10 Sejarah Tragis dari Perang Tersingkat di Dunia

Bahkan ada yang kurang dari 40 menit!

Tidak ada yang menginginkan perang. Namun, jika perang itu terpaksa harus terjadi, banyak orang yang menginginkan agar perang itu berjalan singkat. Seperti yang kita tahu, peperangan itu sangat menyulitkan, dan merenggut banyak nyawa.

Dalam kasus perang terpendek dalam sejarah, kesengsaraan dan penderitaan yang tak berkesudahan, juga terjadi di dalamnya. Apa sajakah itu?  

1. Penaklukan Inggris oleh Norman selama 17 hari

https://www.youtube.com/embed/Owf5Uq4oFps

William Sang Penakluk adalah Raja Norman dari Inggris. Pada tahun 1066, William berlayar ke Inggris. Sesampainya di Inggris, dia mengalahkan pasukan Inggris dan membunuh Raja Inggris Harold hanya dalam waktu 17 hari, lalu berhasil mengambil alih.

Menurut Historic UK, ketika William menyerbu, Harold sudah menjadi raja selama beberapa bulan. Namun, banyak yang tidak menyukai kedudukan Harold sebagai raja, termasuk saudaranya sendiri, Tostig.

Dilansir Britannica, Tostig pernah diasingkan Harold pada tahun 1065 karena salah mengelola Northumbria. Selama pengasingannya, Tostig justru mencari seseorang untuk membantunya menyerang Inggris. Dia pun bertemu William, tetapi sang Penakluk itu belum siap untuk berperang. Jadi Tostig bergabung dengan raja Norwegia dan menyerang York.

Harold segera mengumpulkan pasukannya ke utara dan mengalahkan mereka berdua dalam pertempuran pada 25 September. Sayangnya, pertempuran epik itu membuat pasukan Harold kelelahan, terluka, dan banyak yang gugur.

Tetapi alih-alih memulihkan pasukannya, Harold dan pasukannya harus pergi ke Inggris selatan untuk menghadapi para penjajah Norman yang dipimpin oleh William. Pertempuran itu berakhir dengan tewasnya Harold. Dari sanalah, William mendapat julukannya.

2. Perang Serbia-Bulgaria selama 14 hari

10 Sejarah Tragis dari Perang Tersingkat di Duniamilitary.wikia.com

Pada tahun 1878, Kongres Berlin menyelesaikan permasalahan terkait Perjanjian San Stefano. Dalam perjanjian tersebut, Bulgaria sebenarnya kehilangan wilayah Rumelia Timur, karena wilayah itu diserahkan kembali ke Ottoman.

Tetapi pada tahun 1885, orang-orang Bulgaria di Rumelia Timur melakukan kudeta dan mengintegrasikan kembali provinsi itu ke Bulgaria. Namun, Serbia tidak setuju dan menentangnya. Dan membuat Raja Serbia, Milan Obrenović IV menyatakan perang terhadap Bulgaria.

Menurut Britannica, Serbia memiliki persenjataan yang lebih bagus dari pada Bulgaria. Tapi sebaliknya, Bulgaria mengejutkan dunia dengan mengalahkan tentara Serbia di Slivnitsa hanya dalam empat hari setelah perang diumumkan. Perang berakhir sepuluh hari kemudian ketika Kekaisaran Austria-Hungaria ikut terlibat dan mengancam Bulgaria. 

Baca Juga: 5 Penyebab Berakhirnya Perang Dingin Amerika Serikat versus Uni Soviet

3. Perang Indo-Pakistan tahun 1971 berlangsung 13 hari

https://www.youtube.com/embed/_VPPY1uVsVM

Kurang dari dua minggu. Itulah waktu yang diperlukan India untuk menghancurkan angkatan udara Pakistan pada tahun 1971, memblokade timur negara itu, dan memaksa Islamabad menyerahkan hampir 150.000 km persegi wilayahnya kepada pasukan pemberontak, seperti yang diungkapkan Global Security.

Perang itu terjadi karena Pakistan mengebom lapangan terbang India pada 3 Desember, tetapi konflik singkat itu sebenarnya memiliki akar yang jauh lebih gelap. Sejak Maret 1971, Pakistan terlibat dalam konflik dengan Pakistan Timur (sekarang Bangladesh) karena separatisme di kawasan itu. Delhi terpaksa berperang ke Pakistan setelah Islamabad mulai melakukan genosida.

Genosida Bangladesh dianggap sebagai salah satu kekejaman terburuk di era pasca-Perang Dunia II. Seperti yang dijelaskan Smithsonian, tentara Pakistan melakukan kejahatan perang terhadap penduduk Pakistan Timur, yang mengakibatkan 500.000 hingga 3 juta orang tewas. Lebih dari 200.000 wanita juga mengalami pelecehan seksual secara sistematis.

4. War of the Stray Dog yang terjadi selama 11 hari

https://www.youtube.com/embed/nIGYKBb6jUY

War of the Stray Dog terjadi pada tahun 1925, ketika ketegangan antara Yunani dan Bulgaria mencapai puncaknya. Semua ini dipicu ketika seorang prajurit muda Yunani mengejar seekor anjing liar yang berlari beberapa meter ke wilayah Bulgaria. Mengetahui hal itu, tentara Bulgaria melepaskan tembakan, dan membunuhnya.

Untuk membenarkan kesalahpahaman dan membahas apa yang sedang terjadi, komando Yunani mengibarkan bendera putih dan memasuki wilayah Bulgaria, namun ia juga ditembak oleh tentara Bulgaria. Maka dimulailah perang singkat itu. Yunani menyerbu dan menduduki wilayah perbatasan Bulgaria, menewaskan sekitar 50 warga sipil.

Sebagai buntut dari Perang Dunia I, Yunani dan Bulgaria berada di pihak yang berseberangan. Ekstremis Bulgaria melancarkan serangan ke Yunani, dan pada tahun 1923, ketika perdana menteri Bulgaria Aleksandar Stamboliyski mencoba meningkatkan hubungan dengan Athena, para ekstremis yang sama justru menculik, menyiksa, dan membunuhnya.

Pendudukan Yunani berakhir ketika Liga Bangsa-bangsa ikut campur tangan dan memaksa Athena untuk mundur melewati perbatasan. Perang ini menewaskan 50 warga sipil dan dua tentara. Tidak ada berita tentang apa yang terjadi pada anjing itu. 

5. Ten-Day War berlangsung 10 hari

https://www.youtube.com/embed/KLg1yOxwy6w

Setelah puluhan tahun di bawah komunisme, negara Yugoslavia membuka diri untuk pemilihan umum, mengembalikan pemerintah nasionalis di sebagian besar republiknya (Slovenia, Kroasia, Serbia, Bosnia-Herzegovina, Makedonia, dan Montenegro). Namun kaum nasionalis memilih untuk memisahkan diri.

Pada 25 Juni 1991, Slovenia dan Kroasia secara sepihak memisahkan diri dari Yugoslavia. Pemisahan diri Kroasia memicu konflik yang berlangsung hingga tahun 1995, perang Slovenia berlangsung selama sepuluh hari. Segera setelah itu, Serbia menyerang republik. Pada 7 Juli, Slovenia dan Yugoslavia menandatangani perjanjian damai.

6. Perang enam hari

https://www.youtube.com/embed/B60O6Kcijso

Perang Enam Hari adalah perang yang singkat. Kita tahu bagaimana Suriah, Mesir, dan Yordania berperang melawan Israel pada tahun 1967, namun Israel berhasil menghancurkan pasukan mereka dan menyapu wilayah mereka. Hal itulah yang berkontribusi pada runtuhnya Nasionalisme Pan-Arab dan kebangkitan Islam politik. 

Menurut BBC, Mesir dan Suriah adalah negara sekutu Uni Soviet, yang saat itu merupakan salah satu dari dua negara adidaya di dunia. Pada 13 Mei 1967, Uni Soviet mengirim peringatan mendesak ke Kairo bahwa Israel akan menyerang. Peringatan Soviet inilah yang akhirnya menciptakan efek domino. Tiga minggu kemudian, wilayah itu justru berperang.

Mengapa Uni Soviet ingin menyalakan Timur Tengah? Menurut sumber CIA di Kremlin, Uni Soviet menginginkan agar Amerika Serikat terlibat untuk membantu Israel, tujuannya untuk menghambat Amerika dalam menangani masalahnya di Vietnam.

7. Perang Rusia-Georgia berlangsung lima hari

https://www.youtube.com/embed/pQI2T82Mz2w

Pada tahun 2004, bekas negara Soviet, Georgia, memilih seorang presiden pro-Barat. Pada saat yang sama, kerusuhan mulai memburuk di wilayah separatis Georgia di Ossetia Selatan.

Ketika Moskow secara diam-diam mendukung separatis, presiden Georgia mempermalukan presiden Rusia, Vladimir Putin, dengan menahan empat perwira Rusia. Pada 2008, ketegangan antara kedua negara berada pada puncaknya.

Menurut History, Kremlin membuat perjanjian rahasia dengan Ossetia Selatan tahun itu, mendorong mereka untuk memprovokasi Georgia. Dan pada 8 Agustus, Georgia terpancing dengan provokasi itu sehingga mengirimkan pasukan militernya ke wilayah tersebut.

Saat peluru pertama menghantam Ossetia Selatan, tentara Rusia menyerang. Dalam lima hari yang singkat, pasukan Putin berlayar sejauh 48 kilometer dari ibukota Georgia. Pada saat gencatan senjata dilakukan, 850 orang tewas.

8. Perang empat hari

https://www.youtube.com/embed/StnST7soHTA

Benih-benih Perang Empat Hari 2016 sudah berlangsung bertahun-tahun sebelumnya. Terjadi di Kaukasus, perang ini mengarah pada terbentuknya tiga negara baru: Georgia, Azerbaijan, dan Armenia.

Di Nagorno-Karabakh, penduduk Armenia setempat menginginkan Nagorno-Karabakh berada di wilayah Armenia, bukan di Azerbaijan, tempat mereka tinggal. Armenia setuju, dan kedua negara berperang untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Dari tahun 1991 hingga 1994, pertempuran intensif itu menghancurkan wilayah tersebut. Akhirnya, gencatan senjata disepakati, tetapi tidak ada kesepakatan damai yang pernah ditandatangani. Nagorno-Karabakh tetap berada di dalam Azerbaijan, tetapi secara efektif berada di bawah kendali Armenia. 

Sebagaimana yang diungkapkan The National Interest, hal ini menyebabkan terjadinya bentrokan lintas-perbatasan yang berlangsung selama bertahun-tahun. Kemudian, pada 2 April 2016, tentara Azeri tiba-tiba merebut beberapa wilayah di Nagorno-Karabakh. Armenia merespons dengan menyatakan perang. Perang itu menewaskan hampir 200 orang.

9. Perang sepak bola berlangsung 100 jam

https://www.youtube.com/embed/qKCe5N2vhhg

Perang Sepakbola terjadi karena hubungan El Salvador dan Honduras sudah sangat tegang. Menurut BBC, kedua negara pada tahun 1969 mengalami masalah kemiskinan. Di El Salvador, para petani bermigrasi ke Honduras untuk mencari pekerjaan, karena mereka menganggap bahwa Honduras memiliki wilayah yang lebih luas.

Tetapi Honduras juga memiliki masalah yang sama, sehingga kedatangan orang-orang Salvador menekan perekonomian para petani Honduras. Alih-alih reformasi, elit di kedua negara saling bermusuhan terkait lapangan pekerjaan.  

Di tengah-tengah atmosfer menegangkan ini, El Salvador mengalahkan Honduras karena berhasil lolos ke Piala Dunia. Para penggemar Honduras huru-hara dan membuat keributan. Sekitar 12.000 orang Salvador melarikan diri dari negara itu.

Tersulut emosi, San Salvador tidak punya pilihan selain menyatakan perang. Ribuan orang terbunuh sebelum negara-negara tetangga menegosiasikan gencatan senjata pada keduanya.

10. Perang Anglo-Zanzibar yang terjadi kurang dari 40 menit

https://www.youtube.com/embed/ATvcvlvbKj0

Ini adalah perang tersingkat dalam sejarah. Pada Agustus 1896, Inggris membuat peraturan terkait penguasa di Zanzibar. Ketika itu Pangeran Khālid terpilih menjadi Sultan yang sah. Namun kesultanannya tidak disetujui oleh Inggris karena tidak memenuhi syarat. Pangeran Khālid marah dan membarikade diri di istananya.

Inggris meminta Khālid untuk menyerah pada jam 9 pagi, atau London akan mendeklarasikan perang. Khālid menganggap kalau Inggris hanya menggertak. Namun nyatanya tidak. Pada jam 9 pagi, Angkatan Laut mulai membombardir istana. Dalam waktu kurang dari 40 menit, 500 orang terbunuh, dan Khalid melarikan diri.

Sebaik-baiknya pertikaian memang tidak perlu berlangsung lama. Apalagi jika harus menjatuhkan banyak nyawa. Memang, solusi paling tepat adalah berdamai dan mencari solusi dengan pikiran yang jernih. Itu dia 10 sejarah tragis dari perang tersingkat dalam sejarah dunia. 

Baca Juga: Banyak Buruknya, Ini 5 Dampak Negatif Jika Terjadi Perang Dunia Ketiga

Amelia Solekha Photo Verified Writer Amelia Solekha

Write to communicate. https://linktr.ee/ameliasolekha

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Arifina Budi A.

Berita Terkini Lainnya