Kasuari adalah burung besar yang tidak bisa terbang. Mereka terlihat menonjol dengan balung yang ada di kepalanya. Kasuari adalah burung kuno yang diadaptasi untuk berlari dan berjalan. Terdapat beberapa spesies kasuari dan bisa kamu temukan di Indonesia juga.
Kasuari memiliki wajah biru menarik dan leher yang panjang. Mereka adalah hewan yang sangat menakjubkan. Mari mengenal kasuari lebih jauh!
Kasuari bisa kamu temui di Australia, Papua Nugini dan Indonesia. Mereka menghuni hutan hujan, walaupun juga bisa ditemukan di hutan bakau terdekat, sabana dan terkadang di area tanaman berbuah. Discover Wildlife menjelaskan bahwa ada tiga spesies kasuari yaitu Casuarius casuarius, Casuarius unappendiculatus dan Casuarius bennetti.
Dari ketiga spesies kasuari yang disebutkan sebelumnya, Casuarius bennetti adalah yang terkecil dengan tinggi sekitar 3 kaki. Casuarius unappendiculatus bisa tumbuh setinggi 5 kaki dan Casuarius casuarius atau kasuari selatan adalah yang terbesar di antara mereka, tingginya bisa mencapai lebih dari 5 kaki. Kasuari selatan betina dewasa bisa mempunyai berat hingga 157 pon dan jantan kisaran 121 pon. Ini membuat mereka sebagai burung terberat kedua di dunia setelah burung unta, dilansir Mentalfloss.
Berdasarkan informasi dari A-Z Animals, kasuari biasanya adalah hewan yang penyendiri. Akan tetapi, mereka akan terlihat bersama yang lain saat musim kawin. Saat itu, kasuari akan menggunakan dentuman infrasonik untuk berkomunikasi. Mereka juga akan menunjukkan leher dan tenggorokannya yang bengkak, langkah tinggi dan gelengan kepalanya untuk menarik perhatian betina.
Dentuman yang dihasilkan kasuari adalah suara berfrekuensi rendah yang tidak bisa didengar oleh manusia. Suara tersebut hanya bisa didengar oleh pasangannya.
Kasuari adalah salah satu spesies hidup paling dekat dengan dinosaurus. Salah satu fitur visual utama dari mereka yang membuktikannya selain dari jari kakinya adalah casque atau balung yang ada di kepalanya. Queensland memaparkan bahwa masih belum diketahui apa tujuan dari balung tersebut, tetapi ada beberapa teori.
Ada yang berpikir bahwa balung dari kasuari berguna seperti antena untuk menangkap getaran dari kasuari lain di daerahnya atau sebagai peredam kejut untuk melindungi kepalanya saat menerobos hutan yang lebat. Hal lainnya yang memungkinkan adalah untuk menunjukkan dominasi.
Kasuari adalah salah satu burung paling berbahaya di dunia, lho! Mereka hanya membutuhkan satu tendangan untuk membelah pemangsa besar. Kasuari memiliki kaki berjari tiga yang besar, cakar yang sangat tajam di jari kaki bagian dalamnya. Panjang cakarnya adalah 4 inci.
Melansir A-Z Animals, kaki mereka juga sangat kuat. Kasuari bisa berlari 31 mil per jam dan melompat setinggi 7 kaki di udara. Walaupun mendapatkan julukan sebagai burung berbahaya di dunia, kasuari sebenarnya tidak agresif kecuali terancam. Mereka juga cukup pemalu.
Di penangkaran, kasuari bisa hidup selama 60 tahun lamanya. Walaupun begitu, tidak begitu jelas berapa lama mereka hidup di alam liar. Kasuari adalah omnivora, dietnya terdiri dari serangga, reptil dan mamalia kecil. Mereka juga menyukai siput dan berbagai jenis jamur, lho!
Baik jantan dan betina memiliki pseudo-penis yang tidak terhubung ke salah satu organ reproduksi internal mereka. Saat mereka kawin, jantan berejakulasi melalui cloaca, sebuah lubang di dasar pseudo-penis. Saat tidak kawin, pseudo-penis jantan dibalik dan ditarik kembali, jelas Mentalfloss. Bagaimana menurutmu?
Kasuari memiliki telur berwarna hijau, lho! Warna tersebut berasal dari biliverdin, pigmen yang umum ditemukan pada kulit telur burung. Kasuari bersarang di tanah, warna hijau dari telurnya sangat berguna untuk kamuflase dan menyatu dengan tanaman sekitarnya di hutan tropis. Discover Wildlife menjelaskan bahwa warna tersebut melindungi telur dari pemangsa.
Hewan yang menakjubkan bukan? Ingatlah untuk berhati-hati saat kamu memutuskan untuk mengunjungi mereka. Fakta apa yang baru kemu ketahui tentang kasuari?