Apakah Belatung Berbahaya? Kenali Fakta dan Risiko Berikut

- Belatung adalah larva lalat yang biasanya berasal dari keluarga Calliphoridae, Sarcophagidae, atau Muscidae.
- Jenis belatung medis seperti Lucilia sericata digunakan untuk membersihkan luka kronis.
- Menelan belatung berisiko membawa bakteri patogen seperti Salmonella atau E. coli.
Kamu mungkin pernah merasa jijik saat melihat belatung, apalagi jika muncul di tempat sampah atau makanan yang busuk. Namun, pernahkah kamu bertanya-tanya apakah belatung berbahaya bagi kesehatan manusia? Ternyata, jawabannya gak sesederhana yang terlihat, lho.
Dalam dunia medis dan ilmu entomologi, belatung atau larva dari lalat memiliki peran yang cukup kompleks. Beberapa jenis belatung memang digunakan dalam terapi medis untuk membersihkan luka, tapi di sisi lain ada pula yang bisa menyebabkan infeksi atau bahkan kerusakan jaringan tubuh. Jadi, penting bagi kamu untuk memahami lebih dalam tentang risiko dan manfaat keberadaan belatung.
1. Mengenal belatung, baik asal-usul maupun jenis mereka

Belatung adalah bentuk larva dari lalat, biasanya dari keluarga Calliphoridae, Sarcophagidae, atau Muscidae. Lalat betina bertelur di permukaan bahan organik yang membusuk, seperti daging, sampah, atau luka terbuka. Dalam waktu singkat, telur menetas menjadi belatung, kemudian mulai memakan jaringan mati atau bahan organik tersebut. Inilah yang membuat belatung sering ditemukan di tempat-tempat yang kotor dan lembap.
Namun, gak semua belatung itu sama, lho. Ada jenis belatung medis, seperti Lucilia sericata, yang justru digunakan secara terapeutik untuk membersihkan luka kronis, terutama pada pasien diabetes. Prosedur ini dikenal dengan maggot debridement therapy (MDT). Jadi, sebelum menganggap semua belatung berbahaya, kamu perlu tahu dulu jenis dan kondisi kemunculan mereka, ya.
2. Apakah bahaya jika belatung dimakan?

Belatung bisa menjadi ancaman serius jika sampai masuk ke dalam tubuh manusia, baik melalui luka terbuka atau makanan yang terkontaminasi. Kondisi ini disebut miasis, yakni infestasi larva lalat dalam jaringan hidup. Miasis bisa menyebabkan peradangan, infeksi, rasa nyeri, dan dalam kasus parah, kerusakan jaringan. Penyakit ini lebih umum terjadi di daerah tropis dan subtropis yang memiliki sanitasi buruk.
Dalam kebanyakan kasus, menelan 1 atau 2 belatung mungkin gak langsung menyebabkan masalah serius bagi orang sehat. Namun, belatung yang berasal dari makanan busuk berisiko membawa bakteri patogen, seperti Salmonella atau E. coli, yang bisa menyebabkan gangguan pencernaan atau keracunan makanan. Gejala yang bisa kamu alami setelah menelan belatung meliputi mual, muntah, sakit perut, diare, dan demam.
Dalam kasus yang lebih parah, bisa terjadi intestinal myiasis, kondisi langka saat larva bertahan hidup di saluran pencernaan. Meski jarang terjadi, kondisi ini bisa menyebabkan peradangan di usus, terutama jika kamu memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah. Karena itu, sangat penting untuk selalu memeriksa kondisi makanan sebelum dikonsumsi, terutama jika disimpan terlalu lama pada suhu ruang.
3. Belatung dalam dunia medis: teman atau lawan?

Meski terdengar mengerikan, belatung juga punya sisi positif dalam dunia medis. Maggot therapy telah digunakan sejak zaman Napoleon dan hingga kini masih dipraktikkan di banyak negara maju, seperti Amerika Serikat dan Inggris. Terapi ini terbukti efektif dalam mengangkat jaringan mati (nekrotik) dari luka tanpa merusak jaringan sehat. Belatung medis ini dibiakkan dalam kondisi steril dan gak membawa penyakit.
Akan tetapi, penggunaannya harus dilakukan oleh profesional medis. Jika salah jenis atau gak steril, belatung justru bisa membawa bakteri berbahaya, lho. Oleh karena itu, kamu gak disarankan mencoba metode ini sendiri di rumah tanpa pengawasan dokter.
5. Pencegahan dan penanganan jika terpapar belatung

Untuk mencegah risiko dari belatung, langkah utama yang bisa kamu lakukan ialah menjaga kebersihan lingkungan. Pastikan tempat sampah tertutup rapat, buang makanan basi segera, dan bersihkan luka dengan antiseptik. Jika kamu melihat belatung di rumah, segera bersihkan area tersebut dan gunakan disinfektan agar gak berkembang biak, ya.
Kalau kamu mengalami luka yang terlihat mengandung belatung atau mengalami gejala miasis, seperti rasa geli atau nyeri di kulit, sebaiknya segera konsultasi ke dokter. Penanganan medis tepat waktu dapat mencegah komplikasi yang lebih parah. Jangan mencoba mengangkat belatung dengan alat gak steril karena bisa memperburuk infeksi.
Jadi, apakah belatung berbahaya? Jawabannya bisa iya dan bisa juga gak, tergantung pada situasi dan jenis belatung. Di satu sisi, belatung bisa menyebabkan infeksi serius dan mengindikasikan lingkungan yang tidak higienis. Namun, di sisi lain, dengan pengelolaan yang tepat, belatung juga bisa menjadi alat medis yang berguna untuk menyembuhkan luka kronis. Yang paling penting ialah kamu tahu cara membedakan situasi tersebut dan menjaga kebersihan agar terhindar dari risiko, ya.
Referensi
"Getting Rid of Maggots". WebMD. Diakses Juli 2025.
"Is It Dangerous to Eat Maggots?". Healthline. Diakses Juli 2025.
"Maggot - an overview". ScienceDirect. Diakses Juli 2025.
"Medicinal maggots: An ancient remedy for modern times". PMC. Diakses Juli 2025.
"The Role of Maggots in Wound Healing". PMC. Diakses Juli 2025.