Dilansir dari website resmi LAPAN, Indonesia akan berkesempatan mengalami gerhana Matahari hybrid! Gerhana Matahari jenis ini termasuk yang jarang terjadi lho.
Fenomena alam tersebut akan terjadi pada tanggal 20 April 2023. Mau tahu fakta lengkap mengenai gerhana Matahari hybrid? Keep scrolling ya.
Menurut NASA ada beberapa jenis gerhana Matahari. Gerhana Matahari total terjadi ketika posisi Matahari, Bulan dan Bumi sejajar sehingga cahaya Matahari yang menuju Bumi tertutup sepenuhnya oleh bulan.
Gerhana Matahari cincin terjadi pada kondisi sama, Matahari, Bulan dan Bumi berada di satu garis lurus namun cahaya Matahari tidak tertutup sepenuhnya oleh Bulan. Hal ini membuat lingkaran cahaya di sekitar bayangan Bulan membentuk cincin.
Sedangkan pada gerhana matahari sebagian, posisi Matahari, Bulan dan Bumi tidak persis sejajar. Bulan hanya lewat di antara Matahari dan Bumi. Sehingga hanya sebagian Matahari yang tampak tertutup dan cahayanya membentuk bulan sabit.
Gerhana Matahari yang akan terjadi 20 April nanti adalah gerhana matahari hybrid. Artinya ada sebagian wilayah bumi yang mengalami Gerhana Matahari total dan sebagian yang lain mengalami gerhana Matahari cincin.
Pada gerhana Matahari hybrid posisi Matahari, Bulan dan Bumi berada di satu garis lurus. Gerhana Matahari hybrid sebenarnya terjadi karena permukaan Bumi yang lengkung. Saat bayangan bulan bergerak melintasi bola bumi, gerhana Matahari akan bergeser antara gerhana cincin dan gerhana total.
Dilansir dari Spacedge Academy gerhana Matahari hybrid hanya sebesar 5% dari total terjadinya gerhana Matahari. Sedangkan gerhana Matahari total terjadi 28%, gerhana sebagian 35% dan gerhana cincin 32%.
Dilansir dari website resmi LAPAN, peneliti Pusat Riset (PR) Antariksa BRIN, Andi Pangerang menjelaskan bahwa dalam 5000 tahun (2000 SM sampai 3000 M), Bumi sudah mengalami 569 kali gerhana Matahari hybrid.
Sedangkan Indonesia sudah beberapa kali berkesempatan menikmati gerhana Matahari langka ini. Tercatat gerhana Matahari hybrid pernah tampak di Indonesia pada 26 April 1408, 8 Juli 1423, 23 Januari 1441, 25 Februari 1495, 10 Juli 1507 dan 6 Juni 1807.
Karena tergolong langka, Indonesia baru akan mengalami gerhana Matahari hybrid ini pada 25 November 2049. Kesempatan lain cukup jauh, yaitu pada 13 Oktober 2349 dan 17 Februari 2827. Masih lama banget ya?
Peristiwa gerhana Matahari tidak boleh disaksikan langsung dengan mata telanjang ya. Peneliti LAPAN, Rhorom Priyatikanto tidak menganjurkan warga Indonesia untuk melihat gerhana Matahari langsung. Gunakanlah kacamata Matahari atau filter Matahari sebagai pelindung mata.
Hal ini dikarenakan meskipun saat gerhana cahaya Matahari tertutup bulan, namun intensitasnya termasuk kuat dan menyilaukan. Tanpa alat pelindung, cahaya ultra violet dan infra merah dapat merusak retina mata dan menyebabkan kebutaan.
Selain filter Matahari dan kacamata Matahari, masyarakat bisa menggunakan alat bantu kamera lubang jarum, teleskop, dan kamera DSLR dengan filter khusus matahari.
Itulah sedikit informasi mengenai gerhana Matahari hybrid. Jangan lupa menyaksikan fenomena langka ini pada 20 April 2023. Tentunya harus melihat dengan cara yang aman ya.