Sedih! 10 Hewan Ini Dinyatakan Punah dalam Beberapa Dekade Terakhir

Dulunya, berang-berang sungai Jepang (Lutra lutra whiteleyi) adalah mamalia biasa dengan populasi jutaan. Tetapi, penampakan spesies terakhir diabadikan lewat foto di tahun 1979. Penyebab kepunahannya adalah bulunya diburu untuk skala industri, terang laman The Mysterious World.

Tetapi, menurut berita dari laman Next Shark, ditemukan seekor berang-berang liar yang tertangkap kamera di Pulau Tsushima, Jepang. Menurut peneliti dari University of the Ryukyus, ini adalah penampakan pertama sejak terakhir terlihat pada 38 tahun lalu.

Namun, para ilmuwan tidak mau gegabah. Sebab, ada kemungkinan berang-berang ini merupakan trah Eurasian atau bahkan berasal dari Korea Selatan dan Sakhalin, Rusia.

Lumba-lumba sungai Yangtze merupakan hewan yang unik. Tidak seperti kerabatnya yang lain, hewan bernama ilmiah Lipotes vexillifer ini tinggal di Sungai Yangtze. Ini adalah sungai yang mengalir sepanjang 6.300 kilometer di Tiongkok, tutur laman The Mysterious World.

Alasan kepunahannya adalah akibat lingkungan yang penuh polusi, pembangunan bendungan besar di habitatnya, serta lalu lintas sungai yang ramai dan mempengaruhi sistem sonarnya.

Imbasnya, penampakan terakhir dari hewan yang dijuluki dewi Yangtze ini terlihat pada tahun 1994 lalu. Tetapi, para peneliti melakukan penyelidikan ulang dan menemukan seekor spesimen tunggal di tahun 2006. Ada peneliti yang bersikukuh kalau lumba-lumba ini telah punah, namun ada juga yang meyakini mereka masih hidup.

Dulunya, Madagaskar pernah menjadi rumah bagi tiga spesies kuda nil yang kini telah punah. Salah satunya ialah kuda nil Malagasy (Hippopotamus lemerlei). Kuda nil Malagasy sangat mirip dengan kuda nil kerdil dan kuda nil yang masih hidup saat ini, ungkap laman Animal Geography.

Berdasarkan fosil yang ditemukan, diperkirakan kuda nil ini hidup sekitar 1.000 tahun yang lalu. Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh Alfred Grandidier, seorang naturalis asal Prancis di pertengahan abad ke-19.

Lantas, apa penyebab kepunahan kuda nil Malagasy? Menurut laman The Mysterious World, ini karena mereka mempunyai tubuh yang besar, berat, dan menjadi incaran yang mudah untuk diburu.

Siapa sangka kalau hewan yang hidup berkelompok seperti kelelawar bisa punah? Nyatanya, hal ini terjadi pada pipistrelle pulau Christmas (Pipistrellus murrayi), ujar laman The Mysterious World. Menurut para peneliti, spesies ini terakhir dilihat pada Agustus tahun 2009 lalu.

Tak kehabisan ide, para ilmuwan mencari keberadaan kelelawar mikro ini memakai perangkat deteksi ultrasonik. Namun, belum ada hasil yang memuaskan. Diperkirakan, kepunahannya terjadi akibat penggunaan pestisida pada koloni semut dan berdampak pada pipistrelle pulau Christmas juga.

Apa yang terjadi pada anjing laut Karibia (Monachus tropicalis)? Hewan ini dinyatakan punah pada Juni 2008 lalu. Anjing laut ini awalnya ditemukan oleh Christopher Columbus pada pelayaran keduanya ke Amerika di tahun 1494, jelas laman The Mysterious World.

Sedihnya, anjing laut ini disembelih besar-besaran karena kru kapal yang lapar. Selama berabad-abad, anjing laut Karibia terus diburu untuk diambil daging atau minyaknya oleh nelayan. Kepunahannya juga akibat dimangsa oleh ikan hiu.

Walau dinyatakan punah di tahun 2008, penampakan terakhirnya dijumpai manusia pada tahun 1952 di Tepi Serranilla, antara Jamaika dan Nikaragua.

Di awal abad ke-20, jumlah badak hitam Afrika Barat (Diceros bicornis longipes) diperkirakan masih ada satu juta ekor. Tetapi, selama enam dekade kemudian, terjadi pembantaian tak henti-henti pada hewan bercula ini. Antara tahun tahun 1960-1995, 98 persen badak ini punah akibat dibantai oleh pemburu. Mengerikan!

Alasan utama badak hitam Afrika Barat diburu adalah culanya yang menguntungkan untuk diperdagangkan sebagai obat-obatan, terang laman The Mysterious World. Dan individu terakhir terlihat pada tahun 2006, sebelum akhirnya resmi dinyatakan punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN) dalam Red List of Threatened Species, ujar laman Tree Hugger.

Macan dahan Formosa (Neofelis nebulosa brachyura) terakhir terlihat pada tahun 1983. Seperti yang bisa ditebak, macan ini banyak diburu karena kulitnya yang cantik. Karena mereka tinggal di pulau kecil dengan panjang 394 kilometer, lebar 144 kilometer, dan berdampingan dengan lebih dari 23 juta manusia, tak heran kalau habitatnya terus menyusut.

Tetapi, banyak yang berharap kalau macan ini masih tersisa, termasuk profesor Liu Chiung-hsi dari Department of Life Sciences di National Taitung University. Di sisi lain, upaya pencarian melalui kamera perangkap sejak tahun 2013 pun tak menuai hasil, terang laman Mongabay.

Percayakah kamu kalau merpati Liverpool (Caloenas maculata) adalah kerabat dekat dodo? Burung berbulu hijau berbintik-bintik ini pernah menghuni Pasifik Selatan atau Samudra Hindia. Burung ini pertama kali didokumentasikan pada tahun 1783, ungkap laman Shuker Nature.

Sayangnya, penduduk pulau Tahiti memburu burung ini hingga populasinya menurun drastis. Belum lagi, babi yang diperkenalkan oleh penjajah dan merusak sarangnya. Spesies ini pun masuk dalam daftar hewan punah di The IUCN Red List pada tahun 2008, jelas laman The Mysterious World.

Spesies terakhir kura-kura raksasa Pinta (Chelonoidis abingdonii) bernama Lonesome George meninggal pada 24 Juni 2012 lalu. Kura-kura ini diperkirakan berusia lebih dari 100 tahun. Walau sebelumnya Lonesome George diupayakan untuk kawin dengan kura-kura lain untuk menghasilkan spesies hibrida, tetapi upaya ini tidak berhasil, ujar laman The Mysterious World.

Mengapa kura-kura raksasa Pinta punah? Sebenarnya, penurunan populasi sudah dimulai sejak abad ke-17 karena habitat kura-kura ini didatangi oleh bajak laut dan pemburu paus. Mirisnya, pada masa itu sekitar 200 ribu kura-kura dibunuh dan digunakan sebagai sumber daging segar.

Dan terakhir ada alaotra grebe (Tachybaptus rufolavatus), burung air berwarna hitam-kecokelatan yang berasal dari Danau Alaotra di Madagaskar. Spesies ini resmi dinyatakan punah pada tahun 2010, ungkap laman The Mysterious World.

Mereka kurang bisa beradaptasi karena ukurannya yang kecil, panjangnya hanya 25 cm dan sayap mungil, sehingga alaotra grebe jarang menjelajah jauh dari lingkungannya. Kepunahannya juga karena diburu, terjebak di jaring ikan, dan dimangsa oleh predator.

Nah, itulah 10 hewan yang punah dalam beberapa dekade terakhir. Semoga di masa depan tidak ada lagi yang punah, ya!