5 Fakta Black Swallower, Ikan Laut Dalam yang Super Rakus

Black swallower terkenal karena kemampuannya menelan mangsa yang ukurannya dua kali lebih panjang dan sepuluh kali lebih berat dari tubuhnya. Rahangnya yang fleksibel memungkinkan ikan ini menelan mangsa secara utuh. Perutnya juga sangat elastis, sehingga bisa meregang untuk menampung mangsa besar tanpa robek.

Namun, terkadang ikan ini terlalu rakus hingga menelan mangsa yang terlalu besar untuk dicerna. Akibatnya, makanan yang membusuk di dalam perut menghasilkan gas yang membuat black swallower mengapung ke permukaan laut, sering kali menjadi penyebab kematian mereka. Fenomena ini cukup sering terjadi dan menjadi alasan utama mengapa spesimen ikan ini banyak ditemukan oleh manusia.

Black swallower hidup di kedalaman 700 hingga 2.745 meter, bahkan ada yang ditemukan di 3.000 meter. Pada zona ini, cahaya matahari sama sekali tidak bisa menembus lautan hingga  menciptakan kegelapan total. Lingkungan ini juga memiliki tekanan tinggi yang membuatnya sulit dihuni oleh sebagian besar makhluk laut.

Untuk bertahan di kondisi ekstrem ini, black swallower memiliki tubuh hitam pekat tanpa sisik yang membantunya menyatu dengan lingkungan sekitar. Warna gelap ini membuatnya sulit terlihat oleh predator maupun mangsanya. Adaptasi ini sangat penting karena lingkungan laut dalam tidak memiliki banyak tempat persembunyian alami.

Ikan ini memiliki gigi tajam yang bisa menahan mangsanya agar tidak lepas. Gigi-gigi ini tersusun dalam barisan interlocking yang mengunci rapat saat ikan menutup mulutnya. Tiga gigi di bagian depan rahangnya bahkan berbentuk taring yang lebih besar dan tajam, membantu mencengkeram mangsa lebih kuat.

Selain itu, rahangnya bisa bergerak turun untuk memperbesar bukaan mulutnya. Kemampuan ini memungkinkan black swallower menelan mangsa yang jauh lebih besar dari tubuhnya sendiri. Inilah alasan mengapa ikan ini bisa memangsa hewan dengan berat berkali-kali lipat dari dirinya.

Berbeda dari kebanyakan ikan yang memiliki sisik sebagai perlindungan, black swallower justru tidak memiliki sisik sama sekali. Sebagai gantinya, tubuhnya memiliki struktur elastis yang bisa meregang ketika menelan mangsa besar. Saat masih larva, tubuhnya bahkan transparan, membuat mereka lebih sulit dideteksi oleh predator.

Tubuhnya yang fleksibel juga membantu ikan ini bertahan di tekanan tinggi di laut dalam. Dengan adaptasi ini, black swallower bisa bergerak bebas tanpa mengalami cedera akibat tekanan air yang ekstrem. Struktur tubuhnya yang unik ini juga memungkinkan mereka untuk mengonsumsi makanan dalam jumlah besar tanpa merusak organ dalamnya.

Black swallower adalah ikan ovipar, yang berarti mereka berkembang biak dengan bertelur. Telurnya mengapung di perairan terbuka dan memiliki diameter sekitar 1,1 hingga 1,3 mm. Di dalamnya terdapat globul minyak yang membantu mereka tetap mengapung di zona mesopelagik, yaitu lapisan laut yang berada di kedalaman 200–1.000 meter.

Ketika menetas, larva black swallower memiliki duri-duri kecil di tubuhnya untuk perlindungan. Seiring bertambahnya usia, mereka mulai bermigrasi ke perairan yang lebih dalam hingga akhirnya hidup di habitat aslinya di laut dalam. Proses ini memastikan bahwa mereka bisa berkembang dengan aman sebelum memasuki lingkungan yang lebih berbahaya.

Itulah beberapa fakta menarik tentang black swallower, ikan laut dalam dengan kemampuan menelan mangsa super besar. Menurutmu, ikan ini lebih keren atau lebih seram?