Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Common starling (instagram.com/sunder_lal95)

Common starling merupakan spesies burung jalak yang memiliki corak paling indah. Tubuh burung ini ditutupi bulu dengan kombinasi warna-warna mencolok sehingga mereka sangat mudah sekali diidentifikasi di alam liar. Dilansir laman Animalia.bio dan Animaldiversity, common starling juga dikenal akan pergerakannya yang lincah serta dapat melakukan gaya terbang akrobatik di udara.

Selain itu, burung ini juga memiliki sistem reproduksi yang terbilang cepat karena sang betina dapat mengeluarkan banyak telur. Dikenal sebagai spesies burung jalak yang hidup di tiga benua, inilah beberapa fakta unik seputar common starling!

1. Habitat asli common starling

Common starling (instagram.com/birdiepeter)

Populasi dari common starling hampir dapat ditemukan di seluruh wilayah benua Eropa. Namun sebagian kecil populasi burung ini juga tersebar di Asia dan Afrika mulai dari India, Nepal, Suriah, Iran, Tiongkok, Mesir dan Maroko.

Dilansir laman Animalia.bio, common starling hidup di berbagai macam habitat mulai dari hutan, lahan pertanian, pesisir pantai, padang rumput, taman hingga pinggiran kota. Common starling termasuk hewan omnivora yang memakan berbagai jenis biji-bijian, buah serta hewan-hewan berukuran kecil seperti lalat, siput, cacing tanah dan lain-lain.

2. Kebiasaan hidup di alam liar

Common starling (instagram.com/karinbojsen)

Common starling memiliki sifat sosial yang tinggi dimana burung ini suka bersosialisasi antar sesamanya. Bahkan, saat musim dingin dan musim gugur, mereka akan membentuk kawanan dalam jumlah yang sangat banyak di dekat sarangnya. Ketika berada di daratan dan pohon, common starling bergerak dengan cara berjalan atau berlari, bukan melompat seperti kebanyakan burung pada umumnya.

Mereka juga dikenal sebagai penerbang ulung yang dapat meluncur dengan cepat serta melakukan beberapa atraksi berputar di udara. Jika ada bahaya yang mendekat, common starling akan memberikan peringatan pada yang lainnya melalui suara jeritan yang terdengar sangat keras.

3. Ciri khas fisik

Common starling (instagram.com/_viktorse_)

Common starling termasuk burung berukuran kecil yang rata-rata hanya memiliki panjang tubuh 21 sentimeter dan bobot seberat 2,5 ons. Dilansir laman Animaldiversity, badan common starling dewasa ditutupi oleh bulu dengan perpaduan warna hijau dan ungu yang terlihat mengkilap.

Terdapat juga bercak-bercak putih atau cream di seluruh tubuh hingga kepala. Untuk membedakan jenis kelamin, common starling jantan memiliki bercak kebiruan pada pangkal paruh dan sedangkan untuk betina berwarna merah muda.

4. Sistem reproduksi

Common starling (instagram.com/adehennin)

Musim kawin common starling berlangsung pada musim semi dan musim panas. Uniknya dari spesies burung ini, common starling jantan yang belum mempunyai pasangan akan menghiasi sarangnya dengan bunga dan berbagai tanaman berwarna hijau lainnya untuk menarik perhatian sang betina. Setelah menemukan pasangan, mereka akan tinggal dalam satu sarang yang lokasinya berada di atas pohon hingga bangunan.

Sang betina dapat mengeluarkan telur hingga lima butir dan akan dierami selama 13 hari secara bergantian oleh induk. Anak burung yang baru menetas sangat lemah, buta dan tidak memiliki bulu.

5. Populasi yang masih terjaga

Common starling (instagram.com/kristhekris)

Dengan populasinya yang tersebar di banyak negara di dunia, jumlah common starling saat ini berkisar antara 57 hingga 105 juta ekor yang sebagian besar mendiami wilayah benua Eropa. Hal inilah yang membuat common starling belum dimasukan dalam daftar hewan yang dilindungi oleh Badan Konservasi Alam Dunia.

Salah satu faktor terjaganya populasi common starling di alam liar adalah tersedianya banyak pasokan makanan seperti hewan invertebrata di daerah yang mereka tinggali. Di habitat aslinya, burung ini dapat bertahan hidup selama 23 tahun.

Nah, itulah beberapa fakta menarik seputar common starling yang unik dengan corak bulu indah. Semoga populasi spesies burung jalak yang tersebar di tiga benua ini, akan tetap terjaga kelestariannya, ya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team