Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Jentink’s Duiker, Antelop Kecil yang Sangat Pemalu

jentink's duiker (earth.com)
jentink's duiker (earth.com)

Jentink’s duiker adalah spesies antelop kecil yang endemik di hutan hujan tropis di Afrika Barat, khususnya di negara-negara seperti Liberia dan Pantai Gading. Spesies ini memiliki nama ilmiah Cephalophus jentinki, dan tubuhnya berukuran kecil, dengan tinggi sekitar 60—70 cm. Ciri khas dari jentink’s duiker adalah bulu mereka yang berwarna coklat kemerahan dengan pola putih di bagian wajah dan kaki.

Selain itu, jentink’s duiker termasuk hewan nokturnal—aktif di malam hari—dan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk mencari makanan. Hanya saja, jentink’s duiker memiliki sifat yang sangat pemalu dan cenderung menghindari interaksi dengan manusia. Area sepi dan terlindungi adalah tempat tinggal yang baik untuk hewan ini. Selebihnya, mari kita ulas lebih lengkap fakta menariknya berikut ini.

1. Hewan pemalu yang berhabitat di hutan hujan lebat dengan memakan bahan tanaman

jentink's duiker (instagram.com/abcconservation)
jentink's duiker (instagram.com/abcconservation)

Jentink’s duiker merupakan hewan yang sangat pemalu dan sulit untuk ditangkap. Mereka biasanya dapat ditemukan di hutan hujan lebat di Afrika Barat. Antelop kecil ini lebih suka bersembunyi di semak-semak rimbun, di mana mereka dapat menghindari predator dengan lebih mudah. Mereka umumnya tinggal di daerah rawa dan hutan dataran rendah, yang menjadi habitat ideal bagi mereka. Dalam pola makannya, jentink’s duiker termasuk herbivora yang menyukai berbagai jenis daun, buah, dan bunga. Mereka sangat menyukai buah-buahan yang jatuh dan berserakan di tanah hutan.

Berbeda dengan beberapa spesies duiker lainnya, jentink’s duiker cenderung lebih selektif dalam memilih makanan. Sikap selektif ini memungkinkan mereka untuk bertahan hidup di habitat tertentu sambil mengurangi persaingan dengan hewan lain. Kebiasaan makan mereka biasanya dilakukan pada saat fajar atau senja, ketika suhu lebih sejuk dan risiko dari ancaman predator besar jauh lebih rendah. Perilaku ini menunjukkan bagaimana mereka beradaptasi dengan lingkungan yang kompleks, yang dipenuhi dengan keindahan sekaligus tantangan.

2. Karakteristik fisik dan adaptasi jentink's duiker

jentink's duiker (instagram.com/abcconservation)
jentink's duiker (instagram.com/abcconservation)

Jentink’s duiker memiliki sejumlah karakteristik fisik yang cukup menarik. Bobot tubuhnya sekitar 14—23 kg dengan tubuh yang padat dan proporsional. Sementara itu, tinggi tubuhnya hanya sekitar 70 cm, sehingga menjadikannya salah satu spesies duiker terkecil. Kendati begitu, memiliki kaki pendek dan tubuh yang kekar memudahkan mereka untuk bergerak di semak-semak lebat. Selain itu, bulu mereka yang berwarna cokelat tua memberikan kemampuan kamuflase yang sangat baik, yang memungkinkan mereka bersembunyi dari predator. Tanda putih yang terlihat di wajah dan kakinya juga menambah daya tarik visual.

Adaptasi jentink’s duiker tidak hanya terlihat dari penampilannya. Mereka juga memiliki kuku yang kuat, yang berguna untuk menjelajahi medan sulit dengan mudah. Kelincahan berlarinya sangat penting bagi mereka untuk mencari makanan atau melarikan diri dari ancaman predator. Sebagai hewan krepuskular, jentink’s duiker paling aktif saat fajar dan senja. Waktu ini membantu mereka menghindari predator yang aktif di siang hari dan juga sesuai dengan pola ketersediaan makanan di habitat mereka.

3. Perilaku unik jentink's duiker

ilustrasi jentink's duiker (commons.wikimedia.org/Philip Sclater)
ilustrasi jentink's duiker (commons.wikimedia.org/Philip Sclater)

Jentink’s duiker memiliki sejumlah perilaku unik. Salah satu cirinya adalah mereka mampu berkamuflase dengan sangat baik di dalam hutan lebat untuk menghindari predator. Hewan ini juga cenderung sulit untuk ditangkap, bahkan sangat pemalu. Mereka sering kali bersembunyi di sekitar dedaunan tebal saat merasakan ancaman. Sifat pemalu ini membuat mereka jarang terlihat di alam liar, sehingga membuatnya memiliki daya tarik misterius.

Selain itu, jentink’s duiker memiliki kecenderungan untuk hidup menyendiri atau soliter. Berbeda dengan spesies antelop lain yang lebih suka berkumpul dalam kelompok besar, jentink’s duiker lebih suka hidup sendiri atau dalam unit keluarga kecil saja. Hal ini semakin menambah kesan misterius pada spesies ini. Dalam berkomunikasi, jentink’s duiker menggunakan gerakan tubuh dan aroma halus. Mereka tidak mengeluarkan suara keras, sehingga interaksi sosialnya tetap terjaga tanpa menarik perhatian predator di lingkungan yang sepi.

4. Ancaman populasi dan upaya konservasi jentink's duiker

jentink's duiker (mindenpictures.com)
jentink's duiker (mindenpictures.com)

Jentink’s duiker menghadapi sejumlah ancaman yang mengganggu kelangsungan hidupnya. Salah satu masalah utama adalah hilangnya habitat akibat penggundulan hutan dan ekspansi lahan pertanian di Afrika Barat. Dengan semakin berkurangnya area hutan, jentink’s duiker kesulitan berkembang biak. Selain itu, perburuan liar juga semakin menambah risiko bagi populasinya. Dikarenakan spesies ini diburu untuk diambil dagingnya dan diproduksi untuk dijadikan trofil, menyebabkan populasinya semakin tertekan. Sifat mereka yang cenderung menyendiri dan pemalu membuat mereka semakin rentan.

Meskipun demikian, upaya konservasi mulai menunjukkan hasil positif. Beberapa lembaga terkait berupaya melindungi habitat yang tersisa melalui praktik berkelanjutan dan program reboisasi. Selain itu, kampanye pendidikan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya hewan ini dalam ekosistem. Kawasan lindung seperti taman nasional sebenarnya memberikan perlindungan, namun penegakan hukum terhadap perburuan liar masih menjadi tantangan yang memerlukan perhatian lebih.

5. Mengenal sekilas keunikan jentink's duiker

jentink's duiker (earth.com)
jentink's duiker (earth.com)

Jentink’s duiker sering disebut sebagai “antelop mini,” namun hewan kecil ini menyimpan banyak keunikan. Meskipun ukurannya kecil, ia mampu melompat dengan lincah melalui semak-semak lebat. Keterampilan ini sangat berguna untuk menghindari predator dan menjelajahi habitat hutan mereka. Selain itu, jentink’s duiker memiliki sifat pemalu dan sangat mahir bersembunyi, pun juga lebih memilih untuk bersembunyi di siang hari. Mereka menjadi lebih aktif saat senja dan fajar untuk mencari makanan.

Makanan utama jentink’s duiker terdiri dari daun, buah, dan bunga, yang merupakan ciri khas herbivora yang hidup di lingkungan subur. Menariknya, mereka berkomunikasi dengan menggunakan bahasa tubuh yang halus dan suara lembut, bukan dengan teriakan keras. Dengan demikian, cara berkomunikasi yang tenang ini semakin menambah daya tarik misteriusnya.

Jentink’s duiker, spesies antelop kecil yang endemik di hutan hujan tropis Afrika Barat ini dikenal dengan tubuhnya yang kecil dan keterampilannya dalam berkamuflase. Spesies ini berperan penting dalam ekosistem hutan sebagai pemakan dedaunan dan buah-buahan, meskipun mereka cenderung hidup soliter.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us