5 Fakta Unik dan Menarik Ubur-ubur Kompas, Populasinya Membludak!

Selain ikan, ada satu lagi hewan yang unik yang hidup di laut, yaitu ubur-ubur. Jika dibandingkan dengan hewan laut lain, ubur-ubur jadi salah satu yang paling unik dan menarik karena punya bentuk tubuh yang tidak biasa, mampu menyengat, dan kebiasaannya sangat berbeda dari hewan lain. Tak cuma itu, spesies ubur-ubur juga ada banyak dan salah satunya adalah Chrysaora hysoscella atau ubur-ubur kompas.
Gak cuma ciri khas ubur-ubur yang terkesan "biasa", ubur-ubur kompas juga menunjukan punya banyak fakta mengejutkan lainnya. Contohnya, populasi hewan ini membludak sehingga cukup merepotkan. Ia juga menjadi sumber makanan yang penting bagi penyu. Tak cuma itu, ubur-ubur kompas juga sering dihinggapi oleh parasit. Lebih lanjut, mari kita bahas fakta ubur-ubur kompas di artikel ini!
1. Diamater tubuhnya mencapai 30 centimeter

Dilansir MarLIN, ubur-ubur kompas merupakan spesies yang cukup besar karena diameter tubuhnya bisa mencapai 30 centimeter. Bentuk tubuhnya sendiri tak terlalu berbeda dari ubur-ubur lain dengan bagian atas tubuh yang membulat, 24 tentakel yang memanjang ke bawah, dan tubuhnya juga diselimuti sel penyengat yang berguna sebagai alat pertahanan dan senjata untuk berburu. Soal warna, bagian atas ubur-ubur ini punya warna cokelat, jingga, dan putih yang cukup unik dan menjadi ciri khasnya.
2. Merupakan predator yang sering memakan plankton

Laman Animal Diversity Web menjelaskan kalau ubur-ubur kompas sangat suka memakan invertebrata lain. Spesifiknya, makanan utama hewan ini mencakup decapoda, phyllopoda, copepoda, dan plankton. Saat makan, hewan ini menggunakan empat tentakel oralnya untuk mengarahkan makanan ke mulut.
Lebih lanjut, tentakelnya juga memiliki sel-sel penyengat yang mana bisa digunakan untuk menangkap dan melumpuhkan mangsa agar lebih mudah dimakan. Dengan melumpuhkan mangsa, ubur-ubur ini bisa mencegah kerusakan terhadap tubuhnya saat ia sedang makan.
3. Mengalami beberapa tahap metamorfosis sepanjang hidupnya

Artikel di jurnal Hydrobiologia dan Marine Biology menjelaskan kalau ubur-ubur kompas akan mengalami beberapa tahap metamorfosis dalam hidupnya. Pertama, ia akan hidup sebagai polyp yang tubuhnya memanjang, ukurannya sangat kecil, dan sangat lemah dan tidak berdaya. Kemudian, seiring berjalannya waktu polyp tersebut akan tumbuh menjadi individu dewasa yang disebut sebagai medusa.
Lebih lanjut, saat bereproduksi, individu betina akan melahirkan larva planular yang akan berenang ke dasar laut dan hidup di sana. Di dasar laut, larva tersebut nantinya akan berkembang menjadi polyp. Setelah cukup lama di dasar laut, polyp akan berkembang menjadi medusa. Uniknya, awalnya medusa akan hidup sebagai individu jantan. Nah, setelah itu, ia akan mengembangkan gamet betina dan akhirnya menjadi individu betina. Karena hal tersebut, ubur-ubur ini termasuk spesies hermaprodit protandrous.
4. Populasinya membludak dan menimbulkan masalah

Berdasarkan wilayah penyebaran, ubur-ubur kompas bisa ditemukan di perairan Atlantik dan Mediterrania. Dilansir Sealifebase, biasanya hewan ini terlihat berenang di kedalaman sekitar 0 sampai 500 meter. Tak cuma itu, di beberapa kesempatan ubur-ubur kompas juga tersapu ombak, terdampar di pinggir pantai, dan akhirnya mati. Nah, di habitat aslinya, populasi hewan ini cukup membludak hingga menimbulkan masalah bagi banyak pihak.
Membludaknya populasi ubur-ubur kompas mengancam populasi ikan. Pasalnya, hewan ini kerap memakan larva dan telur ikan yang mana membuat populasi ikan menurun. Tak hanya itu, hewan ini juga sering menyengat manusia sehingga jadi momok tersendiri. Hewan ini juga dianggap hama karena sering tertangkap oleh pemancing dan nelayan. Sayangnya, belum ada solusi konkrit untuk mengatasi masalah tersebut.
5. Sering dijadikan inang oleh parasit

Dikutip iNaturalist, ubur-ubur kompas kerap dijadikan inang oleh parasit Hyperia medusarum. Dalam hal ini, individu yang hidup di perairan dangkal dan dekat dengan pantai lebih rawan terkena parasit daripada individu yang hidup di laut dalam. Biasanya, parasit tersebut ditemukan di dalam tubuh, seperti di gonad. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat bagian gonad memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga jadi tempat makan yang sempurna bagi parasit. Terkadang, parasit juga ditemukan di tentakel di mana ia akan memakan mangsa yang ditangkap oleh ubur-ubur kompas.
Dibalik tubuhnya yang lembek dan gerakannya yang lambat, nyatanya ubur-ubur kompas termasuk hewan yang cukup unik dan menarik. Bayangkan saja, ia bisa menyengat, merupakan spesies hermaprodit, dan memiliki efek yang cukup besar terhadap lingkungan. Jadi, ubur-ubur ini membuktikan kalau invertebrata sekalipun punya andil yang besar di alam. Karena hal tersebut, kita harus menjaga kelestarian dan populasi mereka agar alam tetap lestari dan bisa berfungsi dengan semestinya.