5 Fakta Ilmiah Mengenai Bulu Domba, Mirip Rambut Manusia!

Bulu domba sudah ribuan tahun menjadi bahan tekstil yang dianggap berharga, sebab digunakan dalam pembuatan selimut, pakaian, hingga berbagai produk lainnya. Sebetulnya keberadaan dari bulu domba bukan hanya memiliki fungsi penting dalam industri tekstil, namun juga memiliki sifat ilmiah yang membuatnya terlihat unik dan berbeda dari serat alami lainnya.
Di balik kelembutannya juga kehangatan yang dimiliki oleh bulu domba, ternyata ada struktur kompleks yang dimilikinya, sehingga mampu memberikan kehangatan, manfaat lingkungan, hingga daya tahan. Oleh sebab itu, simaklah beberapa fakta ilmiah berikut ini mengenai bulu domba yang mungkin belum banyak diketahui oleh orang-orang.
1. Terdiri dari keratin, seperti halnya rambut dan kuku manusia

Bulu domba ternyata sebagian besar terdiri dari protein yang disebut sebagai keratin. Keratin tersebut ternyata juga ditemukan pada tanduk hewan, kuku, rambut manusia, sehingga membuatnya jadi kuat, lentur, dan tahan lama agar tidak sampai mudah rusak.
Serat keratin yang terdapat pada bulu domba tersusun dalam bentuk yang spiral, sehingga membuat bagian seratnya jadi dapat meregang tanpa mudah putus. Elastisitas yang dimiliki membuat kain wol yang secara umum terbuat dari bulu domba jadi dapat kembali ke bentuk semula setelah direnggangkan, sehingga akan membuatnya jadi tidak mudah kusut dan lebih awet.
2. Mampu menyerap dan melepaskan uap air

Bulu domba nyatanya memiliki kemampuan yang sangat unik untuk menyerap uap air dari udara tanpa terasa basah pada saat dipegang. Serat yang terdapat pada bulu domba ternyata cukup efektif untuk menyerap hingga 30 persen dari beratnya dalam bentuk uap air, sehingga akan terasa kering pada saat kamu memegang permukaannya.
Kemampuan bulu domba untuk menyerap uap air tentunya membuat wol jadi sangat cocok digunakan dalam berbagai kondisi cuaca. Pada saat suhu udara lembap, maka bulu domba dapat menyerap kelembapan tersebut. Sementara jika udara kering, justru seratnya dapat melepaskan kelembapan kembali ke lingkungan yang membuat pakaian berbahan tersebut jadi terasa nyaman.
3. Memiliki sifat insulasi alami

Ada salah satu alasan utama yang membuat bulu domba banyak digunakan dalam pembuatan pakaian musim dingin, yaitu sifat insulasinya yang sangat luar biasa. Hal ini karena struktur serat wol yang berkerut justru bisa menciptakan kantung udara kecil, sehingga mampu menahan panas tubuh pada saat dikenakan.
Pada saat cuaca sedang dingin, maka serat wol dapat mengunci udara hangat yang ada di sekitar tubuh, sehingga membantu menjaga suhu tubuh tetap dalam kondisi yang stabil. Sebaliknya ketika cuaca sedang panas, maka bulu domba justru bisa mengalirkan udara dengan sangat baik, sehingga menjaga kondisi tubuh agar tetap terasa sejuk.
4. Bulu domba tahan api

Bulu domba ternyata memiliki sifat tahan api alami, sehingga hal ini akan terlihat sangat berbeda jika dibandingkan dengan serat sintetis lain. Nyatanya bulu domba memiliki titik bakar yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan kapas atau bahan sintetis lain, sehingga tidak mudah menyebarkan api.
Pada saat terkena api maka serat wol akan membentuk lapisan karbon yang dapat menghambat penyebaran api tersebut. Selain itu, bulu domba juga tidak akan mudah meleleh seperti halnya serat sintetis lainnya, sehingga akan jauh lebih aman pada saat digunakan dalam industri tekstil, seperti pakaian tahan panas atau perlengkapan pemadam kebakaran.
5. Ramah lingkungan dan mudah terurai secara alami

Bulu domba pada dasarnya menjadi salah satu serat alami yang bersifat biodegradable, yaitu dapat terurai dengan sendirinya di lingkungan tanpa berpotensi menimbulkan pencemaran tanah atau air. Pada kondisi yang tepat justru kain wol bisa terurai dalam beberapa tahun, sehingga memberikan nutrisi kembali ke tanah.
Proses produksi wol pada umumnya lebih ramah lingkungan jika dibandingkan dengan serat sintetis yang justru berasal dari bahan kimia atau minyak bumi. Jika kamu memilih produk berbahan wol, maka bisa secara otomatis mengurangi limbah tekstil yang mungkin dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Bulu domba nyatanya bukan hanya sekadar bahan untuk pakaian hangat, namun juga memiliki berbagai sifat ilmiah yang luar biasa. Wol bukan hanya kerap digunakan dalam berbagai keperluan tekstil, namun juga memiliki kontribusi besar untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Tidak heran jika bulu domba tetap menjadi pilihan utama dalam berbagai industri tekstil yang berkualitas!