5 Fakta Gamma Normid, Hujan Meteor yang Turun pada Ramadan 2025

- Hujan meteor Gamma Normid mencapai puncak pada 14—15 Maret 2025.
- Titik radian hujan meteor berada di konstelasi Norma.
- Puncak hujan meteor terjadi pada pukul 00.00 WIB dengan 4—6 meteor per jam.
Ramadan 2025 akan dihiasi oleh berbagai fenomena langit spektakuler, salah satunya hujan meteor. Fenomena hujan meteor yang bakal terjadi saat Ramadan 2025 ini adalah hujan meteor Gamma Normid. Mengutip dari Starwalk, hujan meteor Gamma Normid akan mencapai puncaknya pada 14—15 Maret 2025.
Menariknya, hujan meteor Ramadan 2025 ini tidak datang sendirian, melainkan ditemani oleh sejumlah fenomena langit lain yang tak kalah spektakuler. Jadi, selain menyaksikan hujan meteor, pengamat juga bisa melihat fenomena-fenomena lain yang terjadi bersamaan dengan hujan meteor Gamma Normid. Kira-kira fenomena apa sajakah itu? Yuk, simak fakta-faktanya berikut ini!
1. Asal-usul hujan meteor Gamma Normid

Hujan meteor adalah fenomena yang terjadi ketika Bumi melewati jalur yang pernah dilintasi oleh komet atau asteroid. Saat berada di lintasan tersebut, puing-puing komet atau asteroid yang tertinggal akan tertarik oleh gravitasi Bumi. Kemudian, puing-puing tersebut masuk ke atmosfer Bumi dan terciptalah hujan meteor.
Kendati demikian, induk komet atau asteroid dari hujan meteor Gamma Normid tidak diketahui (unknown). Satu hal yang pasti, titik radian (kemunculan) hujan meteor ini berada di konstelasi Norma. Konstelasi tersebut merupakan rasi bintang yang terletak di Bumi bagian selatan.
2. Puncaknya pada 14—15 Maret 2025

Hujan meteor Gamma Normid aktif dari 25 Februari—28 Maret 2025. Puncaknya diprediksi berlangsung pada 14 Maret. Di Indonesia, kamu bisa mengamatinya mulai pukul 21.48—05.34 WIB.
Mengutip dari In-the-Sky, hujan meteor Gamma Normid akan mencapai puncaknya pada pukul 00.00 WIB pada 15 Maret 2025. Dengan begitu, waktu terbaik untuk mengamati hujan meteor ini yakni malam hari pada 14 Maret dan dini hari pada 15 Maret. Saat mencapai puncaknya, Gamma Normid akan memproduksi sekitar 4—6 meteor per jam.
3. Terjadi bersamaan dengan gerhana bulan total

Selain hujan meteor Gamma Normid, fenomena gerhana bulan total juga akan terjadi pada 14 Maret 2025. Gerhana bulan total ini bakal berlangsung pada pukul 12.09—15.47 WIB. Dari waktu terjadinya, sudah jelas bahwa fenomena tersebut tidak bisa disaksikan di Indonesia.
Gerhana bulan total pada Ramadan 2025 ini hanya akan terlihat di Amerika Serikat, Antarktika, Alaska, Rusia bagian timur laut, dan Afrika. Namun, jangan berkecil hati, kamu masih bisa mengamatinya secara daring melalui live streaming. Saat gerhana terjadi, Bulan akan sepenuhnya tertutupi oleh bayangan Bumi yang sejajar dengan Matahari.
4. Terjadi bersamaan dengan fenomena bulan cacing

Tak hanya gerhana bulan total, puncak hujan meteor Gamma Normid juga terjadi bersamaan dengan fenomena bulan cacing (worm moon). Bulan cacing merupakan istilah yang merujuk pada fenomena bulan purnama yang terjadi pada Maret setiap tahunnya. Kebetulan, worm moon tahun ini bertepatan dengan Ramadan 2025.
Fakta menarik lainnya, ketika worm moon terjadi, Bulan sedang mengalami peristiwa gerhana. Oleh sebab itu, bulan purnama Maret 2025 ini juga disebut worm moon atau blood moon. Blood moon sendiri adalah istilah yang merujuk pada fenomena gerhana bulan total.
5. Tidak berbahaya bagi Bumi

Umumnya, hujan meteor adalah fenomena astronomi yang tidak membahayakan Bumi. Sebab, saat memasuki Bumi, meteor-meteor yang jatuh akan terbakar habis di atmosfer. Itu sebabnya, ketika mencapai permukaan Bumi, meteor-meteor tersebut hangus atau berubah menjadi batuan kecil yang disebut meteorit.
Jika kamu tertarik untuk mengamati hujan meteor Gamma Normid, ada beberapa hal yang harus kamu perhatikan. Pertama, pastikan cuaca cerah pada waktu pengamatan. Kedua, pilih lokasi pengamatan yang jauh dari polusi cahaya.
Hujan meteor merupakan fenomena yang bisa diamati dengan mata telanjang. Artinya, kamu tidak perlu menggunakan alat pengamatan seperti teleskop untuk mengamatinya. Yuk, segera persiapkan diri untuk mengamati hujan meteor Gamma Normid!