Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Ular Laut, Lebih Beracun dari Kobra tapi Jarang Menggigit

Ular laut (unsplash.com/Jong Marshes)
Ular laut (unsplash.com/Jong Marshes)

Ular laut sering kali dianggap sebagai salah satu spesies ular paling beracun di dunia. Bisa mereka bahkan lebih mematikan dibandingkan kobra, tetapi uniknya, ular laut bukanlah predator agresif yang suka menyerang manusia. Mereka lebih suka menghindari konfrontasi dan hanya menggigit jika merasa terganggu atau terancam.

Keberadaan mereka banyak ditemukan di perairan hangat Samudra Hindia dan Pasifik, membuatnya menjadi bagian penting dari ekosistem laut. Meskipun memiliki bisa mematikan, mereka lebih dikenal sebagai penghuni laut yang misterius dan jarang berinteraksi langsung dengan manusia. Berikut adalah kelima faktanya.

1. Salah satu spesies ular paling berbisa

Ular laut (commons.wikimedia.org/Jaydasadia0345)
Ular laut (commons.wikimedia.org/Jaydasadia0345)

Banyak spesies ular laut memiliki bisa yang jauh lebih kuat dibandingkan ular darat berbisa seperti kobra. Racun mereka mengandung neurotoksin yang dapat melumpuhkan otot dan menyebabkan kegagalan pernapasan dalam waktu singkat. Namun, meskipun mematikan, ular laut justru jarang menyebabkan kematian manusia karena sifatnya yang tidak agresif.

Perbedaan utama antara ular laut dan ular berbisa darat adalah cara mereka menggunakan bisanya. Jika kebanyakan ular darat mengandalkan bisa untuk berburu dan membela diri, ular laut jarang menggunakannya kecuali benar-benar terpaksa. Mereka lebih suka menghindari ancaman dan hanya akan menggigit jika merasa terpojok atau disentuh oleh manusia.

2. Umumnya tidak agresif dan cenderung melarikan diri

Ular laut (commons.wikimedia.org/Q Phia)
Ular laut (commons.wikimedia.org/Q Phia)

Ular laut cenderung memiliki sifat yang lebih tenang dibandingkan banyak ular darat berbisa. Mereka biasanya tidak menyerang manusia dan lebih memilih untuk berenang menjauh jika bertemu penyelam atau nelayan. Bahkan ketika dipegang, beberapa spesies tetap tidak menunjukkan tanda-tanda agresi dan hanya berusaha melepaskan diri.

Namun, bukan berarti mereka tidak pernah menggigit. Dalam beberapa kasus, ular laut bisa menjadi agresif jika merasa terganggu, terutama jika tertangkap dalam jaring nelayan atau secara tidak sengaja diinjak di perairan dangkal. Meski begitu, serangan ular laut terhadap manusia tetap sangat jarang terjadi, karena mereka lebih suka menjauh.

3. Dapat ditemukan di Samudra Hindia dan Pasifik

Ular laut (commons.wikimedia.org/Jens Petersen)
Ular laut (commons.wikimedia.org/Jens Petersen)

Ular laut tersebar luas di perairan hangat Samudra Hindia dan Pasifik, terutama di sekitar Australia dan Nugini. Selain itu, ular laut juga dapat ditemukan di pesisir Amerika. Mereka lebih menyukai perairan tropis yang memiliki banyak terumbu karang, hutan bakau, dan muara sungai sebagai tempat berburu mangsa.

Meskipun dikenal sebagai penghuni laut, beberapa spesies ular laut kadang-kadang bisa ditemukan di perairan dangkal atau pesisir. Namun, mereka tidak pernah berlama-lama di darat seperti kebanyakan ular lainnya. Seluruh hidup mereka dihabiskan di dalam air, dan mereka telah beradaptasi untuk bertahan di habitat laut.

4. Dapat bernapas menggunakan kulitnya

Ular laut (commons.wikimedia.org/jpaul211)
Ular laut (commons.wikimedia.org/jpaul211)

Salah satu keunikan ular laut adalah kemampuannya untuk bernapas melalui kulitnya. Mereka memiliki jaringan pembuluh darah yang memungkinkan mereka menyerap oksigen langsung dari air. Dengan cara ini, mereka bisa tetap menyelam dalam waktu lama tanpa harus terus-menerus muncul ke permukaan untuk mengambil napas.

Adaptasi ini penting untuk bertahan di laut, terutama saat berburu atau menghindari predator. Meskipun mereka tetap harus naik ke permukaan sesekali untuk menghirup udara, kemampuan bernapas melalui kulit ini membuat mereka jauh lebih efisien di dalam air dibandingkan reptil lainnya.

5. Kebanyakan bersifat vivipar

Ular laut (commons.wikimedia.org/Bramadi Arya)
Ular laut (commons.wikimedia.org/Bramadi Arya)

Berbeda dengan kebanyakan ular darat yang bertelur, sebagian besar spesies ular laut adalah vivipar, yang berarti mereka melahirkan anaknya langsung di dalam air. Ini adalah adaptasi penting bagi kehidupan mereka yang sepenuhnya bergantung pada laut. Dengan cara ini, ular laut tidak perlu kembali ke daratan untuk bertelur.

Namun, ada pengecualian untuk beberapa spesies, seperti ular laut dari genus Laticauda, yang masih bertelur di darat. Spesies ini lebih sering ditemukan di perairan dekat pulau dan memiliki kebiasaan naik ke pantai untuk bertelur. Meskipun begitu, mayoritas ular laut tetap melahirkan anak di air.

Meskipun memiliki bisa yang lebih kuat dari kobra, ular laut bukanlah predator agresif yang suka menyerang manusia. Mereka lebih sering menghindari kontak dengan manusia dan hanya menggigit dalam situasi tertentu, seperti ketika merasa terancam.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ane Hukrisna
EditorAne Hukrisna
Follow Us