Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Cumi-cumi Eropa, Sering Melakukan Kanibalisme

Cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/Museos Científicos Coruñeses)
Cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/Museos Científicos Coruñeses)

Moluska jadi hewan laut yang populer karena bentuk tubuhnya yang aneh dan populasinya yang melimpah. Di laut sendiri ada berbagai spesies moluska dan salah satunya adalah Loligo vulgaris atau cumi-cumi eropa. Sekilas, cumi-cumi eropa memang tak ada bedanya dengan cumi-cumi lain. Tapi jika diulik lebih dalam nyatanya hewan ini menyimpan segudang fakta unik dan menarik, lho.

Sebagai contoh, ia memiliki mekanisme bergerak yang unik. Tubuhnya juga transparan yang mana membuat cumi-cumi eropa terlihat tak biasa. Tak cuma itu, moluska ini juga sering ditangkap dan dijual, bahkan kamu mungkin pernah memakannya. Terakhir, hewan ini memiliki kebiasaan kanibalisme yang mengerikan. Lebih lanjut, kita akan membahas semua fakta unik dan menarik tersebut secara mendalam!

1. Mampu bergerak dengan mekanisme propulsi jet

Cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/Vicmicallef)
Cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/Vicmicallef)

Artikel di jurnal Journal of Experimental Biology menjelaskan kalau cumi-cumi eropa bergerak dan berenang dengan mekanisme propulsi jet. Mekanisme ini adalah mekanisme bergerak yang mengandalkan dorongan kuat ke tubuh supaya chepalopoda seperti cumi-cumi mampu bergerak dan berakselerasi dengan cepat seperti pesawat jet. Lebih lanjut, mekanisme propulsi jet ini dapat dilakukan karena cumi-cumi eropa memiliki tubuh silindris yang memanjang dan aerodinamis. Dengan menggunakan mekanisme propulsi jet, kegiatan menghindari predator dan mengejar mangsa bisa dilakukan dengan efisien.

2. Hidup di perarian dengan suhu sekitar 13°C sampai 20°C

Cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/marsupium photography)
Cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/marsupium photography)

Seperti namanya, cumi-cumi eropa bisa ditemukan di wilayah Eropa, Mediterrania, dan Afrika, jelas Sealifebase. Secara umum, ia sangat suka perairan hangat dengan suhu sekitar 13°C sampai 20°C. Layaknya cumi-cumi lain, cumi-cumi eropa juga merupakan penyelam andal. Tercatat, ia bisa menyelam hingga kedalaman 500 meter. Namun, umumnya moluska ini lebih sering ditemukan di perairan dangkal dengan kedalaman sekitar 20 sampai 250 meter. Di habitat aslinya, ia lebih suka hidup menyendiri dan hanya berkumpul atau berinteraksi dengan sesamanya di saat-saat tertentu.

3. Individu betinanya mampu menghasilkan ribuan butir telur

Anakan cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/© Hans Hillewaert)
Anakan cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/© Hans Hillewaert)

Laman Animalia menjelaskan kalau individu betina cumi-cumi eropa mampu menghasilkan 20,000 butir telur dalam sekali masa reproduksi. Nah, telur-telur tersebut dibalut kantung lunak berlendir yang mampu menempel di batu atau dasar laut berpasir. Masa penetasannya juga bervariasi dan sangat bergantung pada suhu air. Sebagai contoh, di suhu 22 °C telur akan menetas dalam waktu 25 hari. Kemudian, telur akan menetas selama 45 hari di suhu sekitar 12 sampai 14 °C.

Setelah menetas, cumi-cumi eropa akan hidup sebagai larva berukuran sangat kecil. Perawakannya juga agak berbeda dari individu dewasa dengan badan yang tidak terlalu panjang dan tentakel yang pendek. Uniknya, individu jantan memiliki pertumbuhan yang lebih cepat dari individu betina. Terakhir, hewan ini punya masa hidup yang singkat, yaitu hanya sekitar 2 sampai 3 tahun.

4. Memiliki nilai ekonomi yang sangat tinggi

Cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/© Hans Hillewaert)
Cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/© Hans Hillewaert)

Layaknya cumi-cumi dan hewan laut lain, cumi-cumi eropa merupakan salah satu hewan dengan nilai ekonomi yang sangat tinggi, jelas Adriamed. Tercatat, semua orang bisa menangkap, memancing, dan memburu hewan ini. Umumnya, nelayan komersil jadi pihak yang paling sering menangkap cumi-cumi eropa. Namun, tak jarang masyarakat lokal atau perenang juga memancing hewan ini walau kuantitas penangkapannya tidak sebesar nelayan.

Tiap tahunnya, sekitar 1,000 ton cumi-cumi eropa ditangkap dan diburu. Nah, setelah ditangkap, hewan ini akan dijual atau diolah jadi makanan lezat. Harga cumi-cumi eropa sendiri tak terlalu mahal sehingga ia bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Terakhir, cumi-cumi eropa bisa diolah dengan berbagai cara, mulai dari digoreng, direbus, dipanggang, sampai dimarinasi.

5. Sering melakukan kanibalisme

Cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/=mc2)
Cumi-cumi eropa (commons.wikimedia.org/=mc2)

Cumi-cumi eropa termasuk karnivor yang sering memakan ikan kecil atau krustasea. Tak hanya itu, bahkan hewan ini sering melakukan kanibalisme, jelas iNaturalist. Kanibalisme yang ia lakukan kemungkinan terjadi karena beberapa faktor. Pertama, kelangkaan makanan membuat hewan ini memakan sesamanya. Kedua, bisa juga cumi-cumi melakukan kanibalisme dalam rangka menyingkirkan saingan. Terakhir, kanibalisme juga bisa terjadi karena cumi-cumi eropa butuh asupan makanan yang sangat berlimpah.

Setelah diulik, ternyata cumi-cumi eropa bukan hewan yang bisa kamu remehkan. Pertama, ia mampu bergerak gesit layaknya pesawat jet. Hewan ini juga mampu berenang sangat dalam, bahkan mencapai ratusan meter. Tak lupa, cumi-cumi eropa juga sangat penting bagi perputaran ekonomi manusia. Terakhir, di balik tubuhnya yang kecil ternyata cumi-cumi eropa sering melakukan kanibalisme.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us