Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Telur Burung Unta yang Jarang Diketahui, Berat 1 Kg

Ilustrasi telur burung unta (usgs.gov)
Ilustrasi telur burung unta (usgs.gov)

Burung unta adalah salah satu burung yang unik. Tubuhnya besar dan larinya kencang, tetapi tidak memiliki kemampuan terbang. Keunikan burung unta tidak berhenti di situ, telur burung unta juga memiliki keunikan tersendiri.

Telur burung unta disebut sebagai telur dengan ukuran terbesar di dunia. Kira-kira, mengapa bisa begitu? Yuk, simak fakta telur burung unta yang jarang diketahui.

1.Telur burung dengan ukuran terbesar di dunia

Telur burung unta yang masuk Guinness Wolrd Records (guinnesworldrecords.com)
Telur burung unta yang masuk Guinness Wolrd Records (guinnesworldrecords.com)

Dilansir Live Science, ukuran satu butir telur burung unta memiliki diameter 15 cm dan bisa mencapai berat 1,3 kg. Pada 17 Mei 2008, Guinness World Records bahkan pernah mencatat rekor telur burung unta yang mencapai berat 2,589 kg! Telur tersebut dihasilkan oleh seekor burung unta di peternakan milik pasangan Kerstin dan Gunnar Sahlin di Borlänge, Swedia.

Namun, Kiwis for Kiwi melansir, jika dibandingkan dengan ukuran induknya, telur burung unta termasuk berukuran kecil karena hanya seberat 2% dari ukuran tubuh induk. Berbeda dengan burung Kiwi yang memiliki telur seberat 20% tubuh induknya.

2.Setara dengan dua lusin telur ayam

Satu butir telur burung unta setara dua lusin telur ayam (belfasttelegraph.co.uk)
Satu butir telur burung unta setara dua lusin telur ayam (belfasttelegraph.co.uk)

Telur burung unta memiliki ukuran yang besar. Dilansir American Ostrich Farms, kandungan satu butir telur burung unta setara dengan dua lusin alias 24 butir telur ayam menjadi fakta telur burung unta kedua.

Bagaimana dengan rasanya? Jika kamu bertanya-tanya seperti apa rasa telur burung unta, jawabannya adalah mirip telur ayam, tetapi lebih manis dan buttery.

3.Memiliki nilai gizi yang tinggi

ilustrasi telur burung unta (pexels.com/Magda Ehlers)
ilustrasi telur burung unta (pexels.com/Magda Ehlers)

Live Strong melansir, telur burung unta kaya akan protein dan asam amino esensial, serta asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan jantung dan mata. Satu butir telur unta memiliki kandungan kalori mencapai 2000, tetapi kolesterolnya relatif rendah.

Meskipun begitu, telur burung unta bukan merupakan sumber pangan yang praktis mengingat satu butir telur unta setara dengan 24 butir telur ayam. Selain itu, dibutuhkan waktu sekitar 45 sampai 90 menit untuk proses pemasakan.

4.Harganya super mahal

Telur burung unta dibanderol dengan harga yang mahal (stuff.co.nz)
Telur burung unta dibanderol dengan harga yang mahal (stuff.co.nz)

Fakta unik telur burung unta selanjutnya yakni harganya yang mahal. Tentu saja, perlu usaha ekstra untuk bisa menikmati sajian dari telur burung unta. Pasalnya, harga telur burung unta relatif mahal jika dibandingkan dengan telur ayam.

Dilansir American Ostrich Farms, satu butir telur burung unta dibanderol dengan harga sekitar 30 dolar Amerika per biji atau setara Rp430 ribu. Harga ini bisa lebih mahal jika sudah dijual dalam bentuk makanan olahan karena proses pemasakan memerlukan teknik khusus dan waktu yang lama.

5.Bisa dibuat sajian yang lezat

Seperti halnya telur ayam, telur burung unta pun juga dapat diolah menjadi berbagai sajian lezat. Olahan yang paling sederhana dari telur burung unta adalah telur urak-arik atau digoreng biasa dan dimakan dengan makanan pelengkap yang lain.

Restoran Florentine di London, Inggris, bahkan menyajikan menu English breakfast lengkap dengan telur burung unta! Wah, pasti kenyang banget, kan?

Itu dia fakta tentang telur burung unta yang jarang kamu ketahui. Ukurannya besar, kandungan gizi yang lengkap, dan harganya yang mahal membuat telur burung unta menjadi unik. Apakah kamu tertarik mencoba?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Aria Hamzah
Agsa Tian
Aria Hamzah
EditorAria Hamzah
Agsa Tian
EditorAgsa Tian
Follow Us