5 Fakta Kubar Mauritius, Kelelawar Pengontrol Populasi Hama

- Kelelawar merupakan mamalia unik dengan kemampuan terbang sungguhan dan memiliki jumlah spesies terbanyak kedua di dunia.
- Kubar mauritius memakan serangga dan membantu mengontrol populasi nyamuk pembawa penyakit seperti malaria.
- Kubar mauritius memiliki kemampuan bertahan tanpa air dalam waktu yang panjang.
Kelelawar (ordo Chiroptera) bisa dibilang jadi salah satu keluarga mamalia yang sangat spesial. Sebab, mereka merupakan satu-satunya spesies mamalia yang diberkahi kemampuan terbang sungguhan, bukan meluncur ke bawah layaknya tupai terbang atau semacamnya. Kelelawar juga jadi ordo mamalia dengan jumlah spesies terbanyak kedua di dunia, yakni lebih dari 1.400 spesies berbeda.
Salah satu spesies kelelawar yang akan dibahas kali ini adalah kubar mauritius (Taphozous mauritianus). Kelelawar ini pertama kali ditemukan pada 1818 oleh ahli alam asal Prancis, Étienne Geoffroy Saint-Hilaire. Kubar mauritius memiliki tubuh relatif kecil dengan panjang tubuh sekitar 101—116 mm, rentang sayap 181—204 mm, dan bobot 20—36 gram saja. Cara termudah mengidentifikasi kelelawar ini bisa dilakukan dengan mengamati bulu area perut mereka yang cenderung putih dan bulu punggung abu-abu. Oh, ya, dibandingkan spesies kelelawar lain, bulu kubar mauritius lebih pendek dan licin.
Tak hanya soal penampilan, kubar mauritius juga punya beberapa perbedaan menarik dari saudara kelelawar mereka yang lain. Pada kesempatan kali ini, kita akan mencari tahu soal fakta-fakta dari kelelawar yang satu ini. Jadi, kalau penasaran, langsung gulir layarmu ke bawah, ya!
1. Peta persebaran dan habitat

Kubar mauritius bisa ditemukan di wilayah Afrika sub-Sahara. Artinya, peta persebaran kelelawar ini berada di wilayah Afrika bagian tengah hingga Afrika bagian selatan, termasuk Pulau Madagaskar. Saat wilayah yang jadi tempat tinggal mereka memasuki musim dingin, kubar mauritius akan bermigrasi ke tempat lain yang masih berada di musim panas dan kembali lagi seiring pergantian musim.
Dilansir Mindat, pilihan habitat kubar mauritius cukup beragam. Mereka bisa ditemukan mulai dari padang rumput, sabana semitropis, hutan tropis, bukit berbatu, hingga lahan pertanian manusia. Kelelawar ini bisa memanfaatkan pohon, gua, ataupun celah batu sebagai tempat tinggal ketika akan beristirahat ataupun kawin.
2. Makanan favorit mereka ternyata bermanfaat bagi manusia

Sama seperti saudara mereka yang lain, kubar mauritius masuk dalam kelompok hewan nokturnal sehingga aktivitas mencari makan umumnya dilakukan pada malam hari. Kelelawar ini merupakan insektivor, berbagai spesies serangga terbang jadi pilihan makanan mereka. Akan tetapi, kalau bicara soal makanan favorit kubar mauritius, ngengat jawabannya.
Selain ngengat, rayap dan kupu-kupu juga jadi salah satu target buruan favorit kelelawar ini, dilansir Animal Diversity. Indra penglihatan kubar mauritius termasuk sangat baik sehingga tidak masalah bagi mereka untuk mencari serangga kecil pada tengah malam. Kalau itu belum cukup, mereka juga dilengkapi dengan indra pendengaran super yang dapat mendeteksi keberadaan mangsa melalui metode ekolokasi.
Meski makanan kelelawar ini kecil, kebiasaan mereka ternyata sangat membantu petani yang berada di sekitar habitat mereka. Kubar mauritius dapat mengonsumsi serangga dalam jumlah besar. Selain itu, tak jarang spesies serangga yang mereka buru adalah hama ataupun hewan yang berpotensi membawa penyakit kepada manusia. Saking berpengaruhnya kelelawar ini, mereka bahkan membantu mengontrol nyamuk pembawa malaria di sejumlah wilayah di Afrika, lho.
3. Kehidupan berkelompok kubar mauritius

Biasanya, kelelawar akan hidup secara berkelompok dalam jumlah yang sangat besar. Memang, kubar mauritius juga berkelompok, tapi jumlah anggota kelompok kelelawar ini bisa dibilang sangat kecil. Umumnya, anggota kelompok kubar mauritius hanya sekitar 5—30 individu, baik jantan maupun betina. Meski begitu, anggota kelompok kelelawar ini kadang hanya terdiri atas satu jenis kelamin. Kelompok kubar mauritius memang hidup di pohon atau gua yang sama, tapi jarak antar individu di tempat itu tidak sepadat spesies kelelawar lain, malah cenderung lebih lengang.
Kelelawar yang satu ini punya berbagai bentuk komunikasi antaranggota kelompok. Dilansir Animal Diversity, kubar mauritius akan mengeluarkan suara berdecit pendek untuk memanggil anggota kelompok di sekitar. Jika dirasa ada bahaya di sekitar, mereka akan menjerit, termasuk saat sedang menunjukkan agresivitas. Selain dengan suara, kubar mauritius juga menggunakan sentuhan ataupun aroma kimia dari kelenjar khusus di area sayap sebagai bentuk sosialisasi dengan sesama.
4. Sistem reproduksi

Musim kawin bagi kubar mauritius terbagi atas dua periode, yakni antara Februari—Maret dan Oktober—Desember. Perbedaan periode musim kawin itu tergantung pada wilayah tempat tinggal kubar mauritius yang diamati. Kelelawar ini merupakan hewan poligini sehingga jantan akan kawin dengan beberapa betina berbeda dalam satu musim kawin. Belum diketahui soal keberadaan ritual kawin tertentu dari kelelawar ini.
Dilansir Animalia, kubar mauritius betina akan menjalani masa kehamilan selama 2 bulan. Kemudian, mereka akan melahirkan seekor anak saja yang akan mereka rawat sendiri. Ya, dalam sistem reproduksi kelelawar ini, pejantan tidak mengambil peran apa pun untuk merawat anak mereka. Ketika induk harus keluar dan terbang untuk mencari makan, anak kubar mauritius akan menempel di dada induk mereka. Hal ini tak hanya bermanfaat untuk melindungi anak dari bahaya, melainkan juga menjadi sumber pembelajaran bagi si anak lewat mengamati aktivitas sang induk agar bisa mengembangkan kemampuan berburu saat sudah dewasa.
5. Asal-usul penamaan kubar mauritius

Dalam bahasa Inggris, kubar mauritius dipanggil dengan nama Mauritian tomb bat yang secara harfiah berarti 'kelelawar makam Mauritius'. Kalau dibaca sekilas, rasanya nama kelelawar ini cukup aneh, bukan? Ternyata, ada alasan mengapa mereka mendapatkan nama tersebut, lho.
Gondwana Collection Namibia melansir kalau asal-usul nama kubar mauritius berasal dari spesimen pertama yang ditemukan di sebuah makan di Pulau Mauritius. Karena itu, nama mereka dalam bahasa Inggris terinspirasi dari hal tersebut. Menariknya, di Afrika, kubar mauritius punya nama lain, yakni witlyfvlermuis, yang merujuk pada bulu di area perut mereka yang berwarna putih bersih.
Kubar mauritius juga memiliki satu keistimewaan lain, yaitu kemampuan mereka untuk bertahan tanpa air dalam waktu yang panjang. Dilansir Animalia, hal tersebut memungkinkan karena ginjal kelelawar ini berukuran sangat besar dan mampu mempertahankan air dengan baik. Diketahui kalau ginjal kubar mauritius dapat membuang limbah tidak penting dari air yang mereka konsumsi sehingga mereka bisa menghemat cairan dari dalam tubuh. Saking baiknya cara kerja ginjal mereka, urine yang dikeluarkan kelelawar ini jadi sangat terkonsentrasi, yakni sekitar 3,9 mosmol/kg.