.

Hooded grebe sangat bergantung pada keberadaan tumbuhan akuatik jenis Myriophyllum elatinoides. Selain menjadi sumber makanannya, tumbuhan tersebut juga digunakannya untuk membuat sarang, dikutip dari Animalia.

Berdasarkan data dari IUCN, populasi hooded grebe berada di kisaran angka 650 hingga 800 individu. Keberadaan spesies introduksi american mink, salmon dan trout disebut sebagai salah satu sebab utama penurunan populasi hooded grebe.

Dari ketujuh spesies burung ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa kerusakan habitat karena alih fungsi lahan tidak selalu menjadi satu-satunya ancaman kepunahan. Kehadiran spesies invasif juga tak kalah mengancam bagi usaha pelestarian spesies langka. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us