Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Rubah Rüppell, si Kecil yang Punya Metode Pertahanan Unik

potret rubah rüppell dewasa di gurun yang sedang ditutupi salju (commons.wikimedia.org/HelmutBoehm)
Intinya sih...
  • Rubah rüppell merupakan 1 dari 12 spesies rubah sejati.
  • Mereka termasuk hewan omnivor yang memakan serangga, mamalia kecil, buah kurma, bahkan sampah rumah tangga.
  • Rubah rüppell memiliki kemampuan pertahanan diri dengan menyemprotkan bau tak sedap saat terancam oleh predator.

Rubah rüppell (Vulpes rueppellii) merupakan 1 dari 12 spesies rubah sejati yang ada di dunia saat ini. Rubah kecil ini biasanya memiliki bulu dengan perpaduan warna abu-abu dan cokelat pasir. Ciri khas dari rubah rüppell terletak pada daun telinga besar, tubuh ramping yang memanjang, dan ekor panjang yang ditutupi bulu lebat. Nama mereka berasal dari salah satu ahli alam asal Jerman, Eduard Rüppell.

Secara ukuran, rubah rüppell tergolong spesies rubah kecil. Panjang tubuh rubah ini sekitar 40—52 cm ditambah ekor mereka yang tumbuh sepanjang 25—39 cm. Sementara itu, bobot rubah rüppell sekitar 1,2—3 kg saja, dengan jantan sedikit lebih besar dari betina. Nah, kali ini, kita akan membahas tentang fakta-fakta menarik dari si imut yang satu ini. Kalau kamu penasaran, yuk, simak pembahasannya berikut! Simak sampai akhir agar pengetahuanmu tentang satwa liar semakin luas, ya.

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

ilustrasi peta persebaran rubah rüppell (commons.wikimedia.org/Chermundy)

Peta persebaran rubah rüppell terbilang sangat luas. Bayangkan saja, si mungil ini bisa ditemukan mulai dari Timur Tengah hingga Maroko dan Sahara Barat di Afrika Barat. Sesuai dengan peta persebaran itu, rubah ini memilih habitat berupa padang pasir atau daerah berbatu dengan vegetasi yang sangat minim, dilansir Canids. Akan tetapi, di beberapa tempat, rubah rüppell ternyata bisa hidup di kawasan semi kering dan stepa.

Sementara, untuk pilihan makanan, rubah rüppell termasuk dalam golongan hewan omnivor. Mereka dapat memakan apa saja yang ada di hadapan mereka, misalnya serangga, mamalia atau pengerat kecil, kadal, burung, buah kurma, daun, dan sukulen. Di lingkungan yang dekat dengan pemukiman manusia, rubah ini ternyata juga bisa mengonsumsi berbagai jenis sampah rumah tangga.

2. Tinggal di sarang dan rutin berpindah-pindah

rubah rüppell yang sedang beristirahat (commons.wikimedia.org/Jesper Särnesjö)

Rubah rüppell merupakan hewan nokturnal sehingga si imut ini hanya aktif pada malam hari. Nah, saat waktu mereka beristirahat, rubah ini biasanya akan berada di sekitar sarang yang mereka bangun sendiri. Adapun, tempat pilihan rubah rüppell untuk membangun sarang bisa berada di bawah batu atau pohon.

Di luar musim kawin, sarang milik rubah rüppell sebenarnya dibangun untuk satu individu saja. Menariknya, ternyata sarang milik rubah ini tidak ditinggali mereka secara permanen. Animalia melansir kalau rubah rüppell akan selalu berganti sarang setidaknya tiap 5 hari sekali. Untuk menemukan tempat yang ideal, rubah ini bisa bergerak hingga 9 km tiap hari sambil mencari makan. Oh, ya, rubah rüppell juga tergolong hewan soliter di luar musim kawin. Mereka memiliki wilayah masing-masing yang ditandai oleh urine.

3. Mekanisme pertahanan diri yang unik

potret rubah fennec yang mirip dengan rubah rüppell ketika sedang berteduh (commons.wikimedia.org/Khaled Mokhtar)

Di habitat alami mereka, rubah rüppell bukan jadi predator puncak. Ada cukup banyak hewan lain yang menargetkan mereka sebagai mangsa jika lengah, misalnya burung elang. Karena itu, rubah rüppell mengembangkan kemampuan pertahanan diri yang mumpuni, selain bersembunyi di dalam sarang mereka.

Dilansir Animal Diversity, di daerah anus rubah ini, terdapat semacam kelenjar yang bisa menghasilkan bau tak sedap, mirip seperti bau yang dikeluarkan sigung. Nah, saat predator mereka coba mendekat, rubah rüppell akan mengarahkan dubur mereka ke arah si predator. Kemudian, si mungil ini akan menyemprotkan cairan berbau tak enak yang dihasilkan oleh kelenjar di dalam anus mereka.

4. Sistem reproduksi

rubah rüppell yang sedang beraktivitas saat malam (commons.wikimedia.org/Ernesto Graf)

Musim kawin bagi rubah rüppell berlangsung selama November. Mereka termasuk hewan monogami. Artinya, pasangan rubah rüppell merupakan hewan setia yang akan terus bersama saat musim kawin, masa perawatan anak, hingga siklus reproduksi berikutnya. Sebelum mulai mengandung, rubah rüppell betina akan membangun sarang. Nah, sarang saat musim kawin ini berukuran lebih besar ketimbang sarang harian mereka hingga bisa memuat 6—7 individu di dalamnya.

Dilansir Animalia, dalam satu musim kawin rubah rüppell betina bisa melahirkan 2—3 ekor anak yang dikandung selama 4 bulan. Anak-anak rubah rüppell akan berada dalam perawatan induk mereka selama 6—8 minggu. Mereka sudah mencapai usia independen hanya dalam waktu 4 bulan. Setelah itu, mereka akan pergi untuk mencari wilayah masing-masing. Adapun, proses pencarian itu bisa membuat mereka bergerak hingga 48 km dari sarang kelahiran mereka.

5. Cara komunikasi yang cukup beragam

spesimen rubah rüppell yang berada di museum (commons.wikimedia.org/Daderot)

Layaknya spesies dalam famili Canidae lain, rubah rüppell bisa berkomunikasi dengan suara dan gerakan. Mereka bisa menggonggong, berteriak, dan mengerang untuk menunjukkan situasi yang sedang dialami. Sementara itu, rubah ini diketahui juga bisa memanfaatkan ekor panjang dan lebat mereka untuk berkomunikasi. Sebagai contoh, mereka akan mengibas-ngibaskan ekor layaknya anjing domestik saat merasa semangat.

Di luar bentuk komunikasi mainstream tersebut, rubah rüppell juga punya cara lain untuk berkomunikasi. Animal Diversity melansir kalau aroma jadi cara paling utama bagi rubah rüppell untuk berkomunikasi dengan sesama. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, mereka rutin menandai wilayah dengan urine yang bisa diendus oleh individu lain yang kebetulan lewat. Saat pasangan rubah rüppell bertemu, mereka juga akan saling mengendus kelenjar yang ada di anus mereka.

Untuk urusan populasi, rubah rüppell masuk dalam kategori hewan dengan kekhawatiran rendah (Least Concern) dalam catatan IUCN Red List. Mereka merupakan salah satu spesies yang dapat mengontrol berbagai jenis pengerat dan serangga yang bisa menjadi hama bagi perkebunan atau pertanian manusia. Karena itu, relasi mereka dengan manusia sebenarnya terbilang positif. Namun, perburuan terhadap rubah mungil ini masih terjadi di beberapa tempat demi dijadikan hewan peliharaan atau diambil bulu tebal mereka. Jadi, apa pendapatmu tentang hewan yang unik dan lucu ini?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us