Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Rusa Pampas, Herbivor dengan Kelompok yang Fleksibel

potret rusa pampas jantan dewasa (commons.wikimedia.org/Fedaro)
Intinya sih...
  • Rusa pampas merupakan spesies rusa asli Amerika Selatan dengan habitat di wilayah Pampas.
  • Mereka adalah hewan herbivor yang hidup di padang rumput basah dan rentan diserang oleh predator, seperti puma, jaguar, dan oselot.
  • Rusa pampas hidup berkelompok secara fleksibel tanpa pertengkaran antarindividu, kecuali saat musim kawin.

Rusa pampas (Ozotoceros bezoarticus) masuk dalam kategori rusa dengan ukuran sedang. Panjang tubuh mereka sekitar 110—140 cm, tinggi 70—75 cm, dan bobot 30—40 kg. Sama seperti spesies rusa lain, rusa pampas jantan berukuran sedikit lebih besar dari betina. Akan tetapi, sebenarnya secara penampilan, satu-satunya perbedaan antara jantan dan betina hanya terletak pada keberadaan tanduk di kepala.

Hanya jantan yang memiliki tanduk kecil dan ringan dengan tiga cabang. Selain itu, rusa pampas tampil dengan rambut berwarna cokelat kemerahan atau abu-abu kekuningan. Tentunya, rambut dari rusa ini ada kontras yang jelas dengan bagian punggung berwarna gelap dan area perut lebih terang.

Kalau dilihat, rusa pampas memang seperti rusa pada umumnya. Bahkan, kalau dicermati, penampilan mereka agak mirip seperti rusa rawa (Blastocerus dichotomus). Meski begitu, rusa ini tetap memiliki beberapa fakta yang membedakan mereka dari kerabat-kerabat yang lain. Pada kesempatan ini, yuk, ungkap hal-hal menarik dari rusa pampas!

1. Peta persebaran, habitat, dan makanan favorit

rusa pampas yang sedang makan di padang rumput (commons.wikimedia.org/Leonardo Ré-Jorge)

Rusa pampas merupakan spesies rusa asli dari Amerika Selatan. Sesuai dengan nama mereka, pusat persebaran rusa ini berada di wilayah Pampas yang meliputi Bolivia, Brazil, Paraguay, Uruguay, dan Argentina. Dilansir World Deer, dulunya sangat mudah menemukan rusa pampas di sekitaran wilayah Pampas. Namun, saat ini, persebaran mereka di sana menjadi lebih terfragmentasi karena berbagai alasan.

Sementara itu, pilihan habitat bagi rusa pampas biasanya berupa padang rumput di dataran rendah. Selain itu, rusa ini suka berada di area yang basah dengan siklus banjir yang rutin tiap tahunnya dan memiliki rerumputan yang tinggi karena dapat menyediakan perlindungan. Rusa pampas tergolong hewan diurnal sehingga mereka hanya akan beraktivitas selama Matahari masih bersinar.

Tentunya, rusa pampas tergolong sebagai hewan herbivor. Mereka suka mencari tunas tanaman, semak-semak, dan tanaman herba. Jika memungkinkan, rusa ini akan selalu mencari tanaman yang baru tumbuh.

2. Berbagai cara menghindari predator

Dibanding berlari, rusa pampas lebih banyak melakukan gerakan melompat untuk melepaskan diri dari predator. (commons.wikimedia.org/Fabio Rage)

Predator bagi rusa pampas didominasi oleh spesies kucing liar, semisal puma, jaguar, dan oselot. Ada kemungkinan juga kalau kalak atau maned wolf dan kaiman turut menargetkan rusa ini sebagai mangsa potensial. Karena kehadiran predator-predator itu, rusa pampas perlu beberapa kemampuan penting supaya dapat meloloskan diri dari cengkeraman predator. Beruntungnya, mereka punya beberapa cara.

Indra pendengaran dari rusa ini terbilang sangat baik sehingga dapat mendeteksi suara sekecil apa pun. Coke Smith Wildlife melansir kalau ketika rusa pampas merasa terancam, mereka akan mengentak-entakan kaki dengan keras, bersuara atau bersiul dengan keras untuk memperingatkan individu lain, dan meninggalkan aroma tidak sedap dari kotoran mereka. Menariknya, betina yang sedang merawat anak kadang juga akan berpura-pura pincang supaya mengalihkan perhatian predator dari anak mereka.

Jika telanjur dikejar, rusa pampas akan bergerak gesit. Mereka dapat melompat-lompat dengan kecepatan 32—64 km per jam. Rusa pampas tidak terlalu mengandalkan kemampuan lari mengingat habitat mereka cenderung berada di lahan basah yang menyulitkan proses berlari. Selain itu, meski dapat melompat dengan gesit, rusa pampas hanya dapat melakukan gerakan itu dalam durasi yang terbatas sebelum harus berhenti dan mengatur napas.

3. Hewan sosial yang fleksibel

pasangan rusa pampas yang sedang bersama (commons.wikimedia.org/Sinara Conessa)

Rusa pampas memang hidup berkelompok seperti rusa pada umumnya. Namun, mereka jadi satu dari sedikit spesies rusa dengan kelompok yang sangat fleksibel. Sebenarnya, kelompok asli dari rusa ini hanya terdiri atas 2—6 individu. Akan tetapi, saat dataran rendah sedang subur dan tersedia banyak makanan, kelompok-kelompok rusa pampas dapat berkumpul dalam jumlah besar di satu lokasi yang isinya dapat mencapai 50 individu.

Dilansir Animalia, fleksibilitas kelompok rusa pampas terlihat dari reaksi mereka pada individu lain di luar kelompok mereka. Rusa ini sama sekali tidak menandai wilayah masing-masing dan tiap individu bebas bergerak keluar masuk ke wilayah rusa lain. Biasanya, jantan lebih banyak berpindah lokasi, sementara betina lebih suka menetap di satu tempat. Hampir tidak ada pertarungan antarindividu, bahkan antarjantan sekalipun. Anggota kelompok saling menjaga, bermain, hingga membantu merawat tubuh masing-masing.

Seandainya ada pertarungan antarjantan pun, itu sebatas pada musim kawin. Pertarungan mereka hanya terdiri atas saling menggesekkan tanduk ke tanaman atau tanah, menggebuk-gebuk tanah dengan kaki, dan kadang saling menggigit. Pertarungan kecil ini dilakukan demi memperebutkan betina dan sama sekali tidak mengancam jiwa dari jantan yang bertarung.

Bentuk komunikasi dari rusa pampas dapat berupa suara, gestur tubuh, hingga aroma tertentu. Khusus bagi jantan, mereka dapat melepaskan semacam kelenjar dari bagian kuku kaki belakang mereka. Aroma dari kelenjar ini disebut-sebut sangat menyengat hingga bisa tercium dalam jarak 1,5 km oleh manusia, lho.

4. Sistem reproduksi

anak rusa pampas yang sedang menyusui (commons.wikimedia.org/Scott Presnell)

Musim kawin bagi rusa pampas berbeda, tergantung dari lokasi mereka. Individu yang ada di Argentina, misalnya, memasuki musim kawin pada Desember—Februari. Sementara, yang ada di Uruguay antara Februari—April. Rusa ini tidak termasuk hewan monogami, tetapi umumnya jantan dan betina hanya kawin dengan satu pasangan tiap musim kawin.

Dilansir Animal Diversity, rusa pampas betina akan mengandung selama 7 bulan. Kemudian, ia hanya akan melahirkan seekor anak yang akan dirawat selama 1 tahun. Menariknya, jantan yang jadi ayah dari rusa ini kedapatan akan selalu bersama betina dan anak mereka hingga musim kawin berikutnya. Akan tetapi, si anak akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama induk betina.

Saat baru lahir hingga berusia 2 bulan, anak rusa ini akan memiliki pola totol di sekujur tubuh. Seiring bertambah usia, pola totol tersebut akan memudar. Butuh waktu setidaknya 1 tahun sebelum anak rusa pampas dikatakan matang secara seksual. 

5. Status konservasi

Populasi rusa pampas terus berkurang karena masalah kehilangan habitat dan persaingan dengan spesies asing. (commons.wikimedia.org/Luiz Carlos Rocha)

Rusa pampas masuk dalam kategori hampir terancam (Near Threatened) menurut IUCN Red List. Tren populasi mereka terus menurun dan diperkirakan saat ini hanya ada 20—80 ribu individu yang masih tersisa di seluruh peta persebaran mereka. Mayoritas populasi rusa pampas berada di Brazil, sementara di tempat lain cukup terfragmentasi. Penurunan populasi rusa ini terjadi karena berbagai alasan.

Animalia melansir kalau habitat rusa pampas terus tergerus karena pembukaan lahan pertanian dan kompetisi dengan hewan yang diperkenalkan dari wilayah asing. Ditambah lagi, rusa ini rentan terjangkit penyakit hewan ternak manusia yang jumlahnya semakin besar dan tersebar luas. Perburuan terhadap rusa pampas juga jadi hal yang lumrah sejak dulu. Kulit, daging, dan organ tubuh mereka memiliki nilai spiritual serta ekonomi yang membuat perburuan terhadap spesies ini terjadi dalam jumlah besar.

Masalah persaingan dengan hewan domestik manusia ini jelas jadi masalah serius bagi rusa pampas. Jika tidak diatasi dengan baik, bukan tidak mungkin status rusa ini akan terus menurun pada masa yang akan datang. Semoga saja upaya konservasi terhadap spesies ini dapat berjalan dengan baik demi keseimbangan ekosistem di Amerika Selatan, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us