5 Fakta Basilika Kepausan Santo Paulus di Luar Tembok, Megah!

Basilika Santo Paulus di luar tembok yang memiliki nama resmi dalam bahasa Italia Basilica di San Paolo fuori le mura adalah salah satu dari 4 basilika utama Kepausan (major basilica) yang terletak di kota Roma.
Dari segi ukurannya, basilika ini merupakan gereja megah dan terbesar kedua setelah Basilika Santo Petrus yang menyandang sebagai gereja terbesar di dunia serta basilika ikonik di Vatikan.
Sama seperti basilika utama Kepausan lainnya, Basilika Santo Paulus di luar tembok merupakan salah satu basilika kuno dan gereja yang tertua di Eropa. Basilika ini memiliki keterkaitan yang erat dengan sejarah gereja Katolik Roma dan salah seorang tokohnya, Santo Paulus Rasul yang menyebarkan ajaran Kristen dan membangun jemaat hingga ke Roma. Basilika ini dibangun untuk menghormatinya.
Ingin tahu lebih jauh tentang Basilika Santo Paulus di luar tembok? Berikut ulasannya.
1. Basilika kuno yang mulai dibangun pada abad ke-4 Masehi

Dilansir laman vatican, pada abad ke-4 masehi, setelah Konstantinus Agung (306-337M) naik takhta sebagai Kaisar Roma dan memeluk agama Kristen, ia memerintahkan penggalian "cella memoriae'" sebuah tempat di mana umat Kristen menghormati Santo Paulus yang diyakini dimakamkan di tempat itu.
Santo Paulus adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Kekristenan, awalnya ketika masih bernama Saulus, ia bersama kelompoknya adalah penganiaya para pengikut Yesus Kristus dan karena suatu peristiwa ia bertobat dan berbalik menjadi penyebar ajaran Kristen hingga ke Roma. Di Roma pada sekitar tahun 65-67 Masehi, Santo Paulus dipenggal dan menjadi martir karena mempertahankan imannya pada masa pemerintahan Kaisar Nero, kaisar yang terkenal sangat kejam terhadap umat Kristen.
Di atas makam Santo Paulus tersebut, yang berada sekitar 2 km di luar tembok yang mengelilingi kota Roma saat itu, Kaisar Konstantinus mendirikan basilika yang diresmikan oleh Paus Sylvester pada tahun 324 Masehi untuk menghormati Santo Paulus. Seiring perjalanan waktu, basilika tersebut terus diperbesar dan diperindah oleh beberapa Kaisar Roma dan para Paus selanjutnya, hingga pada akhirnya bangunan tersebut menjadi basilika yang megah dan besar.
2. Mengalami kebakaran hebat pada tahun 1823

Terdapat kisah sedih dalam perjalanan sejarah Basilika Santo Paulus di luar tembok ini. Pada tahun 1823, sebagaimana dituliskan dalam buku sejarah kota Roma yang berjudul "Rome Down Through The Centuries" (F.LLI Misretta Editori: 1990) terjadi kebakaran hebat yang meluluh lantakan sebagian besar bangunan basilika tersebut.
Setelah kebakaran tersebut sejumlah restorasi dilakukan hingga berdiri bangunan gereja yang menyerupai bentuk aslinya, namun bagaimanapun kebakaran tersebut telah menghilangkan jejak-jejak sejarah masa lalu basilika untuk selamanya sehingga bangunannya saat ini merupakan bangunan gereja 'modern' hasil restorasi.
Meski demikian bangunan Basilika Santo Paulus di luar tembok tetaplah memancarkan aura keagungan dengan ukurannya yang megah. Sejumlah pilar-pilar penyangga besar yang terbuat dari batu granit menambah kesan impresif terhadap tempat peribadatan agama Kristen yang telah berdiri selama ribuan tahun di kota Roma.
3. Terdapat lukisan para Paus Gereja Katolik Roma sejak Paus pertama

Salah satu keunikan Basilika Santo Paulus di luar tembok adalah terdapat lukisan para Paus gereja Katolik Roma di dinding bagian dalamnya. Dimulai dari Paus yang pertama hingga Paus yang sedang menjabat saat ini. Sebagaimana diketahui dari sejumlah literatur, Paus dengan lembaga Kepausannya merupakan salah satu lembaga yang paling tua di dunia dan masih bertahan hingga saat ini.
Di Basilika terdapat semua lukisan wajah Paus yang memimpin gereja Katolik Roma sejak Rasul Petrus yang merujuk sejumlah inskripsi, surat, dan tulisan. Dirinya merupakan pimpinan pertama gereja Katolik Roma hingga Paus ke-266 setelah Rasul Petrus yaitu Paus Fransiskus yang sedang menjabat saat ini.
4. Masih memiliki karya seni arsitektural yang mengagumkan dari abad pertengahan

Meskipun terbakar hebat pada tahun 1823 dan menghancurkan sebagian besar bangunannya, beruntungnya masih terdapat bagian asli basilika yang selamat dari api, salah satunya adalah cloister atau serambi panjang beratap untuk berjalan kaki dengan pilar-pilar penyangganya yang memiliki ornamen dekoratif berasal dari abad ke-13.
Sebagaimana dituliskan dalam dalam buku sejarah kota Roma yang berjudul "Rome Down Through The Centuries" (F.LLI Misretta Editori: 1990) cloister di Basilika Santo Paulus di luar tembok hampir identik dengan cloister yang terdapat di Basilika Agung Santo Yohanes Lateran karena dibuat oleh seniman Vassalletto yang berasal dari keluarga Cosmati.
Keluarga Cosmati merupakan keluarga arsitek, pemahat, dan ahli dekorasi mozaik ternama di abad pertengahan serta terkenal dengan keahliannya dalam seni tatahan batu hias geometris khas arsitektur Italia abad pertengahan.
5.Terdapat sejumlah situs arkeologi yang ditemukan berkaitan dengan sejarah masa lalu basilika
Sama seperti di kebanyakan tempat-tempat bersejarah lainnya, di sekitar kompleks Basilika Santo Paulus di luar tembok juga ditemukan situs-situs arkeologi yang berkaitan dengan sejarah dan rekaman masa lalu basilika pada abad pertengahan.
Dari situs arkeologi tersebut diketahui bahwa area di sekitar makam Santo Paulus diperkuat dengan tembok untuk mempertahankannya dari invasi bangsa asing yang menyerang Roma. Ditemukan pula jejak-jejak sejarah kehidupan para rahib Katolik Benediktin di abad pertengahan. Kemudian salah satu yang terpenting dari apa yang ditemukan di situs arkeologi tersebut adalah fakta bahwa di masa lalu telah dibangun sejumlah fasilitas untuk memfasilitasi para umat dan peziarah yang banyak mengunjungi basilika ini.
Bangunan-bangunan basilika kuno yang ada di Roma banyak sekali menyimpan kisah sejarah masa awal Kekristenan di Eropa, terutama sejarah gereja Katolik Roma beserta ajaran imannya. Keindahan seni arsitektur yang dipadukan dengan karya seni religius seniman ternama di masanya seringkali membuat umat dan para peziarah merasakan aura spiritual yang mendalam ketika beribadah di dalamnya.
Apakah kamu tertarik untuk berwisata rohani sekaligus mengunjungi basilika bersejarah nan megah ini?