10 Burung yang Pandai Menari untuk Memikat Lawan Jenis

Spesies burung yang memikat perhatian adalah Cock of the Rock. Mereka merupakan salah satu burung yang dapat ditemukan di wilayah utara Amerika Selatan. Dengan warna bulu merah oranye cerah yang mencolok terlihat tampilannya begitu mempesona. Namun, itu pada burung jantan, sedangkan burung betina  memiliki warna cokelat lebih gelap. 

Burung dengan nama ilmiah Rupicola rupicola ini disebut punya kebiasaan unik ketika musim kawin tiba. Dilansir dalam website Ecuador and Galapagos Insider,  perilaku menarik yang dilakukan mereka yaitu beberapa pejantan dalam sebuah area yang disebut lek (tempat melangsungkan perkawinan pada burung). Dimana pada tempat ini pejantan menunjukkan sebuah gerakan seperti melompat-lompat, mengepakkan sayap dan tidak jarang mengeluarkan suaranya.

Jika betina mulai mendekat dan tertarik pada pejantan tersebut maka semakin intens dan suara yang dikeluarkan semakin keras. Untuk kemudian setelah mendapatkan pasangan, betina akan mulai bertelur serta membangun sarang untuk telur yang biasanya berjumlah dua butir. Hingga 28 hari telur tersebut akan menetas. Wah, terlihat begitu bising pasti dengan aktivitas dari tingkah laku Cock of the Rock ini.

Burung kecil dan terlihat menggemaskan yang satu ini bernama Red Capped Manakin. Memiliki nama ilmiah Ceratopipra mentalis dengan berat badan 12 hingga 18 gram dan panjang sekitar 10 cm. Terlihat imut dengan warna kepalanya merah sehingga disebut Red Capped Manakin. Tubuhnya gemuk, paruh dan ekor pendek serta matanya besar. Betina memiliki warna lebih kusam yaitu bulunya hijau zaitun. 

Dengan bentuknya yang terlihat mini membuatnya begitu lincah dalam melakukan tarian saat memasuki musim kawin. Red Capped Manakin salah satu burung yang lihai menari saat mencari pasangan. Dilansir dalam The Dallas Word Aquarium, spesies burung ini disebut moonwalker karena kemampuan tubuhnya terlihat bergerak mundur begitu cepat melintasi cabang pohon. Selain itu, juga bersuara sambil memainkan sayapnya. Hal tersebut biasanya dilakukan dengan beberapa pejantan lain dalam sebuah lek. Wah, layaknya penari profesional ya burung berkepala merah ini. 

Selanjutnya spesies burung yang memiliki warna mencolok yaitu Namdur Api atau Flame Bowerbird. Burung dengan nama ilmiah Sericulus andens mempunyai warna oranye merah cerah bagian bulu mahkota dan tengkuknya pada jantan. Kedua sayapnya berwarna kuning cerah dengan corak hitam dibagian tepi. Ekornya berwarna hitam, pada mata juga terlihat kuning dengan pupil hitam serta paruhnya abu-abu pucat. Sedangkan betina lebih memiliki warna kusam yaitu cokelat zaitun dengan sedikit oranye pada bulunya. 

Namdur Api jantan juga memiliki tariannya untuk memikat betina. Dilansir website Oiseaux-Birds, burung ini juga membuat sebuah punjung semacam gapura kecil. Punjung ini dari ranting yang dihias dengan bunga, buah hingga cangkang siput sebagai dekorasi. Pejantan membuatnya begitu rumit dan indah untuk menarik perhatian betina. 

Kemudian burung Namdur Api memulai pertunjukan dengan memutar dan melilitkan ekor serta sayapnya kesamping, lalu menggerakkan kepala secara cepat. Terlihat begitu rumit ya, namun perjuangan yang indah untuk mendapatkan pasangan. Ketika betina mulai mendekat ke punjung, burung jantan akan terus menari dan tampil mengecil. Untuk kemudian bulu tubuhnya dikembangkan sehingga terlihat besar dan lebih mempesona ketika sayapnya dilebarkan. Betina pun memeriksa punjung tersebut, si jantan tetap menari intens sambil mengulurkan sayapnya. Dia juga mampu menghipnotis dengan matanya yang dapat berubah warna menjadi kuning seutuhnya menyisakan pupil hitam sedikit. Saat jantan dan betina bertemu di punjung mereka saling menyentuhkan paruhnya. Selama pertunjukan tarian itu, tidak jarang jantan mengeluarkan suara serak dan mendesis.  

Satu keluarga dengan burung Red Capped Manakin, Manakin Ekor Tombak juga memiliki bentuk tubuh yang mungil. Nama ilmiahnya Chiroxiphia lanceolata, dengan panjang tubuh sekitar 13 cm dan beratnya sekitar 17 gram. Burung ini memiliki dua ekor memanjang yang seperti paku atau disebut seperti namanya ekor tombak. Jantan memiliki warna lebih cerah, dengan topi warna merah diatas kepala, bulu hitam dan punggungnya berwarna biru langit. Sedangkan betina warnanya lebih pucat yaitu hijau zaitun, dengan topi diatas kepala warna kuning kecoklatan atau merah. 

Mereka juga pandai dalam melakukan tarian untuk mendapatkan pasangannya. Bahkan tarian tersebut dilakukan begitu aktif diatas dahan pohon. Dilansir Majalah the Sierra Club oleh Craven, beberapa spesies bertengger diatas ranting tanpa dedaunan, lalu bergiliran melompat-lompat berterbangan. Tidak jarang juga mengeluarkan suara sambil melakukan tarian itu. Setelah mendapatkan pasangan, betina mulai membangun sarang menyerupai cangkir di pohon. Dimana, tempat meletakkan telur-telurnya dengan masa inkubasi kurang lebih 20 hari. 

Sudah banyak yang mengetahui burung flamingo, burung yang terlihat tinggi dan indah dengan warnanya yang mempesona. Seperti halnya Andean Flamingo, terlihat warna bulunya merah muda pucat. Bulu pada sayapnya berwarna hitam yang kontras dengan tubuhnya yang berwarna pucat. Andean Flamingo memiliki nama ilmiah Phoenicopparus andinus. Panjang tubuhnya sekitar 102 hingga 110 cm dengan berat sekitar 2000 hingga 2400 gram. Mereka juga memiliki perilaku unik yaitu melakukan tarian saat mencari pasangan. 

Dilansir website Oiseaux Birds, biasanya Andean Flamingo melakukan pertunjukan sebelum masa kawin tiba. Dan hal itu dilakukan dalam sebuah kelompok besar. Gerakan postur yang begitu rumit dilakukan seperti leher telentang penuh keatas atau menggerakkan kepala dari sisi ke sisi. Selain itu, juga melakukan pertunjukan sayap dengan melebarkan sambil menggerakkan ekor dan merentangkan lehernya. Walaupun sulit membayangkan bagaimana penampilan mereka, namun terlihat mengensankan ya tingkah lakunya untuk menarik betina. 

Burung dengan ciri khas pada kakinya yang berwarna biru ini memiliki ritual tarian yang unik saat masa kawin tiba. Mereka tergolong burung yang panjang umur, di alam liar bisa hidup hingga 17 tahun bersama kelompoknya. Burung dengan nama ilmiah Sula nebouxii, memiliki sayap yang berwarna cokelat, paruhnya gelap, dada berwarna putih. Pada kepala serta leher terdapat bintik-bintik putih cokelat. Warna kaki yang biru menjadi indikator kesehatan burung, karena pigmen karotenoid yang disebabkan makanannya. Dan menjadi hal menarik ketika mencari pasangan. 

Dilansir Ecuador and Galapagos Insider, selain kaki yang berwarna biru, mereka juga memiliki tarian yang memikat. Biasanya dimulai dengan pejantan memberikan benda kecil seperti batu atau tongkat ranting pada betina. Kemudian jantan akan mengarahkan paruh, ujung sayap, dan ekor kearah langit. Hal ini dilakukan sambil mengeluarkan suara seperti siulan dan melangkah besar mengelilingi betina, untuk memamerkan kakinya yang biru indah itu. Setelah mendapatkan betina, pasangan ini akan bersama seumur hidup. 

Selanjutnya ada burung laut Black Footed Albatross, yang memiliki nama ilmiah Phoebastria nigripes. Burung yang terlihat lebih besar dari burung laut lainnya ini, memiliki sayap yang terlihat panjang dan sempit serta paruh tebal. Warna bulunya cokelat kehitaman dan terdapat warna putih disekitar pangkal paruh dan pangkal ekor. Warna paruh dan kakinya gelap. Mereka biasanya bersuara datar dan sederhana saat berebut makanan dan tempat bersarang.

Dilansir National Audubon Society, selain itu cara burung jantan memikat betina juga terbilang rumit. Banyak gerakan ritual seperti menundukkan kepala, mengayunkan kepalanya ke kiri dan kanan. Lalu paruhnya diarahkan ke atas sambil memanggil-manggil betina dengan suaranya. Untuk kemudian setelah mendapatkan pasangan, lalu membangun sarang di pantai berpasir terbuka yang lebih tinggi. Sarang tersebut seperti cekungan yang dangkal dan sederhana serta pinggirannya meninggi. 

Burung bangau endemik Amerika Utara ini disebut jumlahnya paling banyak di dunia. Burung dengan nama ilmiah Antigone canadensis, memiliki warna abu-abu baja dengan warna merah pada dahinya. Kakinya panjang dan tertinggal dibelakang ketika mereka terbang, lehernya juga panjang dan lurus. Jantan lebih besar daripada betina yaitu beratnya sekitar 4,57 kg dan betina sekitar 4 kg. Hal lain pada Sandhill Crane adalah semua burung baik jantan dan betina juga melakukan gerakan tarian. 

Disebutkan dalam website American Bird Conservancy, burung Sandhill Crane melakukan berbagai gerakan. Mereka melakukannya dimusim apapun, seperti melompat, membungkuk, berlari serta mengepakkan sayapnya. Gerakan tarian ini disebut dapat memperkuat ikatan antara pasangan jantan dan betina juga mengurangi agresi antar burung. Ketika sudah berpasangan mereka bersama seumur hidup. Dan mereka bermigrasi ke tempat berkembangbiak saat musim semi. Lalu, saat musim kawin tiba setiap pasangan melakukan pertunjukan. Gerakannya yaitu menundukkan kepala dan paruhnya diarahkan ke atas. Selain itu juga mengeluarkan suara yang rumit, namun terkoordinasi. Pasti mempesona ya jika berkesempatan menyaksikannya. 

Burung Lesser Florican merupakan burung endemik benua India, mereka mendiami padang rumput. Spesies burung ini disebut pemalu dan suka menyendiri. Jantan dan betina dapat dibedakan dari fisiknya. Burung jantan memiliki warna hitam putih yang mencolok. Sedangkan betina warna bulunya kecokelatan lebih kusam.

Meskipun disebut pemalu, namun mereka bertingkah laku unik saat berkembangbiak. Menurut website Wildlifesos, burung jantan terlihat melipat kaki dan melompat-lompat tinggi 2 hingga 3 meter. Selain itu, pejantan juga mengepakkan sayap sesering mungkin sambil bersuara. Bahkan suaranya disebut cukup keras, karena dihasilkan dari kepakan sayap oleh perputaran bulu sekitar sendi karpal.

Kepakan sayapnya bisa terdengar hingga jarak 300 sampai 400 meter. Hal tersebut dilakukan bertujuan seperti untuk mengumumkan tempat wilayahnya, mengusir pejantan yang menjadi saingan dan memikat perhatian betina. Perkembangbiakannya terjadi saat musim hujan dan mereka pindah dari tempat mencari makan ke tempat perkawinan dimana jantan bersaing mendapatkan betina. Biasanya terletak di padang rumput kering. 

Burung indah yang satu ini disebut Hooded Grabe dengan nama ilmiah Podiceps gallardol. Spesies burung ini dapat ditemukan di Argentina dan mendiami danau yang cukup dalam, berair jernih dan dibatasi alang-alang. Warna bulunya menunjukkan hitam putih yang kontras pada leher dan panggulnya putih serta kepala, punggungnya berwarna hitam.

Yang paling menonjol pada burung ini adalah warna di dahinya, ada seperti bulu halus tegak yang berwarna oranye terang. Dan bagian unik lainnya terdapat pial berbentuk bulan sabit dibelakang matanya. Memiliki paruh runcing berwarna abu-abu biru, dengan mata yang berwarna merah cerah. Kakinya hitam keabu-abuan dan melengkung serta sebagian berwarna biru tua. Tampilan sedemikian rupa menjadi lebih mempesona ketika mereka melakukan ritual tarian untuk mendapat pasangan. 

Menurut website Oiseaux Birds, mereka melakukan gerakan tarian yang rumit namun terlihat spektakuler. Pertunjukan itu biasanya dilakukan saat musim semi. Tubuhnya akan diangkat vertikal di atas air. Biasanya tarian tersebut dilakukan dengan interaksi dalam kelompok kecil. Gerakan tersebut seperti kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan, bergerak maju mundur, menggerakkan sayapnya dan lain sebagainya. Pasangan jantan dan betina biasanya bergerak cepat diatas air dan berhenti sejenak mengambil nafas. Sementara leher dan kepala maju mundur begitu cepat dan pindah posisi dari sisi. 

Ternyata begitu banyak spesies burung yang bukan hanya penampilan fisik yang indah. Namun, perilaku yang unik juga dapat menambah keindahan pada mereka. Seperti halnya tarian yang mereka lakukan untuk mendapatkan pasangan. Tetapi, tak jarang pula spesies burung-burung tersebut mendapatkan ancaman kepunahan. Sehingga, perlu adanya upaya perlindungan. Semoga bermanfaat dan kamu lebih mengetahuinya ya. 

Referensi:

American Bird Conservancy. 2024. Sandhill Crane. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2024.
Craven, M.R. 2022. Back in the Office? These Birds Webcams Will Keep You Soaring. Sierra, The Magazine of the Sierra Club. Diakses pada tanggal 1 Agustus 2024.
Ecuador and Galapagos Insider. 2024. The Cock of the Rock Bird. Diakses pada tanggal 31 Juli 2024.
Ecuador and Galapagos Insider. 2024. The Galapagos Blue Footed Booby. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2024.
Gupta, A. 2022. Lesser Florican: The Enigmatic Bird of Indian Grasslands. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2024.
National Audubon Society. 2024. Black Footed-Albatross. Diakses pada tanggal 2 Agustus 2024.
The Dallas Word Aquarium. 2024. Red Capped-Manakin (Pipra mentalis). Diakses pada tanggal 1 Agustus 2024.
Oiseaux Birds. 2024. Flame Bowerbird (Sericulus andens). Diakses pada tanggal 1 Agustus 2024.
Oiseaux Birds. 2024. Andean Flamingo (Phoenicopparus andinus). Diakses pada tanggal 1 Agustus 2024.
Oiseaux Birds. 2024. Hooded Grabe (Podiceps gallardol). Diakses pada tanggal 2 Agustus 2024.