Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Menarik Penyu Belimbing, Pengelana Lautan yang Super Tangguh

potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/U.S. Fish and Wildlife Service Southeast Region)
potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/U.S. Fish and Wildlife Service Southeast Region)
Intinya sih...
  • Penyu belimbing merupakan reptil laut terbesar yang pernah tercatat hidup di perairan dunia. Ukurannya bisa mencapai lebih dari dua meter dengan bobot yang mampu menyentuh angka 900 kilogram.
  • Cangkang penyu belimbing tersusun dari jaringan lunak menyerupai kulit, namun tetap tangguh melindungi organ tubuhnya dari tekanan laut dalam.
  • Penyu belimbing adalah pengelana sejati yang menjelajah samudra dari satu benua ke benua lain tanpa pernah tersesat, menggunakan navigasi geomagnetik untuk menemukan jalan pulang ke tempat mereka menetas puluhan tahun lalu.

Penyu belimbing (Dermochelys coriacea) adalah spesies penyu terbesar di dunia yang mengembara di lautan luas tanpa batas. Ukurannya bisa mencapai lebih dari dua meter dengan bobot yang mampu menyentuh angka 900 kilogram. Meski tubuhnya tampak kokoh, penyu belimbing memiliki struktur cangkang yang unik, yaitu tanpa sisik keras seperti penyu lainnya. Justru, cangkangnya tersusun dari jaringan lunak menyerupai kulit, namun tetap tangguh melindungi organ tubuhnya dari tekanan laut dalam.

Keberadaan penyu belimbing menjadi simbol keperkasaan dan ketahanan spesies laut yang luar biasa. Ia sanggup menjelajahi ribuan kilometer melintasi samudra hanya untuk bertelur atau mencari makan. Dalam perjalanan panjangnya, penyu ini menantang arus deras, suhu ekstrem, bahkan bahaya perburuan ilegal. Fakta-fakta berikut akan memperlihatkan betapa luar biasanya kehidupan penyu belimbing yang kerap kali luput dari perhatian banyak orang.

1. Ukuran tubuhnya bisa menyamai sofa ruang tamu

potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Alastair Rae)
potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Alastair Rae)

Penyu belimbing merupakan reptil laut terbesar yang pernah tercatat hidup di perairan dunia. Spesimen terbesar yang pernah tercatat memiliki panjang mencapai 2,91 meter dan berat hampir satu ton. Ukuran tersebut membuatnya tampak seperti monster laut purba yang melintas tenang di bawah permukaan air. Uniknya, meski berbadan besar, penyu ini sangat lincah saat berenang.

Fisik raksasanya didukung oleh sirip depan yang panjangnya bisa melebihi satu meter, memungkinkan penyu ini meluncur cepat di arus laut. Sirip tersebut membuat penyu belimbing mampu berenang sejauh 10.000 kilometer dalam sekali migrasi. Meskipun besar, ia tidak mudah dilihat karena lebih suka berada di perairan dalam. Tubuh besar itu justru menjadi adaptasi penting untuk mempertahankan suhu tubuh di laut yang sangat dingin.

2. Cangkangnya bukan dari tulang keras, tapi lebih mirip kulit tebal

potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Coalición Pro CEN)
potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Coalición Pro CEN)

Berbeda dari penyu lainnya yang memiliki cangkang keras dan bersisik, penyu belimbing memiliki cangkang fleksibel yang tersusun dari jaringan tulang rawan dan serat kolagen. Cangkang ini berwarna gelap, berpola bintik-bintik putih, dan tampak seperti kulit bertekstur. Bentuknya aerodinamis, memungkinkan penyu melaju kencang di kedalaman laut tanpa hambatan berarti.

Struktur lunak ini bukan kelemahan, justru keunggulan evolusioner yang sangat penting. Cangkang seperti ini memudahkan penyu bertahan dari tekanan air yang tinggi saat menyelam hingga kedalaman 1.000 meter. Kemampuan menyelam ini menjadi strategi utama dalam berburu ubur-ubur, makanan favorit mereka yang hidup di perairan dalam. Cangkang elastis juga membantu penyu menyerap benturan dari arus kuat dan benda keras di laut.

3. Penyu ini bisa menjelajah antar benua tanpa kompas

potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)
potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Bernard DUPONT)

Penyu belimbing adalah pengelana sejati yang menjelajah samudra dari satu benua ke benua lain tanpa pernah tersesat. Mereka menggunakan navigasi geomagnetik untuk menemukan jalan pulang ke tempat mereka menetas puluhan tahun lalu. Naluri luar biasa ini membuat penyu belimbing mampu kembali ke pantai kelahirannya dengan tingkat akurasi yang mencengangkan, meski sudah menempuh ribuan kilometer.

Rute migrasi mereka sangat luas, mulai dari perairan tropis hingga subkutub. Bahkan, penyu belimbing tercatat pernah berenang dari Papua ke perairan California hanya dalam beberapa bulan. Selama perjalanan itu, mereka menghadapi badai, predator, dan kapal-kapal besar yang berisiko mencederai. Kemampuan orientasi yang presisi ini masih menjadi misteri yang terus diteliti para ilmuwan hingga kini.

4. Mampu mengatur suhu tubuh meski berenang di lautan dingin

potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Scott R. Benson)
potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Scott R. Benson)

Tak seperti reptil lainnya yang bersifat ektotermik, penyu belimbing memiliki kemampuan unik yaitu mempertahankan suhu tubuhnya agar tetap hangat meski berada di perairan yang sangat dingin. Tubuh besar mereka membantu menyimpan panas lebih lama, sementara lemak tebal di bawah kulit juga menjadi insulasi alami yang efektif. Hal ini membuat penyu belimbing mampu berenang di perairan bersuhu rendah, bahkan di dekat Kutub Utara.

Kemampuan termoregulasi ini sangat krusial saat mereka menyelam ke perairan dalam yang suhunya bisa turun drastis. Jantung penyu belimbing juga mampu memperlambat detaknya agar oksigen bisa dialirkan lebih efisien saat menyelam lama. Dengan fitur fisiologis ini, mereka bisa berburu makanan seperti ubur-ubur tanpa harus sering ke permukaan. Adaptasi ini adalah bukti nyata bahwa penyu belimbing benar-benar tangguh secara biologis.

5. Terancam punah karena sampah plastik dan perburuan telur

potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Steve Garvie)
potret penyu belimbing (commons.wikimedia.org/Steve Garvie)

Meski tangguh di lautan, penyu belimbing tidak kebal terhadap ancaman dari aktivitas manusia. Salah satu ancaman paling serius adalah sampah plastik yang menyerupai ubur-ubur. Penyu sering kali mengira plastik sebagai makanan, lalu menelannya dan akhirnya mati karena saluran pencernaan tersumbat. Kasus ini sudah banyak ditemukan di berbagai belahan dunia.

Selain itu, telur penyu belimbing juga kerap diburu oleh manusia untuk dikonsumsi atau dijual. Perburuan ini membuat populasi mereka terus menurun drastis. Penyu belimbing hanya bertelur di beberapa pantai tertentu, sehingga jika lokasi ini terganggu, regenerasi populasi bisa gagal. Tanpa perlindungan serius, spesies ini berisiko hilang dari lautan dalam beberapa dekade ke depan.

Penyu belimbing bukan sekadar spesies laut biasa, ia adalah simbol kekuatan alam yang luar biasa. Ketangguhan mereka menghadapi tantangan samudra patut dihargai dan dijaga. Jika manusia terus membiarkan ancaman menggerogoti habitat dan siklus hidup mereka, bukan gak mungkin anak cucu nanti cuma bisa mengenal penyu belimbing lewat gambar di buku pelajaran.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us