Fakta-fakta Mengerikan Tentang 10 Penyakit Mematikan di Dunia

Banyak orang yang berpikir bahwa kita hidup di dunia yang relatif aman. Dan kebanyakan orang juga suka berpura-pura bahwa penyakit mengerikan tidak akan pernah menimpa dirinya, karena penyakit mengerikan hanya bisa kita saksikan di film-film Hollywood.
Memang benar, penyakit mengerikan seperti cacar dan wabah pes tidak menghantui kita seperti yang terjadi pada generasi sebelumnya. Namun, virus atau bakteri tidak bisa diketahui melalui binokular kita. Ia bersembunyi di orang-orang yang mungkin tampak sehat, dalam mikroba tak terlihat yang bersembunyi di area kolam renang publik, dan mungkin makanan yang kita konsumsi.
Jadi, jika kamu ingin memastikan bahwa kamu atau orang yang kamu cintai tidak akan menjadi korban salah satu penyakit paling mematikan di dunia, kamu harus membaca informasi ini.
1. Rusia menyimpan sampel virus cacar

Cacar pernah membunuh 300 juta orang di abad ke-20. Cacar juga membunuh orang dengan cara yang paling menyedihkan yang terjadi setidaknya beberapa ribu tahun yang lalu. Menurut BBC, firaun Mesir Ramses V adalah korban cacar pertama yang diketahui dalam sejarah, itu diketahui dari pustula mayatnya yang sudah menjadi mumi.
Namun saat ini manusia cenderung tidak khawatir tentang cacar karena vaksinnya cukup ampuh mengobatinya. Cacar terakhir kali terjadi pada tahun 1977, dan saat ini virus hanya ada di beberapa laboratorium.
Dua laboratorium yang berada di Atlanta dan Koltsovo, Rusia, dan telah di sertifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia masih memegang kendali atas wabah cacar. Kedua laboratorium itu seharusnya menghancurkan stok virus mereka, agar dunia terbebas dari wabah penyakit. Tetapi pada tahun 2001, Amerika Serikat memutuskan akan tetap menggunakan beberapa virus untuk berjaga-jaga. Hmm, berjaga-jaga dari apa ya?
Vaksinasi cacar tidak lagi rutin dilakukan, yang berarti manusia bisa celaka jika virus itu lolos dari laboratorium tersebut. Pada 1992, seorang pembelot Soviet memberi tahu intelijen Barat bahwa Uni Soviet menggunakan cacar untuk mengembangkan senjata biologis. Ada juga kemungkinan besar bahwa para ilmuwan yang tidak puas atau pengangguran, menjual sebagian virus cacar itu ke negara-negara jahat.
2. Wabah bubonic

Penyakit pes pernah terjadi di Abad Pertengahan. Wabah yang juga disebut bubonic ini tidak lenyap selama Abad Pertengahan. Ini pertama kali muncul ketika tikus membawa wabah ke daratan Amerika pada sebuah kapal di awal abad ke-20. Dari sana, ia menyebar ke seluruh Amerika Serikat bagian barat, sebagian besar di bagian barat daya tetapi juga menyebar pula dari utara ke Washington.
Menurut National Park Service, kutu yang membawa wabah pes dapat ditemukan pada tupai, tikus kayu, kucing, dan anjing padang rumput. Ada 1 sampai 17 kasus di Amerika Serikat setiap tahunnya dan untungnya wabah ini dapat diobati dengan antibiotik, meskipun tingkat kematiannya masih 11 persen (50 persen untuk versi pneumonik).
3. Virus antraks yang bisa bertahan sangat lama

Beberapa virus akan bertahan selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu, tetapi ada virus yang lebih tangguh, seperti antraks. Antraks dapat membunuh seseorang dalam banyak cara, seperti dengan menyerang kulit, dan peluangnya untuk membunuh orang mencapai 20 persen, atau lewat pencernaan, yang memiliki peluang kematian 25 hingga 75 persen, atau mungkin melalui inhalasi, yang angka kematiannya 80 persen.
Yang membuat antraks menakutkan adalah karena kekuatannya. Menurut Journal Sentinel, virus antraks dapat bertahan hidup di lapisan beku selama beberapa dekade dan kabar buruknya, iklim kita sedang memanas. Yang berarti, ternak yang terinfeksi antraks dan terkubur di lapisan es masih dapat menginfeksi manusia dan hewan hingga 105 tahun kemudian.
4. Virus Rabies bisa berinkubasi selama bertahun-tahun

Pada tahun 2008, CDC melaporkan bahwa ada kasus yang terjadi pada seorang gadis berusia 10 tahun asal Vietnam, ia terinfeksi rabies tetapi tidak mengalami gejala apa pun sampai enam tahun lamanya. Lalu semuanya terungkap ketika dia tinggal di Australia, lalu meninggal.
Para ahli dapat melacak asal-usul filogenetik virus, yang mengidentifikasi virus spesifik yang membunuh gadis itu ternyata berasal dari Vietnam. Ada juga kasus lain, di mana seorang pria berusia 48 tahun didiagnosis menderita rabies 25 tahun setelah ia digigit anjing di Goa, India.
5. Penularan virus Ebola

Rata-rata, satu dari dua orang yang menderita virus Ebola akan bertahan hidup dan menjalani kehidupan mereka seperti sedia kala. Namun merekalah yang ternyata menyebarkan virus tersebut. Para pria yang selamat bisa pulang dengan tampak sehat dan menularkan virus itu ke pasangan mereka hanya dengan saling bersentuhan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, Ebola berpotensi dapat ditularkan secara seksual hingga 82 hari setelah timbulnya gejala. Namun WHO menyarankan para penyintas untuk menghindari hubungan seks tanpa kondom hingga satu tahun, kecuali mereka bersedia untuk diuji sebulan sekali sampai dua tes berturut-turut hasilnya negatif.
6. Organisme pemakan otak manusia

Ada organisme bersel tunggal yang bersembunyi di danau air hangat di setiap benua kecuali Antartika, mereka disebut dengan Naegleria fowleri. Organisme ini memakan bakteri di air dan juga otak manusia, karena itu di juluki "amuba pemakan otak." N. fowleri memakan otak manusia melalui air yang masuk ke hidung manusia ketika berenang.
7. Creutzfeldt-Jakob, penyakit yang ditularkan dari daging sapi

Penyakit yang disebut Creutzfeldt-Jakob ini bisa menyerang manusia jika memakan daging yang terinfeksi prion abnormal yang menyebabkan penyakit pada sapi. Menurut ThoughtCo, suhu yang diperlukan untuk menonaktifkan prion abnormal sangatlah tinggi dan makanannya justru tidak bisa dimakan.
Bagian sapi yang berisiko tinggi untuk di makan yaitu otak dan sumsum tulang belakangnya. Namun penyakit Creutzfeldt-Jakob ini bisa ditularkan dari keluarga yang menderita penyakit ini.
8. Flu yang membunuh jutaan orang

Influenza musiman biasanya tidak berbahaya, ya. Tapi menurut CDC, kematian terkait flu tahunan di Amerika mencapai antara 12.000 dan 56.000 orang. Namun angka itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan 20 juta hingga 40 juta orang yang meninggal akibat flu Spanyol pada tahun 1918.
Flu Spanyol pernah menjadi sangat mematikan karena kekebalan tubuh orang-orang pada waktu itu masih rentan terhadap flu tersebut. Setelah membandingkan galur flu di tahun 1918 dengan galur unggas modern, para ilmuwan percaya bahwa mereka berbagi mutasi serupa yang memungkinkan menyebar dari burung ke manusia.
Dari sana, para ilmuwan menyimpulkan bahwa flu 1918 adalah jenis unggas yang juga memiliki mutasi yang memungkinkannya untuk berpindah dengan mudah dalam populasi manusia.
9. Semua orang berisiko terkena Alzheimer

Banyak yang bilang kalau Alzheimer adalah penyakit genetik. Dilansir dari Newsweek, siapa pun yang memiliki otak pasti berisiko terkena Alzheimer. Faktor terbesarnya adalah usia lanjut.
Sayangnya, tidak ada perawatan efektif yang bisa menghentikan perkembangannya, dan tidak ada pula cara untuk membuat si penderita kembali normal. Pada tahun 2050, diperkirakan akan ada 16 juta orang Amerika yang menderita penyakit Alzheimer, yang berujung pada kematian.
10. Tidak semua penyakit mematikan memiliki gejala

Penyakit yang lebih umum dan sama mematikannya adalah penyakit jantung, yang merupakan penyebab utama kematian bagi wanita di Amerika. Pada 2013, hampir 300.000 wanita meninggal karena penyakit jantung, yang 25 persennya mencakup semua umur. Menurut CDC, 64 persen wanita yang meninggal dadakan karena penyakit jantung tidak memiliki gejala apa pun sebelum meninggal.
Jadi apa yang harus dilakukan? Periksa tekanan darah dan seringlah memantaunya, serta jangan merokok. Tiga faktor risiko terbesar penyakit jantung adalah kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, dan merokok.
Sebagian orang sangat khawatir akan penyakit yang suatu saat bisa menimpa dirinya, itu mengapa banyak yang menjalani gaya hidup sehat dan sebagainya. Nah, 10 fakta dari penyakit-penyakit berbahaya di atas, sepatutnya bisa membuat kita mawas diri dan selalu bersyukur, ya, jika masih diberikan kesehatan.