Embun mungkin menjadi sesuatu yang sering kamu lihat pada pagi hari dan memang ini menjadi fenomena yang sering terjadi. Embun merupakan titik-titik air yang mungkin kerap kamu temukan di berbagai objek, seperti misalnya di daun, bebatuan, hingga lantai rumah.
Embun kerap kali memiliki kesan yang menyejukkan dan banyak orang yang menyukai fenomena yang satu ini. Kamu bisa menyimak deretan fakta berikut ini seputar embun untuk semakin mengenalnya dengan lebih dekat.
Banyak orang yang mungkin bingung menebak keberadaan embun di pagi hari. Sebetulnya fenomena terjadinya embun ini tidak terjadi secara tiba-tiba, sebab memang ada penyebab utama yang pada akhirnya membuat embun pun jadi terbentuk.
Dilansir Met Office, embun terbentuk ketika suhu suatu permukaan mendingin hingga mencapai suhu yang ternyata lebih dingin lagi daripada titik embun di udara. Jika hal ini sampai terjadi, maka uap air akan mengembun dan terjadilah tetesan-tetesan air tersebut.
Kemunculan embun di pagi hari memang sedikit banyak ditentukan dari suhu yang dimilikinya. Tidak heran jika suhu yang ada di hari tersebut bisa menentukan apakah memang akan lebih banyak tetesan embunnya atau justru sebaliknya.
Dilansir ThoughtCo, biasanya semakin hangat dan lembap suhu yang ada maka akan semakin banyak uap air yang ditampung, termasuk dalam kisaran suhu 20 derajat Celsius. Sementara semakin kering dan sejuk suhunya, maka titik embunnya bisa sangat rendah dan bisa saja mendekati titik beku.
Seperti yang diketahui bahwa embun memang terbentuk sejak matahari terbenam. Pada saat itulah biasanya memang terjadi perubahan suhu yang cukup berbeda jika dibandingkan pada saat Matahari masih bersinar di langit.
Dilansir MDPI, embun sebetulnya tidak bertahan lama setelah terbentuk, sebab akan secara bertahap menguap setelah Matahari terbit. Biasanya memang penguapan embun ini terjadi ketika suhu meningkat secara bertahap dan akan terus terbentuk kembali ketika Matahari tenggelam.
Banyak orang yang salah kaprah dengan menganggap bahwa embun merupakan tetesan air yang bersih. Bahkan banyak pula yang tak ragu untuk mengonsumsi tetesan embun yang ada di pegunungan karena alasan kesehatan yang dimiliki.
Dilansir Cameron Instruments, embun tidak sebersih seperti yang dibayangkan, apalagi dengan risiko kontaminasi udara yang kotor. Inilah yang menyebabkan pengonsumsian titik-titik embun sebetulnya tidak disarankan sama sekali.
Jika selama ini kamu berpikir bahwa embun hanyalah berupa tetesan-tetesan air saja, maka anggapan ini keliru. Pada kenyataannya embun bukan hanya berupa air, namun ternyata ada pula embun yang berupa kristal-kristal es dan bisa terjadi pada beberapa wilayah dengan suhu tertentu.
Dilansir Weather.gov, titik embun memang dipengaruhi dengan kelempangan udara, sehingga jika suhu udaranya berada di titik beku maka embun yang terbentuk pun akan berupa kristal-kristal es. Biasanya memang titik embun ini hanya terjadi pada wilayah dengan iklim yang sangat dingin.
Nyatanya memang embun menjadi fenomena menarik yang mungkin kerap diabaikan oleh banyak orang. Padahal embun dapat memberikan kesan sejuk bagi banyak orang. Apakah kamu termasuk orang yang suka mengamati embun?