Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Apakah Biawak Mengejar Manusia yang Ada di Sekitarnya?

ilustrasi biawak di alam liar (unsplash.com/Tommaso Urli)

Biawak umumnya jarang terlihat di sekitar pemukiman. Akan tetapi, keberadaannya boleh jadi terdeteksi ketika banjir melanda. Pergerakannya di air cukup cepat dan dapat memicu kekhawatiran karena mungkin hewan ini menyerang.

Namun, apakah biawak mengejar manusia? Meski kerap dipahami sebagai hewan liar, sejatinya biawak tidak tiba-tiba bertindak demikian. Coba ketahui bagaimana cara biawak mempertahankan diri sehingga tidak berbahayakanmu meski berada di sekitarnya.

Apakah biawak mengejar manusia?

Kalau kamu bertanya-tanya, jawabannya mostly tidak, ya. Meski pada dasarnya pelari cepat, biawak cenderung pemalu sehingga lebih suka menjauh dari manusia. Bahkan ketika merasa terancam sekalipun, biawak akan mengambil melarikan diri jika ada kesempatan.

Namun, meski tidak mengejar manusia, bukan berarti kamu boleh cari masalah dengan hewan ini, ya. Sama seperti kebanyakan hewan liar lainnya, biawak masih bisa menyerangmu ketika merasa terpojok. Apalagi biawak bisa menggigit manusia, lho

Lantas, apakah gigitan biawak berbahaya? Ya, namanya serangan hewan liar tentu berpotensi menimbulkan efek samping. Bekas gigitannya berpotensi menimbulkan infeksi karena air liur biawak mengandung lebih dari 50 bakteri. 

Sama seperti sebagian kadal besar lainnya, biawak juga memiliki kelenjar yang mengeluarkan racun atau bisa. Racun biawak dapat memicu pembengkakan cepat, penurunan tekanan darah, dan hambatan pembekuan darah. Meski demikian, efek tersebut lebih berbahaya pada mangsa kecil, sedangkan untuk manusia dampaknya relatif ringan.

Bagaimana cara biawak mempertahankan diri?

ilustrasi biawak (pexels.com/silas)

Seperti dijelaskan sebelumnya, biawak cenderung melarikan diri jika memungkinkan. Biawak bukan tipe hewan yang akan menghadapi binatan lain atau bahkan manusia. Oleh karena itu, usahakan memberi jarak aman agar biawak dapat kabur sendiri ketika ada di dekatmu.

Ketika terancam dan bisa kabur, biawak umumnya lari secepat kilat dan bersembunyi di tempat terdekat yang menurutnya aman. Misalnya, lubang di celah bangunan atau kubangan air.

Namun, jika sangat terancam dan tidak dapat kabur, biawak juga membela diri, lho. Biawak akan mengeluarkan desisan keras seolah mengancam musuhnya. Ketika kamu atau hewan lain mendekat, biawak akan mencambukkan ekornya untuk membuatmu menjauh. 

FYI, ekor biawak sangat kuat, lho. Tidak seperti cicak atau iguana yang dapat memutuskan ekornya, ekor biawak justru tidak akan patah. Ekornya dapat memukul musuh beberapa kali. Namun, meski konon tidak terlalu menyakitkan, ini tetap dapat memicu nyeri. 

Ketika cambukannya tidak berhasil menghadang musuh, barulah biawak bertindak lebih jauh untuk mempertahankan diri. Saat musuh makin mendekat atau bahkan berusaha memegang, biawak akan mengeluarkan senjata pamungkasnya, yakni gigitan.

Meski giginya cenderung pendek dan tumpul, gigitannya cukup kuat sehingga meninggalkan rasa sakit yang mendalam. Belum lagi cakarnya yang tajam dan panjang di ujung jari mampu memicu luka terbuka di kulit. Untuk itu, hati-hati, ya!

Apa yang harus dilakukan jika bertemu biawak?

Kalau kamu bertemu biawak, cukup abaikan dan beri jarak. Ruang antara kamu dan hewan liar ini dapat dimanfaatkan biawak untuk melarikan diri dan mengabaikanmu. Toh, manusia bukan mangsa bagi biawak, kok.

Begitu pula ketika biawak masuk rumah. Tidak perlu buru-buru menangkapnya, cukup beri jalan dan arahkan mereka keluar kembali ke habitatnya. Namun, kalau posisinya tidak memungkinkan, ada baiknya memanggil ahli untuk membantu menangkap, ya.

Meski jawaban dari apakah biawak mengejar manusia adalah tidak, bukan berarti kamu bisa sembarangan menghadapinya. Biawak tetaplah hewan liar yang dapat membahayakan. Jadi, baiknya serahkan kepada ahlinya.

Referensi:

"Monitor Lizards". Animal & Veterinary Service. Diakses Maret 2025.
"Monitor Lizards". The Leopard's Echo. Diakses Maret 2025.
"Moniotr Lizards". Wires. Diakses Maret 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Lea Lyliana
Laili Zain Damaika
Lea Lyliana
EditorLea Lyliana
Follow Us