Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bagaimana Oasis Bisa Terbentuk di Gurun yang Tandus?

potret oasis yang ada di Gurun Namibe, Angola (commons.wikimedia.org/Paulo César Santos)
potret oasis yang ada di Gurun Namibe, Angola (commons.wikimedia.org/Paulo César Santos)
Intinya sih...
  • Oasis muncul di tengah gurun pasir karena sumber air dari akuifer dan air hujan.
  • Keberadaan oasis dipengaruhi oleh tanaman yang tumbuh di sekitar.
  • Eksistensi oasis penting bagi kehidupan, tetapi terancam oleh perubahan iklim dan eksploitasi sumber air.

Terjebak di tengah-tengah gurun pasir mungkin menjadi salah satu skenario paling buruk yang bisa dialami oleh seseorang. Sebab, suhu panas yang menyengat tubuh ditambah dengan sulitnya menemukan air minum menjadi mimpi buruk bagi kita yang terjebak di sana. Namun, pada kondisi yang sangat langka, ada satu titik di gurun pasir yang ditumbuhi vegetasi lebat ditambah dengan sumber air dalam jumlah besar di tengah-tengah.

Lokasi tersebut diberi nama oasis. Ukuran oasis ini bermacam-macam. Ada yang hanya sebesar kolam kecil atau sekitar 1 hektare dan ada pula yang bisa mencapai ukuran puluhan km persegi. Dari keberadaan oasis ini, pertanyaan pertama yang muncul di kepala kita mungkin terkait bagaimana lokasi ini terbentuk. Pasalnya, aneh sekali, kan, kalau ada satu titik yang subur di antara hamparan gurun pasir yang kering dan panas. Nah, pada kesempatan kali ini, yuk, kita pelajari sama-sama soal misteri kehadiran oasis di gurun pasir!

1. Berkaitan dengan air dari dalam tanah

oasis di tengah hamparan gurun pasir (commons.wikimedia.org/Franzfoto)
oasis di tengah hamparan gurun pasir (commons.wikimedia.org/Franzfoto)

Keberadaan oasis erat kaitannya dengan sumber air tawar yang ada di sekitar tempat tersebut. Sumber air untuk tempat ini biasanya berasal dari mata air dan sungai yang ada di bawah tanah atau sering disebut akuiferDilansir National Geographic, mata air yang ada di tanah itu akan terdorong menuju permukaan yang cekung, terus bertambah dalam kurun waktu yang panjang, hingga akhirnya membentuk sumber air seperti danau di tengah gurun pasir.

Selain dari akuifer, sumber air lain yang bisa membantu pembentukan oasis di gurun pasir adalah air hujan. Dilansir Surfer Today, sekalipun curah hujan di gurun pasir sangat sedikit, kadang ada tempat cekungan yang jadi tempat berkumpulnya air hujan secara sporadis. Nah, lama-lama, titik tersebut akan membentuk oasis seperti yang kita ketahui. Hanya saja, pembentukan oasis lewat air hujan sangat jarang terjadi di wilayah gurun pasir yang benar-benar terisolasi dan kering.

Menariknya, oasis tak selamanya terbentuk secara alami. Di beberapa tempat, manusia memainkan peran penting untuk membentuk sumber air di tengah gurun pasir ini. Adapun, cara yang biasa masyarakat sekitar gurun pasir untuk menciptakan oasis dilakukan dengan membentuk jaringan irigasi atau kanal dari sungai atau sumber air bawah tanah untuk dialiri dan ditampung ke tempat yang sudah dipersiapkan untuk menjadi oasis.

Selain soal sumber air oasis, salah satu hal menarik dari oasis ialah keberadaan tanaman yang ada di sekitar tempat tersebut. Aneh, bukan, melihat tanaman pohon tinggi, selain kaktus, yang dapat tumbuh di atas hamparan pasir? Lantas, dari mana sebenarnya asal tanaman yang ada di sekitar oasis?

Jenis pohon paling umum ditemukan di oasis adalah pohon kurma. Namun, terdapat pula tanaman jeruk, ara, aprikot, persik, ataupun tanaman pangan. Nah, tanaman-tanaman tersebut bisa terbawa secara alami, semisal hewan yang memakan buah dan membuang biji di sekitar oasis ataupun dilakukan dengan sengaja oleh manusia. Menariknya, antara tanaman dengan air yang ada di oasis ini bisa dibilang saling bersinergi sehingga membuat tempat yang satu ini tetap eksis di tengah gurun yang kering dan panas.

2. Bagaimana cara oasis tetap eksis meski berada di wilayah kering dan panas?

Pohon kurma jadi salah satu tanaman yang paling sering ditemukan di sekitar oasis. (commons.wikimedia.org/Sfivat)
Pohon kurma jadi salah satu tanaman yang paling sering ditemukan di sekitar oasis. (commons.wikimedia.org/Sfivat)

Ada beberapa faktor yang membuat oasis dapat tetap eksis di gurun pasir sekalipun sebenarnya di sana bukan tempat yang ideal bagi air untuk mengendap di permukaan. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, tanaman dan air yang ada di oasis saling bersinergi dalam menjaga tempat itu supaya tidak mengering. World Atlas melansir kalau tanaman yang tumbuh besar memberikan perlindungan berupa bayangan untuk air yang ada di oasis dari sinar Matahari sehingga tidak menguap terlalu banyak. Di sisi lain, air di oasis memberikan nutrisi bagi si tanaman agar bisa melakukan fotosintesis dengan baik. Keberadaan tanaman ini juga membuat air di dalam tanah tetap terjamin keberadaannya.

Faktor berikutnya berkaitan dengan letak geografis dari oasis itu sendiri. Dilansir Surfer Today, kebanyakan oasis berada di titik dengan lapisan batu yang tidak dapat atau sulit ditembus oleh air. Oleh sebab itu, air yang terkumpul di area cekungan akan sangat sedikit yang merembes ke dalam tanah hingga membentuk kolam air seperti danau.

Menariknya, manusia juga mengambil bagian dalam menjaga eksistensi beberapa oasis yang dekat dengan pemukiman. Sebagai contoh, ada bendungan atau kanal yang sengaja dibangun dan terhubung dengan oasis supaya ketika cuaca panas terlalu ekstrem dan penguapan air di sana terlalu tinggi, bendungan atau kanal itu dapat menyuplai air menuju oasis. Selain itu, tak jarang tanaman-tanaman yang ada di sekitaran oasis merupakan tanaman yang sengaja ditanam manusia demi menjaga keberlangsungan tempat tersebut.

3. Manfaat oasis bagi manusia

tangkapan udara dari kota dan oasis yang ada di Arab Saudi (commons.wikimedia.org/ESA/Luca Parmitano)
tangkapan udara dari kota dan oasis yang ada di Arab Saudi (commons.wikimedia.org/ESA/Luca Parmitano)

Keberadaan sumber air dan tanaman yang bisa menghasilkan makanan di tengah gurun pasir jelas menjadi berkah bagi makhluk hidup yang ada di sekitar. Baik hewan ataupun manusia sama-sama memanfaatkan oasis untuk kegiatan mereka sehari-hari. Nah, bagi kita, eksistensi oasis tak sebatas tempat mengisi air saat melakukan perjalanan di gurun pasir.

Dilansir National Geographic, oasis berukuran besar dapat dijadikan sumber irigasi yang mengaliri kebun-kebun milik masyarakat setempat. Selain itu, keberadaan oasis dapat menjadi jalur penting bagi pedagang ataupun orang yang melakukan perjalanan. Oasis bisa menjadi tanda dan tempat istirahat sembari mengisi ulang makanan atau minuman mereka. Bagi para peternak, oasis juga menjadi lokasi gembala yang cocok supaya hewan-hewan ternak bisa memperoleh air ataupun makanan.

4. Masalah yang dihadapi oasis pada masa mendatang

bagian oasis yang mengering akibat panas ekstrem (commons.wikimedia.org/Franzfoto)
bagian oasis yang mengering akibat panas ekstrem (commons.wikimedia.org/Franzfoto)

Dilansir Surfer Today, eksistensi oasis saat ini mulai terancam karena perubahan iklim global. Hal tersebut menyebabkan cuaca sekitaran oasis semakin panas dan curah hujan semakin berkurang setiap tahunnya. Ditambah lagi, mengingat sumber air di dalam tanah atau akuifer itu juga diekstraksi manusia yang tinggal di sekitar oasis dalam jumlah besar untuk memenuhi kebutuhan air mereka, keberadaan akuifer tersebut mulai berkurang.

Belum lagi ada masalah soal limbah yang dibuang ke aliran oasis secara langsung ataupun yang terserap ke air tanah dan sumber air bagi oasis. Jika kondisi tersebut berlangsung secara terus-menerus, potensi hilangnya oasis-oasis penting bagi masyarakat yang hidup di sekitar gurun pasir jelas semakin besar. Untuk itu, perlu kesadaran dari pihak-pihak yang menggantungkan diri pada sumber air oasis supaya tetap eksis. Caranya dengan penggunaan secara bertanggung jawab dan tidak merusak sumber air yang mengisi oasis.

Tak hanya menyajikan keindahan di tengah hamparan gurun pasir, nyatanya kehadiran oasis turut menjadi sumber kehidupan bagi seluruh makhluk hidup, termasuk manusia yang ada di sekitar. Oleh sebab itu, semoga kita bisa memanfaatkan tempat ini secukupnya sembari menjaga oasis tetap eksis. Tak hanya orang-orang yang tinggal di gurun pasir, kok, yang bisa menjaga eksistensi oasis. Kita yang berada di tempat yang jauh sekalipun bisa membantu dengan mengurangi segala bentuk aktivitas yang dapat menyebabkan pemanasan global.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anjar Triananda Ramadhani
EditorAnjar Triananda Ramadhani
Follow Us